Dukung Petani Sejahtera, Bank Mandiri Hadirkan Sentra Pengolahan Beras

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Mandiri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan petani di beragam daerah. Salah satu bentuk nyata dari upaya ini dengan mendirikan Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) di Kabupaten Jembrana, Bali.

Fasilitas nan berdiri di atas lahan seluas 395 hektare di Subak Tibubeleng, Desa Penyaringan, ini bisa memproduksi hingga 24 ton beras setiap harinya, jika beraksi selama 8 jam.

Melalui program SPBT ini, Bank Mandiri tidak hanya menyediakan akomodasi fisik, tetapi juga memberikan edukasi kepada para petani mengenai pengelolaan upaya dan strategi pemasaran modern. Tujuannya adalah untuk menciptakan ekosistem pertanian nan mandiri, meningkatkan penghasilan petani, serta berkontribusi pada pendapatan daerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman mengatakan, program ini turut melibatkan petani lokal melalui koperasi dan golongan tani, nan mempunyai sebagian saham dalam SPBT, sehingga mereka dapat belajar mengelola upaya dengan skala nan lebih besar, seperti perseroan terbatas (PT).

Pembangunan SPBT ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Bank Mandiri. Dia berambisi SPBT di Jembrana dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan berkedudukan dalam pengentasan kemiskinan.

"Bank Mandiri berharap, adanya SPBT ini dapat membantu peningkatan taraf hidup, membangun rantai pasok nan berfaedah bagi petani, apalagi berkontribusi mengurangi tingkat kemiskinan," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Selain itu, kehadiran SPBT juga telah meningkatkan produksi beras di Desa Penyaringan, serta berkontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat setempat.

Sementara itu, Deputi Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, nan berjamu ke SPBT Jembrana pada 17 Agustus lalu, menyatakan SPBT ini merupakan contoh nyata peran aktif BUMN untuk petani.

"SPBT ini dapat menjadi contoh gimana BUMN berkedudukan aktif dalam menyejahterakan petani. Model kerja sama antara BUMN dan K/L seperti ini dapat dikembangkan untuk memberdayakan masyarakat secara ekonomi," ujarnya.

Fasilitas SPBT di Jembrana menambah deretan SPBT nan telah dibangun Bank Mandiri di beberapa wilayah lainnya, seperti di Pamarican, Kabupaten Ciamis, dan di Kabupaten Kebumen.

SPBT Pamarican, nan didirikan pada 2018, dilengkapi dengan mesin pengolah beras modern, penyimpanan berkapasitas 300 ton, serta instansi dan toko nan berdiri di atas tanah seluas 6.160 meter persegi dengan perjanjian sewa selama 20 tahun. Sementara SPBT Kebumen, nan mulai beraksi pada 2019, mempunyai kapabilitas produksi sebesar 3 ton per jam.

Seperti di Pamarican, Bank Mandiri juga berkedudukan dalam pembentukan PT Mitra Desa Kebumen sebagai lembaga pengelola dengan campuran golongan tani lain.

Pada tahun 2023, SPBT di Pamarican dan Kebumen telah melibatkan 12.522 petani dalam pengelolaannya. Khusus untuk SPBT Pamarican, nan sudah beraksi lebih lama, pada 2021 tercatat melibatkan 6.200 petani dan 258 golongan tani.

Ali menambahkan, Bank Mandiri memantau kontribusi SPBT pada pemberdayaan dan kewirausahaan petani melalui kalkulasi social return of investment (SROI).

"Perhitungan SROI membantu kita menilai seberapa besar manfaat, efektivitas, serta akibat dari program nan Bank Mandiri laksanakan. Dengan ini, kita juga memantau dan mengevaluasi CSR Bank Mandiri dalam mendukung petani Indonesia," katanya.

Laporan Berkelanjutan Bank Mandiri tahun 2023 mencatat, SROI untuk SPBT Pamarican mencapai 3,7 dari nilai awal investasi, sementara SPBT Kebumen mencapai 3,2. Selain pembangunan fasilitas, Bank Mandiri juga memberikan support permodalan bagi petani melalui penyaluran Kredit Usaha Mikro (KUM) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR), guna memudahkan akses jasa perbankan bagi masyarakat nan kurang terlayani.

Sektor pertanian tercatat menerima kucuran KUM sebesar Rp5,65 Triliun hingga Juni 2024. Komitmen Bank Mandiri mendukung pertanian ini juga dilaksanakan guna mencapai tujuan nomor 1 (satu) dari pembangunan berkepanjangan alias Sustainable Development Goal, ialah No Poverty untuk pengentasan kemiskinan.

Selain itu, support Bank Mandiri ini merupakan upaya mewujudkan visi menjadi Indonesia´s Sustainability Champion, terutama memenuhi salah satu pilar kerangka environment, social, and governance ialah Sustainability Beyond Banking.

(ory/ory)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com