Liputan6.com, Jakarta - Grab Indonesia kembali menggelar aktivitas Grab Business Forum tahun ini. Dalam event tahunan ini, Grab mengambil tema Resilient Business Forward: Paving The Way to The Bolder Future.
Memasuki tahun kelima, forum upaya Grab ini menghadirkan wadah bagi para pemimpin perusahaan, kreator kebijakan, serta pemangku kepentingan dari beragam industri untuk berbincang mengenai pentingnya memperkuat ketahanan upaya di tengah gejolak ekonomi global.
"Di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global, Indonesia sukses membukukan pertumbuhan ekonomi tinggi serta menurunkan tingkat pengangguran nan apalagi mencapai level sebelum pandemi," tutur Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam keterangan resmi, Kamis (16/5/2024).
Menurut Suahasil, dengan pencapaian nan baik ini, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2024 bisa mencapai 5,2 persen. Konsumen rumah tangga menopang sekitar 55 persen terhadap PDB (Produk Domestik Bruto).
Berdasarkan info BPS (Badan Pusat Statistik) pada kuartal 1 2024, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen (Year-on-Year), meningkat dibandingkan dengan periode nan sama sebelumnya sebesar 5,04 persen (Year-on-Year).
Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menuturkan, pertumbuhan ekonomi nasional saat ini memberikan harapa dan angin segar bagi pelaku industri. Namun, krusial bagi para pelaku upaya dapat terus menjaga daya saing produk alias layanan.
Untuk itu, menurut Neneng, salah satu perihal nan perlu dilakukan adalah menggenjot produktivitas upaya demi mencapai efisiensi nan optimal.
"Hal ini lah nan kami coba tawarkan lewat Grab for Business, nan menawarkan solusi teknologi nan terintegrasi bagi perusahaan untuk menyederhanakan proses operasional harian," tutur Neneng dalam Grab Business Forum tahun ini.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Keuntungan nan Ditawarkan dari Layanan Grab for Business
Berdasarkan riset Total Economic Impact nan dilakukan firma konsultan Forrester, perusahaan di area Asia Tenggara, termasuk Indonesia tetap kesulitan untuk membikin proses operasional harian menjadi lebih efisien.
Dalam hasil riset nan sama, disebutkan jika perusahaan mendapatkan return of investment sebesar 159 persen dengan menggunakan jasa Grab for Business.
Selain itu, waktu nan digunakan oleh karywan untuk mengelola operasional sehari-hari juga sukses dipangkas sebanyak lebih dari 11.400 jam setiap tahunnya.
"Kami menyadari bahwa kebutuhan operasional perusahaan terus berkembang agar dapat beradaptasi dengan dinamika pasar nan berubah-ubah. Untuk itu, Grab for Business datang dengan beragam solusi terintegrasi nan end-to-end," tutur Director of Grab for Business Grab Indonesia, Roy Nugroho.
Ini 5 Startup nan Lolos Program Akselerator Grab Ventures Velocity Batch 6
Sebelumnya, program akselerator Grab Ventures Velocity Batch 6 (GVV) baru saja mengumumkan lima startup nan lolos sebagai finalis.
Mereka antara lain Delegasi, Pasarnow, Eratani, Greenhope, dan BintanGo. Para finalis sukses menyisihkan lebih dari 120 startup pendaftar GVV pada batch keenam ini.
Chief Communications Officer (CCO) Grab Indonesia, Mayang Schreiber, argumen kelima startup ini terpilih lantaran mempunyai model upaya di dua sektor utama nan menjadi konsentrasi GVV tahun ini, ialah UMKM dan ESG (Environment, Social, Government).
“Semoga program-program nan diberikan oleh GVV batch 6 dapat membantu mereka dalam membangun upaya nan handal dan berkepanjangan sehingga dapat menjawab tantangan masa depan," ujar Mayang melalui keterangan resminya, Rabu (1/11/2023).
Lima startup finalis terpilih berkesempatan untuk mempresentasikan model bisnisnya kepada publik dan penanammodal dalam aktivitas A Day with Grab Ventures Velocity (GVV) di Tech In Asia Conference 2023 di Jakarta, belum lama ini.
Co-Founder dan CEO Greenhope, Tommy Tjiptadjaja, menilai keikutsertaannya dalam GVV menjadi gerbang pembuka bagi startup nan dibentuk memperkenalkan bisnisnya.
Terlebih, saat ini Greenhope dan Grab telah melakukan uji coba penggunaan plastik ramah lingkungan untuk merchant GrabFood di sejumlah kota.
“Ikut serta dalam GVV berdampak positif bagi upaya kami. Ekosistem Grab sangat besar dan prestisius, apalagi brand GVV itu sendiri telah membikin kami lebih dikenal lebih dari nan saya harapkan,” klaimnya.
Cetak 31 Startup
Sejak digelar pertama kali pada 2018, GVV sukses meluluskan 31 startup dari lebih 400 startup pendaftar di beragam negara di Asia Tenggara.
26 startup terpilih antara lain berasal dari Indonesia. Sejumlah alumni GVV juga tetap terus menjalin kerja sama dengan Grab seperti Sayurbox, Majoo, Octopus, Dagangan, Mangkokku, dan Haus!.
Startup terpilih dari program GVV bakal memperoleh sejumlah faedah untuk mendukung pertumbuhan perusahaan, mulai dari workshop, mentorship, networking, hingga pilot program di ekosistem Grab dan OVO.
“Yang membedakan kami dari program akselerator lainnya adalah para startup finalis dapat langsung terhubung dengan ekosistem kami. Mereka juga terhubung dengan mentor nan dapat memberi masukan mengenai produk dan konsumen," Mayang memungkaskan.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.