TAIPAN
CNN Indonesia
Minggu, 01 Sep 2024 09:10 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Mark Mateschitz adalah konglomerat asal Austria nan mendapatkan warisan saham minuman penambah daya 'Red Bull'.
Per Sabtu (31/8), Forbes mencatat total kekayaan laki-laki berumur 32 tahun ini mencapai US$40 miliar alias sekitar Rp621,3 triliun (asumsi kurs Rp15.532 per dolar AS). Tumpukan hartanya itu membuatnya duduk di ranking ke-40 orang terkaya di dunia.
Sang ayah, Dietrich Mateschitz, mendirikan Red Bull Gmbh pada 1984. Ia menggandeng pengusaha Chalei Yoovidhya, nan telah lebih dulu memproduksi minuman daya sejenis di Thailand, Kratingdaeng.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas gimana sepak terjang Mark sebelum mendapatkan warisan dari sang ayah?
Dilansir dari beragam sumber, Mark lahir pada 7 Mei 1992. Ia adalah anak tunggal dari pasangan Dietrich Matesschitz dan Anita Gerhardrter.
Tak banyak info mengenai masa mini Mark. Maklum, keluarganya jarang disorot media. Mark pun juga lebih kerap menggunakan nama belakang sang ibu dibandingkan nama ayahnya.
Setelah menyelesaikan SMA di Salzburg, Austria, Mark diketahui melanjutkan studi Administrasi Bisnis di Fakultas Ilmu Terapan Universitas Salzburg. Selepas lulus perguruan tinggi, dia mulai terjun ke bumi upaya dengan bekerja di perusahaan sang ayah.
Di bawah kepemimpinan Dietrich, Red Bull sukses merajai pasar minuman penambah daya di Eropa dan AS. Perusahaan pun melebarkan sayap ke beragam industri dengan mendirikan sejumlah anak upaya di bagian musik, sepakbola hingga balap F1.
Selain bekerja di Red Bull, Mark meluncurkan perusahaan produsen minumannya sendiri pada 2018. Perusahaan itu dia beri nama Thalheimer Heilwasser GmbH nan memproduksi bir dan minuman limun menggunakan air nan berasal dari mata air tertua di Austria.
Usai Dietrich meninggal bumi pada 22 Oktober 2022 lalu, Mark mendapat warisan 49 saham Red Bull GmBh. Setelah itu, Mark pelan-pelan melepas kedudukan di manajemen dan memilih untuk mengoptimalkan perannya sebagai pemegang saham.
Per 2023, Red Bull sukses menjual 12,1 juta kaleng minuman berenergi dengan total penjualan mencapai US$10,4 miliar.
[Gambas:Video CNN]
(sfr/pta)