CNN Indonesia
Sabtu, 09 Nov 2024 19:50 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding membuka wacana untuk kembali mengizinkan pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) alias tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Arab Saudi.
Penghentian sementara ini dilakukan sejak 2015 melalui Keputusan Menteri Ketenagakerjaan (Kepmenaker) Nomor 260 Tahun 2015 tentang Penghentian dan Pelarangan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia pada Pengguna Perseorangan di Negara-negara Kawasan Timur Tengah.
Penghentian dilakukan lantaran kasus kekerasan nan dialami pekerja migran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Antara, Karding mengatakan dengan penerapan moratorium saat ini penyelundupan tenaga kerja malah terjadi.
"Harus dibuka, lantaran jika tidak dibuka tetap berangkat juga (PMI non-prosedural), jadi kita buka tapi diperketat," kata Karding di Tangerang, Sabtu (9/11).
Ia mengatakan saat ini pencabutan moratorium ini tetap dalam kajian dan evaluasi.
"Untuk moratorium untuk Arab Saudi lagi kita kaji dan dievaluasi hingga saat ini," katanya.
Jika kelak jadi dibuka dia mengingatkan patokan ketat bakal diberlakukan untuk mencegah kasus penyelundupan tenaga kerja dan untuk melindungi pekerja.
Selain itu, Kementerian PPMI juga sedang mengkaji dan menyelesaikan patokan mengenai sistem sistem pekerjaan bagi para pekerja migran Indonesia.
Termasuk soal penetapan bayaran nan kudu diterima pekerja dan keahlian dasar seperti bahasa.
"Termasuk bahasa soal salary alias bayaran sebesar 1.500 riyal, alias jika di rupiahkan itu kisaran Rp7,5 juta," ujarnya.
Kadir juga menambahkan, pengkajian moratorium PMI untuk Arab Saudi dilakukan atas banyaknya minat penduduk negara Indonesia untuk bekerja di negara tersebut.
Selain bekerja, tentu beragama di kota suci bagi pekerja muslim Indonesia jadi kelebihan tersendiri.
"Karena Muslim banyak nan berpandangan, Madinah, Mekah, bermohon disana luar biasa. Orang Indonesia cita-cita utama ke Arab, terutama di NTB itu tidak mau jika tidak ke Arab, motifnya lebih kemauan beribadah," kata Karding.
(ant/sur)
[Gambas:Video CNN]