CNN Indonesia
Kamis, 29 Agu 2024 14:47 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Dewan Pandemic Fund bakal segera menggelar sidang untuk membahas merebaknya pandemi cacar monyet atau Mpox yang telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan dunia oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sidang tersebut dilaksanakan guna mendukung pengendalian pandemi tersebut.
Co-Chair Pandemic Fund Chatib Basri mengatakan pihaknya mendukung diterbitkannya rancangan Rencana Kesiapsiagaan dan Respons Strategis Global (SPRP) untuk Mpox nan diluncurkan oleh WHOP pada 26 Agustus 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menilai SPRP memberikan kerangka kerja nan kuat untuk kesiapsiagaan dan respons kesehatan masyarakat terhadap keadaan darurat Mpox.
"Dewan Pandemic Fund bakal berjumpa dalam beberapa hari mendatang untuk membahas langkah terbaik untuk mendukung penerapan SPRP dan rencana regional nan relevan, dalam koordinasi nan erat dengan negara-negara dan mitra, serta pemangku kepentingan, WHO dan entitas pelaksana lainnya," kata Chatib dalam keterangan resmi, Rabu (28/8).
Mantan menteri finansial itu memastikan Dewan Pandemic Fund bakal mendukung prioritas nasional dan regional untuk memastikan kesiapan dan kesiapsiagaan secara menyeluruh menghadapi pandemi Mpox.
"Upaya kami bakal berfokus pada memandu keputusan alokasi sumber daya, meningkatkan koordinasi antar mitra, dan meningkatkan koherensi dan efektivitas antar aliran pendanaan untuk mencapai ketahanan nan lebih besar dalam menghadapi ancaman kesehatan global," tutur dia lebih lanjut.
Dibentuknya Pandemic Fund didedikasikan untuk meningkatkan pembangunan kapabilitas dan penerapan penanganan pandemi nan lahir lantaran adanya pandemi covid dan secara resmi diluncurkan di bawah Presidensi G20 Indonesia.
Kehadirannya bermaksud untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah agar lebih siap menghadapi pandemi lainnya di masa depan.
"Misi kami adalah untuk memastikan bahwa negara-negara mempunyai sistem pengawasan nan kuat untuk penemuan dini, laboratorium nan dapat dengan sigap meningkatkan pengujian, tenaga kerja kesehatan nan sesuai dengan tujuan nan dapat dikerahkan dengan cepat, komunikasi darurat nan efektif, koordinasi, dan sistem manajemen, dan kapabilitas lonjakan untuk memberikan respons," bebernya lebih lanjut.
Pandemic Fund telah memberikan pembiayaan krusial ke negara nan paling membutuhkan. Melalui putaran pendanaan pertama nan diberikan tahun lalu, pihaknya mendukung 37 negara di beragam wilayah geografis untuk membangun sistem kesehatan nan lebih kuat dan lebih handal nan bisa mencegah, mendeteksi dan menangani pandemi secara efektif.
"Setiap dolar biaya hibah nan dialokasikan mengkatalisasi tambahan US$6 dari mitra internasional dan domestik. Proyek-proyek ini tidak hanya menggalang koordinasi lintas sektor di dalam suatu negara, tetapi juga meningkatkan kerjasama antara negara-negara dan organisasi internasional," tutur Chatib Basri.
[Gambas:Video CNN]
(del/agt)