CNN Indonesia
Sabtu, 31 Agu 2024 05:10 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Perum Bulog memperkirakan masa panen raya tahun depan bakal mundur sekitar satu bulan lantaran potensi kekeringan.
Direktur Utama Bulog Bayu mengatakan panen mundur lantaran musim tanam mundur dari nan biasanya dimulai saat musim hujan pada September. Namun, lantaran terjadi kekeringan, maka musim tanam diproyeksikan baru bisa dimulai Oktober.
"Jadinya (musim tanam) mundur satu sampai satu separuh bulan," katanya dalam obrolan media di Kantor Bulog, Jakarta Selatan, Jumat (30/8)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayu menjelaskan butuh waktu tiga bulan dari musim tanam ke musim panen. Artinya, pada Januari sebenarnya sudah bisa panen.
Namun, lantaran Januari sampai Maret merupakan musim hujan, petani bakal susah untuk mengeringkan gabah. Artinya beras baru diperkirakan tersedia bagi masyarakat pada Maret.
"Januari baru panen tapi dijemur dulu, digiling, jadi berasnya. Harusnya jika tanam September, akhir tahun udah bisa produksi" katanya.
Bayu mengatakan pihaknya bakal bersiap menghadapi kondisi itu baik dengan penyerapan dalam negeri maupun dalam negeri. Untuk kota impor sendiri, Bulog ditugaskan sebanyak 3,6 juta ton tahun ini.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2,2 juta ton telah masuk. Kemudian 500 ribu ton beras bakal masuk dalam waktu dekat.
"900 ribu ton tetap mencoba kontrak. Kita usahakan semua importasi selesai sebelum Desember," katanya.
[Gambas:Video CNN]
(fby/sfr)