YouTube Music Rilis Fitur Hum-to-Search: Cari Lagu Cukup dengan Bersenandung

Sedang Trending 7 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Google dilaporkan telah kembali menghadirkan fitur inovatif untuk layanannya. Kali ini, giliran YoTube Music nan menghadirkan fitur baru untuk memudahkan pengguna ketika mencari lagu.

Fitur baru nan diberi nama hum-to-search ini memungkinkan pengguna YouTube Music mencari lagu bukan berasas lirik alias judulnya, melainkan melodi lagu tersebut. Jadi, pengguna dapat mencari lagu hanya dengan bersenandung, bernyanyi, alias memainkan melodi.

Sebagai informasi, fitur hum-to-search telah lebih dulu datang di Google Search sejak 2020, dan sekarang datang di jasa YouTube Music. 

Dikutip dari Android Authority, Selasa (28/5/2024), fitur ini awalnya diuji sebagai bagian dari penelitian di YouTube, sebelum akhirnya kini diluncurkan ke pengguna YouTube Music di Android.

Untuk mengakses fitur hum-to-search, pengguna dapat mengetuk ikon pencarian kaca pembesar di pojok kanan atas aplikasi YouTube Music. Setelah mengetuk ikon pencarian, terdapat ikon baru berbentuk gelombang nan terletak di samping ikon mikrofon.

Dengan mengetuk ikon tersebut, bakal terbuka laman pencarian berwarna nan meminta pengguna untuk memutar, menyanyikan, alias menyenandungkan lagu. AI Google kemudian bakal melakukan pencarian lagu nan sesuai dengan senandung pengguna. 

Disebutkan, fitur ini dapat mencari lagu dengan beragam bahasa, seperti Bahasa Inggris dan Bahasa India. Karenanya, ada kemungkinan besar fitur ini bakal dapat mendeteksi lebih banyak lagu dari beragam bahasa.

Saat ini, fitur Hum-to-Search hanya dapat diakses bagi pengguna Android dengan aplikasi YouTube Music jenis 7.02. Namun, kemungkinan besar fitur ini juga bakal tersedia bagi pengguna iPhone tak lama lagi.

Kehadiran fitur Hum-to-Search di YouTube Music ini pun bisa menjadi pembeda jasa ini dari aplikasi streaming musik lainnya. Sebab, fitur ini memudahkan pengguna melakukan pencarian lagu berasas nadanya saja. 

Youtube menyiapkan biaya bensar untuk para pembuat membikin konten viral di Youtube Shorts. Kreator bakal dibayar Rp 143 juta per bulan asalkan bisa membikin konten shorts nan viral.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Gemini AI Bakal Terintegrasi dengan YouTube Music

Di sisi lain, Google dikabarkan bakal melakukan integrasi Youtube Music dengan Gemini AI. Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh Android Authority.

Dengan integrasi ini, pengguna bisa memanfaatkan Gemini untuk nantinya mengakses, mencari lagu, mengelola playlist, termasuk perintah menjalankan pemutaran di YouTube Music.

Mengutip info dari 9to5Google, Jumat (10/5/2024), integrasi ini diketahui dari adanya opsi baru untuk menghubungkan YouTube Music dengan Gemini. Adapun opsi ini muncul dari pembaruan terbaru aplikasi Google di Android.

Sekadar diketahui, Google sendiri sebelumnya telah mengaktifkan beberapa integrasi Gemini untuk jasa lain, seperti Flights, Hotels, Maps, termasuk aplikasi produktivitas Workspace serta YouTube.

Meski bocorannya sudah diketahui, integrasi ini belum dirilis secara resmi. Dikabarkan, integrasi ini bakal rencananya bakal datang pada menu Extensions di Gemini.

Untuk informasi, Google memang terus berupaya untuk mempermudah akses Gemini AI ke para pengguna. Terbaru, raksasa internet itu dilaporkan mulai menggulirkan akses Gemini langsung di Google Chrome.

Melalui akses ini, pengguna Chrome bisa langsung mengakses jasa AI tersebut melalui address baru. Informasi ini diketahui dari uji coba fitur nan sudah dimulai sejak pertengahan April 2024.

Kini, fitur ini pun sudah mulai digulirkan untuk pengguna umum. Informasi kehadiran akses langsung Gemini AI ini pun diumumkan melalui akun Twitter resmi Google Chrome.

"Mulai obrolan Anda dengan Gemini secara sigap memakai shortcut di address bar Chrome desktop," tulis Chrome dalam akun resminya. Disebut, fitur ini sudah bisa diakses dengan Chrome jenis terkini ialah 124 stable.

Akses Gemini AI Langsung di Google Chrome

Fitur ini pun sudah bisa diakses untuk pengguna browser tersebut di Mac, Windows, dan ChromeOS. Namun ada kemungkinan fitur ini tetap digulirkan secara bertahap, sehingga belum semua pengguna mendapatkannya.

Untuk mengakses Gemini AI langsung melalui address bar di Chrome, simak langkah-langkahnya berikut ini.

  • Ketik @ di address bar di Chrome desktop, dan pilih Chat with Gemini
  • Tulis prompt yang diinginkan
  • Dapatkan respons langsung dari jasa Gemini

Sebagai informasi, rencana Google untuk menambahkan support Gemini di Chrome sempat diketahui sejak Februari 2024. Ini disebut upaya pertama Google mengimplementasikan Chat with Gemini ke dalam Chrome Omnibox.

Dengan langkah ini, pengguna bisa mengakses chatbot tersebut tanpa kudu membuka situs web Gemini. Untuk diketahui, Chrome Omnibox berfaedah sebagai bilah alamat dan jika pencarian, serta menambahkan beberapa tugas lain ke browser. 

YouTube Kembangkan Fitur AI untuk Bantu Kreator Temukan Ide Konten Baru

YouTube tengah kembangkan beberapa fitur AI baru nan membantu menyempurnakan platform ini. Banyak dari fitur tersebut nan tetap dalam tahap eksperimen.

Di laman support YouTube, sebagaimana dikutip dari Android Authority, Minggu (5/5/2024), perusahaan telah mengumumkan bahwa mereka sedang menguji fitur AI generatif nan dapat memberikan inspirasi bagi content creator untuk video nan bakal dibuat.

Baru-baru ini, anak perusahaan Google itu melakukan pengetesan fitur AI terbaru untuk memberikan ide-ide segar bagi pembuat untuk konten nan bakal dibuat.

Alat AI ini didesain untuk membantu pembuat YouTube berganti pikiran tentang buahpikiran untuk konten berikutnya. Google juga mengatakan bahwa AI ini bakal membantu pembuat untuk memahami penonton mereka dan membantu membikin video dengan lebih cepat.

Untuk membantu kreator, AI generatif tersebut bakal membantu menghasilkan buahpikiran dalam tiga faktor, seperti:

  • Jenis konten nan mau dilihat lebih oleh penonton/viewers,
  • Sudut pandang baru untuk jenis konten nan belum perah dibuat oleh kreator,
  • Garis besar alias poin krusial untuk memulai pembuatan konten.

Fitur AI generatif ini hanya bakal dinikmati oleh segelintir pembuat saja. Sebab, YouTube mengatakan bahwa fitur ini hanya bakal digulirkan untuk pembuat nan membikin konten dalam bahasa Inggris.

Kendati demikian, Google bakal terbuka untuk memperluas fitur ini. Komitmen tersebut menjelaskan bahwa perusahaan berencana untuk mengembangkan fitur ini lebih jauh sehingga dapat digunakan oleh lebih banyak pembuat YouTube.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi