Liputan6.com, Jakarta - Salah satu perusahaan teknologi internasional, Yandex, memperkenalkan teknologi AI generatif berjulukan YandexART. Teknologi ini disebut dapat membantu pelaku upaya dalam mengembangkan usahanya dengan teknologi kepintaran buatan (AI).
YandexART adalah AI generatif nan menggunakan machine learning pendekatan model difusi dalam membikin gambar dan bingkainya. Kemudian, ditingkatkan resolusinya serta perincian dari gambarnya berasas permintaan pengguna.
Dengan YandexART, pelaku upaya bisa dengan mudah membikin gambar untuk pembuatan iklan dan konten media sosialnya, termasuk tata letak kreasi dan ilustrasi.
Gambar nan dihasilkan oleh YandexART dapat diintegrasikan ke beragam jasa dan aplikasi web melalui API.
Perusahaan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, bisa melakukan uji coba neural network dari YandexART. Uji coba YandexART ini bisa digunakan tanpa dipungut biaya sepeserpun.
Berbagai produk Yandex juga menggunakan YandexART. Salah satunya adalah Shedevrum, sebuah aplikasi AI generatif.
Shedevrum menggunakan teknologi YandexART untuk menyempurnakan foto serta menghasilkan gambar maupun video dengan support AI.
Para mahir Yandex terus berupaya menyempurnakan model nan digunakan YandexART untuk meningkatkan kualitas pembuatan gambar.
Penyempurnaan nan dilakukan berupa peninjauan ulang beberapa gambar nan dihasilkan, serta identifikasi gambar agar lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Langkah ini membantu AI generatif agar bisa lebih baik dalam membedakan obyek, sekaligus mempercepat operasi neural network nan sangat krusial untuk sektor bisnis.
Penelitian University of Michigan menemukan, sepertiga lebih penduduk lansia mengalami isolasi sosial, nomor lebih rendah dibandingkan selama pandemi saat separuh lebih alami kesepian, tapi di atas nomor 2018. Beragam teknologi pun sekarang digunakan untuk ...
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.