Liputan6.com, Jakarta - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) menggelar aktivitas akbar 'Indonesia Berdaulat Digital' pada 16-17 Mei 2024 di Jakarta. Acara ini bermaksud untuk menjaga integritas wilayah digital Indonesia.
PANDI Meeting 14: Indonesia Berdaulat Digital tersebut secara strategis juga menjadi momentum peluncuran white paper Infrastruktur Identitas Digital Terdesentralisasi Berbasis Teknologi Blockchain (IDCHAIN) dan aplikasi e.id.
Bersama dengan Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI), PANDI juga mendorong kerjasama ke arah pemanfaatan teknologi Blockchain sebagai Identitas Digital dalam Nota Kesepahaman nan disahkan di muka public, Kamis (16/5/2024).
Ketua PANDI, John Sihar Simanjuntak, mengatakan dengan adanya identitas digital nan berintegritas merupakan salah satu kunci Indonesia Berdaulat Digital.
“Blockchain sebagai teknologi nan terdesentralisasi dan berkarakter tidak dapat diubah (immutable) merupakan metode nan tepat untuk mewujudkannya,” ujar John Sihar.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, IDCHAIN secara konseptual merupakan jaringan Blockchain untuk meningkatkan keamanan identitas digital dan memberdayakan pengguna dengan memberikan kontrol atas info pribadi mereka.
“Sementara itu, aplikasi e.id merupakan dompet identitas nan dirancang untuk mengelola identitas digital dengan mengintegrasikan domain .id, alamat web3, dan arsip identifikasi resmi (seperti kartu identitas dan paspor) menjadi identitas digital terpadu,” ucap John memaparkan.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Rangkaian Acara Indonesia Berdaulat Digital
Acara Indonesia Berdaulat Digital nan berjalan pada 16-17 Mei 2024 terdiri atas rangkaian obrolan panel, talk show, FGD, forum kebijakan, dan rapat-rapat strategis nan masing-masing melibatkan para pemangku kepentingan internet di Indonesia.
Pada hari pertama, pembedahan tema “Indonesia Berdaulat Digital” dilakukan dalam empat sesi Diskusi Panel nan mencakup pembahasan mengenai pendapat dasar, infrastruktur, ekosistem bisnis, teknologi serta aspek norma dan kebijakan.
Kalangan pemerintah, akademisi, upaya dan praktisi teknologi datang mengisi rangkaian pembahasan tersebut.
Lalu di hari kedua, Meeting 14: Indonesia Berdaulat Digital bakal menjangkau pembahasan sekitar tata kelola, industry, dan aspek teknikal Nama Domain .id.
Berbagai press conference juga digelar mengenai Hasil Survey Pasar Nama Domain, aktivitas internasional Asia Pacific Domain Name System Forum (APAC DNS) 2024 serta mengenai Internationalized Second Level Domain Name (SLD IDN) Aksara Bali.
Pembahasan Judi Online
Salah satu sesi sentral nan diselenggarakan adalah FGD Task Force Judi Online nan melibatsertakan Kominfo dan BSSN.
Aidil Chendramata, Wakil Ketua PANDI Bidang Operasi Registri, Riset dan Pengembangan menyatakan gambling online merupakan persoalan nan sangat urgen untuk ditangani.
“Kerugian akibat gambling online sudah mencapai triliun-an rupiah pada tahun 2023. Sepanjang 2023 ada sekitar 168 juta transaksi gambling online dengan nilai Rp 327 trilliun Rupiah," ungkapnya.
Aidil menambahkan, sebanyak 2,7 juta pemain gambling dari Indonesia dan 2,1 juta diantaranya adalah anak muda. Jumlah konten gambling nan telah dinonaktifkan (suspend) pada 9 bulan terakhir sebanyak 1,6 juta nama domain alias sama dengan dua kali lipat jumlahnya pada tahun 2017-2013.
"Oleh karenanya, dibutuhkan kerja sama antar lembaga dan masyarakat dalam memeranginya. Salah satunya, PANDI dapat berkontribusi dalam menjadi pemanfaatan Nama Domain .id nan bersih dari gambling online,” ucapnya memungkaskan.
Infografis Menkominfo Ultimatum Meta Bersihkan Konten Judi Online. (Liputan6.com/Abdillah)
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.