Kantong Kelas Menengah Terkuras Buat Makanan, Rumah hingga Pajak

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Jumat, 30 Agu 2024 19:50 WIB

BPS mengungkapkan pengeluaran nan paling menguras kantong golongan kelas menengah di Indonesia ialah makanan, rumah, hingga pajak. BPS mengungkapkan pengeluaran nan paling menguras kantong golongan kelas menengah di Indonesia ialah makanan, pajak hingga pendidikan. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adi Maulana)

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pengeluaran nan paling menguras kantong kelompok kelas menengah di Indonesia pada tahun ini, mulai dari makanan, perumahan hingga pajak.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar mengatakan kelas masyarakat di Tanah Air ditandai dengan proporsi pengeluaran per bulannya. Semakin tinggi kelasnya, maka pengeluaran untuk makanan lebih mini dan porsi pengeluaran untuk membeli peralatan makin besar.

"Komposisi pengeluaran dari kelas masyarakat itu ditunjukkan dari semakin besar proporsi konsumsi alias proporsi pengeluaran untuk makanan," ujarnya dalam konvensi pers, Jumat (20/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amalia merinci, untuk kelas menengah sebesar 41,67 dari pengeluarannya ditujukan untuk membeli makanan, 28,52 persen untuk bayar perumahan baik itu sewa, angsuran (KPR), dan 6,48 persen untuk shopping peralatan alias jasa lainnya.

"Dan sekitar 3,6 persen untuk pendidikan. Jadi kita lihat ini gimana perbedaan pola konsumsi masyarakat berasas kelasnya dan setiap kelas golongan masyarakat mempunyai perbedaan pola konsumsi," jelasnya.

Selain itu pengeluaran golongan menengah juga lenyap terkuras untuk bayar pajak sebesar 4,53 persen dan intermezo sebesar 0,38 persen serta sebanyak 3,99 persen dari penghasilan untuk memberi kendaraan. Kemudian 2,44 persen untuk membeli pakaian.

Sementara, dari sisi pengeluaran, kelas menengah mencapai Rp3,35 juta per bulan. Angka ini meningkat dari 2019 nan hanya Rp2,36 juta per bulan.

"Jadi jika rata-rata pengeluaran golongan menengah dibandingkan sebelum pandemi covid itu meningkat," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/sfr)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com