CNN Indonesia
Selasa, 27 Agu 2024 21:00 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui kelas menengah di Indonesia turun. Karena penurunan itu, jumlah kelas menengah sekarang mendekati 50 persen.
"Expiring middle class mendekati 50 persen," kata Airlangga dalam Konferensi Pers Dialog Kelas Menengah di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (27/8).
Padahal, Airlangga menekankan kelas menengah berkedudukan krusial bagi Indonesia. Ia menyebut middle class adalah motor penggerak ekonomi tanah air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan saat ini kelas menengah tersisa 17,13 persen. Jika rakyat Indonesia ada 270 juta, maka golongan ini mencapai 46,25 juta orang.
Sedangkan 50 persen dari 270 juta masyarakat Indonesia adalah 135 juta orang. Ini perkiraan jumlah mereka nan turun kasta dari middle class.
"Tentunya pada waktu sebelum covid angkanya (kelas menengah) sedikit lebih tinggi. Ini lantaran ada pengaruh dari covid nan sering disampaikan Bu Menteri Keuangan (Sri Mulyani) sebagai scaring effect, diharapkan ini bisa diperbaiki ke depannya," tuturnya.
Pemerintah menyatakan sudah banyak berupaya untuk menjaga kelas menengah. Ini dilakukan melalui sejumlah program, seperti perlindungan sosial (perlinsos), insentif pajak, agunan kehilangan pekerjaan, Kartu Prakerja, hingga angsuran upaya rakyat (KUR).
Airlangga berambisi beragam upaya nan dilakukan negara itu bisa menahan jumlah kelas menengah. Harapannya, para middle class tak bakal turun kasta lagi.
"Untuk menjaga kelas menengah kita perlu mendorong pertumbuhan perekonomian nan stabil dan tinggi," jelasnya soal solusi lain nan kudu dilakukan pemerintah.
"Karena ini bakal mendorong kelas menengah kita untuk turus tumbuh dan mengurangi mereka nan expiring middle class alias penurunan dari kelas menengah itu sendiri," tutup Airlangga.
[Gambas:Video CNN]
(skt/agt)