Elaelo Hilang dari Internet, Benarkah Medsos Pengganti X Twitter Buatan Pemerintah?

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Elaelo ramai menjadi perbincangan warganet, di mana banyak pihak beranggapan media sosial (medsos) ini adalah pengganti X nan bakal diblokir.

Elaelo sendiri digadang-gadang sebagai medsos buatan lokal pengganti X--Twitter, bilamana platform milik Elon Musk tersebut jadi diblokir oleh Kominfo.

Menurut penelusuran tim Liputan6.com, Senin (17/6/2024), banyak perihal meragukan mengenai keabsahan dan keamanan dari situs Elaelo ini.

Hal pertama adalah tulisan di laman utama situs elaelo. "Welcome to elaelo - Medsos Lokal Pengganti X/Twitter" sangat mencurigakan.

Tak hanya itu, kreator situs juga memasang gambar alias logo lambang negara Indonesia. Karena perihal ini, banyak warganet berpikir medsos Elaelo merupakan buatan Pemerintah.

Dari sisi tampilan, medsos ini tidak terlalu jauh berbeda dari milik X Twitter dengan Sign In untuk memasukkan Username alias email dan Password di kolom tersedia untuk mengaksesnya.

Bila tidak mempunyai akun, pengguna dapat mendaftarkan diri alias Sign Up dengan mengeklik link di laman utama medsos tersebut.

Berhubung tidak diketahui siapa pembuatnya, sangat riskan bilamana Anda memasukkan email pribadi berujung dapat dipakai untuk beragam tindakan kejahatan siber, seperti phishing, peretasan, hingga banyak lagi.

Kami pun menggali lebih dalam tentang kapan situs tersebut pertama kali muncul. Berdasarkan web archive, situs ini nongol di internet pada 5 Maret 2024.

Saat muncul, situs ini sudah memasang foto Guy Fawkes. Tetapi, tulisan "Welcome to elaelo - Medsos Lokal Pengganti X/Twitter" dan logo Burung Garuda belum muncul.

Alih-alih, laman utama ini hanya tertulis "Welcome to elaelo" dan sebuah logo. Perubahan ini terjadi sekitar 17 Juni 2024 sehingga tampil seperti saat ini.

Berbagai perihal lain tentang tidak bisa diaksesnya "Tentang Kami", dan waktu kemunculan situs ini ramai jadi pembicaraan di X pun dapat menjadi tanda medsos tersebut perlu diwaspadai keaslian dan keamanannya.

Saat buletin ini ditulis, situs Elaelo sendiri sudah lenyap dari internet dengan pesan bertuliskan "This Account Has Been Suspended!" alias "Akun ini telah Ditangguhkan!" saat diakses via browser Google, Opera, hingga Edge

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Kementerian Kominfo: X Bandel Izinkan Konten Dewasa, Siap Kena Blokir

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan. (Liputan6.com/Agustinus M. Damar)

Sebelumnya, X Twitter diketahui telah menetapkan patokan baru nan memungkinkan pengguna mengunggah alias memandang konten dewasa di platform mereka.

Aturan ini pun bisa ditemukan di laman Pusat Bantuan X mengenai Konten Dewasa sejak Mei 2024. Menanggapi perihal tersebut, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan mengatakan pihaknya bakal langsung melakukan kajian terhadap perihal ini.

"Ini kita langsung kaji. Ini mungkin kami surati dengan segera," tuturnya saat ditemui di Kantor Kementerian Kominfo di Jakarta, Jumat (14/6/2024). Lebih lanjut, dia menuturkan apalagi bukan tidak mungkin, Kominfo bisa memblokir setelah mempelajari soal ketentuan tersebut.

Menurut Semuel, perihal ini dilakukan lantaran memang konten pornografi dilarang di Indonesia. Dan dalam perihal ini, Kementerian Kominfo menjalankan patokan tersebut.

"Kalau memang itu menjadi kebijakan mereka, ya kudu siap-siap untuk hengkang. Ini kami jalankan aturan, pemerintah kan wajib menjalankan aturan," ujarnya lebih lanjut.

Elon Musk Perkenalkan Kebijakan Baru

<p>Elon Musk. (AP Photo/Susan Walsh, File)</p>

Untuk itu, dia menuturkan, andaikan memang X tidak bisa mematuhi patokan di Indonesia, tidak tertutup kemungkinan X bakal diblokir. Sekadar informasi, konten dewasa memang sudah banyak beredar jauh sebelum Elon Musk membeli Twitter pada 2022.

Kendati demikian, pada saat itu, perusahaan belum memutuskan kebijakan tersebut secara resmi. Baru sekarang, X nan dipimpin Elon Musk meresmikan kebijakan soal pemberian label di setiap unggahan nan menampilkan konten berbau seksual.

Disebutkan dalam laman resminya, pengguna dapat membuat, mendistribusikan, dan mengakses konten bertema seksual selama konten tersebut dibuat dan didistribusikan atas dasar kesepakatan Bersama.

"Ekspresi seksual, baik secara visual maupun tertulis, dapat menjadi corak ekspresi nan sah," tulis X lebih lanjut. Adapun konten dewasa nan dimaksud bertindak untuk konten buatan AI, fotografi, alias animasi.

Pengguna Bisa Memilih untuk Tak Melihat Konten Dewasa di X

 X

Meski mengizinkan pengguna untuk memandang konten berbau seksual, X juga menyediakan pembatasan konten tersebut bagi pengguna di bawah umur maupun pengguna dewasa nan memilih untuk tidak memandang konten seperti itu.

Hal tersebut dilakukan agar pengguna nan memutuskan untuk tidak memandang konten seksual di X tetap nyaman menggunakan platform tersebut.

Selain itu, X juga menghadirkan patokan baru nan melarang konten nan menampilkan ataupun mempromosikan konten seksual maupun kekerasan terhadap anak di bawah umur.

Ini dilakukan agar tidak ada konten pedofilia nan tersebar di sosial media X/Twitter. 

“Kami juga melarang konten nan mempromosikan eksploitasi, non-persetujuan, objektifikasi, seksualisasi alias kekerasan terhadap anak di bawah umur, dan perilaku tidak senonoh,” tulis X di situs resmi mereka. 

X Kini Sembunyikan Tombol Likes

X mengumumkan perubahan pada privasi fitur Likes di platformnya. (Liputan6.com/Robinsyah Aliwafa Zain)

X alias nan sebelumnya dikenal sebagai Twitter melakukan perubahan besar pada fitur Likes. Sebab, mulai minggu ini, aktivitas Likes pengguna tidak lagi menjadi info publik.

Dikutip dari GSM Arena, Kamis (13/6/2024), adanya perubahan pada fitur Likes ini bakal membawa akibat bagi para pengguna X. Salah satunya adalah pengguna tetap bisa memandang unggahan nan mereka sukai, tapi pengguna lain tidak dapat mengetahuinya.

Selain itu, X tidak bakal lagi menampilkan daftar akun nan menyukai unggahan orang lain. Karenanya, pengguna X tidak bisa mengetahui siapa saja akun nan memberikan likes di sebuah unggahan.

Kendati demikian, platform X memastikan jika pengunggah tetap bisa memandang siapa saja nan menyukai unggahannya. Pengunggah juga dipastikan tetap bisa memandang info jumlah likes dan metrik lainnya. 

Pro Kontra dari Pengguna X

<p>Twitter Resmi Ubah Logo Burung Biru Ikonik ke X di Browser, Aplikasi jenis Mobile Belum Berubah. (Liputan6.com/ Yuslianson)</p>

Menurut Elon Musk, perubahan ini bermaksud untuk melindungi pengguna dari serangan alias perundungan lantaran preferensi Likes mereka. Seperti diketahui, dengan perubahan ini, sebuah akun tidak bisa mengetahui unggahan nan mendapat likes dari orang lain.

Dengan perubahan ini pula, Elon Musk berharap, platform X bisa mendorong lebih banyak hubungan dari para pengguna. Perubahan besar ini pun mendapatkan sambutan beragam dari para pengguna.

Sebagian pengguna merasa kecewa, lantaran mereka susah untuk melacak keterlibatan dari sebuah unggahan. Sementara ada pula pengguna nan merasa perubahan ini memungkinkan mereka memberikan likes pada sebuah unggahan, tanpa takut dihakimi orang lain.

Tidak sampai di situ, perubahan ini juga menjadi pertanyaan banyak pengguna X Premium. Alasannya, fitur menyembunyikan likes ini awalnya hanya datang untuk para pengguna berbayar, tapi sekarang dihadirkan untuk semua pengguna. 

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi