Liputan6.com, Jakarta - Google baru saja meluncurkan serangkaian fitur anti pencurian canggih berbasis kepintaran buatan (AI) di perangkat mobile, seperti tablet dan HP Android.
Dalam fitur privasi dan keamanan tersebut, perusahaan memasukkan serangkaian fitur perlindungan untuk mengamankan perangkat dan info pengguna jika terjadi pencurian.
Fitur baru Android tersebut adalah Private Space. Dengan fitur ini, Google mau membantu pengguna melindungi info sebelum, selama, dan setelah tindakan pencurian.
Raksasa mesin pencari tersebut menjelaskan, fitur Private Space ini memungkinkan pengguna untuk meng-host aplikasi sensitif mereka di area unik di ponsel.
Dengan ini, pengguna Android dapat menyembunyikan dan mengunci aplikasi-aplikasi sensitif tersebut di perangkat menggunakan PIN terpisah.
Dilansir The Hacker News, Rabu (28/5/2024), pengguna Android kudu menambahkan lapisan perlindungan ekstra dengan mengharuskan mereka mamasukkan PIN, password, alias info biometrik sebelum mengubah pengaturan perangkat sensitif.
Contohnya, jika ada seseorang selain pengguna alias pencuri nan mau menonaktifkan Find My Device alias menambah waktu layar timeout, mereka kudu memasukkan PIN, password, alias info biometrik tambahan.
Tak hanya itu, fitur baru Android ini juga mencakup upaya untuk mengubah PIN perangkat, mematikan perlindungan pencurian, alias mengakses kunci sandi.
Bila diperlukan, pengguna juga dapat melakukan factory reset sehingga membikin tablet alias HP Android nan dicuri tidak bakal berguna.
"Dengan peningkatan ini, jika pencuri memaksa Factory Reset, mereka tidak bisa menggunakan perangkat lagi tanpa mengetahui kredensial akun Google Anda," kata Suzanne Frey, Google vice president of product for Trust & Growth.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
HP dan Tablet Android Curian Tidak Bisa Dipakai Lagi
Dia menambahkan, "Hal ini bakal membikin perangkat nan dicuri tidak bisa lagi dipakai dan tentunya mengurangi kemauan seseorang untuk mencuri ponsel."
Raksasa teknologi tersebut mengatakan, mereka telah mengintegrasikan fitur berkekuatan AI bisa mengenali sinyal mencurigakan (yaitu aktivitas tiba-tiba).
Setelah itu, secara proaktif AI bakal melindungi info pengguna dengan secara otomatis mengunci layar perangkat ketika mendeteksi ponsel telah diambil dari tangan seseorang dan upaya penjahat untuk lari alias pergi.
Google juga menyediakan fitur Theft Detection Lock (Kunci Deteksi Pencurian) di Android 10+, di mana ini berfaedah untuk mengunci layar perangkat jika pelaku jahat mencoba memutuskan sambungan telepon untuk jangka waktu lama.
Peningkatan lainnya mencakup keahlian menandai perangkat sebagai hilang, dan membuatnya mudah dilacak melalui Find My Device dan mengunci layar ponsel dari jarak jauh dengan nomor telepon dan tantangan keamanan menggunakan perangkat apa pun.
“Ini memberi Anda waktu untuk memulihkan perincian akun dan mengakses opsi tambahan di Find My Device, termasuk mengirimkan perintah reset pabrik penuh untuk menghapus perangkat sepenuhnya,” kata Frey.
Harga HP Flagship Android 2025 bakal Lebih Mahal Gara-Gara Snapdragon 8 Gen 4?
Sementara itu, HP Android diprediksi bakal lebih malah lagi, terutama yang seri flagship, di mana nilai dari ponsel ini sudah terbilang sangat mahal.
Beberapa laporan menyebut kenaikan nilai tersebut gara-gara prosesor Snapdragon 8 Gen 4 yang bakal mentenagai HP flagship tahun 2025.
Menurut bocoran di Weibo, sebagaimana dikutip dari Android Authority, Rabu (22/5/2024), mengungkapkan bahwa nilai Snapdragon 8 Gen 4 dipastikan bakal meningkat secara signifikan.
Laporan tersebut menambahkan bahwa salah satu pabrikan kemungkinan tidak bakal merilis ponsel lini Pro nan bakal datang lantaran kenaikan harga chipset tersebut.
Masih belum ada bocoran pasti mengenai kenaikan nilai SoC itu, namun perihal ini tentu menjadi berita jelek bagi produsen ponsel Android kelas atas.
Sebagai informasi, System On a Chip (SoC), alias nan sering dibilang sebagai prosesor smartphone adalah salah satu komponen dengan biaya terbesar dalam pembuatan ponsel, sehingga peningkatan nan signifikan dalam perihal ini dapat menimbulkan akibat nan cukup serius.
Beberapa produsen smartphone dapat memilih untuk merespons kenaikan nilai seperti ini dengan beberapa cara.
Salah satu solusi paling umum bagi vendor HP Android adalah dengan hanya meningkatkan nilai perangkat, sehingga membebankan biaya kepada konsumen.
Kendati demikian, beberapa produsen juga bisa melakukan pengurangan di bagian lain, misalnya kamera, kualitas bodi jika mereka mau mempertahankan nilai nan sama.
Bukan Kali Pertama
Bagaimana pun, ini bukan pertama kalinya Qualcomm memberikan kenaikan nilai nan besar untuk chip kelas atas mereka.
Salah satu contohnya adalah peningkatan nilai chip Snapdragon 865 dengan modem 5G eksternal. Menurut berita nan beredar nilai dari prosesor ini terbilang cukup mahal.
Seorang pelaksana Xiaomi mengkonfirmasi pada tahun 2020 biaya prosesor dan modem untuk Xiaomi Mi 10 nan mengadirkan Snapdragon 865 5G mempunyai banderol nilai dua kali lipat dari Xiaomi Mi 9 nan menjalankan Snapdragon 855.
Peningkatannya tak main-main, nilai dari Mi 10 meningkat hingga Rp 2 juta lebih mahal dari generasi sebelumnya.
Meski mempunyai banderol lebih tinggi, Snapdragon 8 Gen 4 bakal menjadi chipset smartphone pertama dengan teknologi CPU Oryon buatan Qualcomm sendiri, nan menjanjikan lompatan besar dalam performa dibandingkan iPhone Apple.
Jadi, konsumen nan peduli dengan performa tinggi mungkin mau mempertimbangkan nilai ponsel nan menggunakan chipset ini.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.