Kominfo: Starlink Sudah Penuhi Syarat sebagai ISP di Indonesia

Sedang Trending 7 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memastikan jasa internet Starlink telah memenuhi semua persyaratan sebagai penyedia jasa internet (internet service provider/ISP)) untuk beraksi di Indonesia.

Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo, Aju Widya Sari, mengatakan jasa internet berbasis satelit itu telah memperoleh semua izin dan memenuhi tanggungjawab menyediakan Network Operation Center (NOC) di Indonesia.

"Mereka (Starlink) sudah dapat izin, maka mereka boleh membuka layanannya lantaran sudah memenuhi persyaratan izin. Termasuk NOC itu juga sudah ada di Indonesia, lantaran itu salah satu untuk ULO (Uji Laik Operasi)," kata Aju sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (29/5/2024).

"NOC Starlink sudah ada sebelum izinnya terbit, di uji coba di Karawang. Tepatnya (NOC) di Cibitung, tapi itu bisa remote gateway. Jadi nan di Cibitung itu bisa di-remote ke Karawang," Aju menambahkan.

Aju menyebut perangkat-perangkat nan digunakan Starlink untuk menyediakan jasa internet berbasis satelit juga telah memperoleh sertifikasi dari pemerintah.

Alamat IP Starlink apalagi telah terhubung dengan alamat IP Indonesia sehingga pemerintah tetap mempunyai akses untuk memantau konten-konten nan beredar di jaringan nan menggunakan jasa perusahaan itu.

"Bagi kami, penyelenggara telekomunikasi, perusahaan nan sudah mengantongi izin itu berkuasa berbisnis di Indonesia. Sepanjang tidak ada pelanggaran terhadap regulasi, mereka berkuasa menyelenggarakan usahanya," ucap Aju.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Izin Berlaku 1 Tahun

Sebagai ISP, Starlink telah mengantongi Hak Labuh Satelit dan Izin Surat Radio Angkasa dengan masa bertindak satu tahun.

Enam jenis perangkat telah disertifikasi, termasuk antena gateway, router, dan antena user terminal untuk beraksi di Indonesia.

Selain itu, Starlink sudah mendapat Surat Keterangan Laik Operasi untuk penyelenggaraan jaringan tertutup melalui VSAT dan penyelenggaraan jasa multimedia jasa akses internet serta izin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup media VSAT dan penyelenggaraan jasa multimedia jasa akses internet.

Kehadiran Starlink diharapkan bisa membantu pemerintah dalam upaya pemerataan jasa internet di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T).

Starlink Banting Harga Perangkat Jadi Rp 4,6 Juta, Tertarik Langganan?

Di sisi lain, internet berbasis satelit Starlink nan baru saja dirilis Elon Musk di Indonesia sekarang banting nilai perangkatnya.

Sebelumnya, untuk menggunakan jasa Starlink, pengguna memerlukan perangkat alias hardware nan bisa menghubungkan internet dari satelit di Objek Rendah Bumi (LEO) ke sebuah titik di Bumi.

Perangkat Starlink tersebut mulanya dibanderol Rp Rp 7.800.000 dan nantinya ketika pengguna memilih untuk berlangganan Starlink, mereka bakal dikirimkan perangkat nan dimaksud.

Namun, info terbaru memperlihatkan jika perangkat keras itu turun harga. Pasalnya Starlink memberikan potongan nilai menjadi Rp 4.680.000 untuk perangkat tersebut. Meski begitu, promo ini hanya bertindak jika pengguna melakukan transaksi hingga 10 Juni 2024.

Adapun biaya langganan nan ditawarkan untuk per bulannya tetap sama dengan sebelumnya ialah Rp 750.000 per bulan.

Sekadar informasi, mengutip info di laman webnya, Starlink menawarkan sejumlah paket langganan Starlink.

Untuk residensial alias pengguna rumahan, jasa langganan nan ditawarkan adalah mulai Rp 750.000 per bulan. Paket ini disebut cocok untuk dipakai sekeluarga dalam satu rumah.

Paket Langganan Starlink, Mulai Rp 750 Ribu Per Bulan

Ada pula paket Jelajah nan dibanderol mulai Rp 990.000 per bulan. Paket internet Starlink ini diklaim cocok untuk mereka nan menjalani kehidupan berpindah-pindah. Misalnya untuk mereka nan tinggal di RV, hidup nomaden berpindah, hingga pengguna karavan.

Lalu, ada juga paket Kapal nan ditawarkan dengan tarif langganan Rp 4.345.000 per bulan. Paket ini disebut cocok untuk kebutuhan maritim, tanggap darurat, hingga upaya mobile.

Paket lainnya selain untuk jasa konsumen juga ada jasa bisnis. Ada beberapa opsi langganan nan ditawarkan, yakni:

Paket Lokasi Tetap, paket ini dinilai cocok bagi upaya dan pengguna nan mempunyai permintaan tinggi. Harga langganannya adalah Rp 1,1 juta per bulan.

Lalu ada paket Mobilitas Darat dan Maritim, ialah paket internet nan dinilai cocok untuk maritim, tanggap darurat, hingga upaya mobile. Paket ini dibanderol Rp 4.345.000 per bulan.

Cara Langganan Starlink

Bagi Anda nan mau menggunakan jasa internet Starlink ini dapat memesan alias pre-order perangkat di laman resminya. Berikut langkah berlangganan internet Starlink:

  • Akses situs Starlink di https://www.starlink.com/
  • Masukkan alamat alias letak Anda berada untuk memandang kesiapan letak jaringan, dan langsung klik "Order Now".
  • Masukkan info kontak, seperti nama, nomor telepon, email, hingga alamat pengiriman.
  • Nanti Anda bakal dibawa ke laman biaya berlangganan per bulan, dan nilai perangkat keras alias hardware.
  • Tak hanya itu, pengguna juga bakal dibebankan pengiriman dan penanganan.
  • Klik "Order Now" untuk melanjutkan.
  • Perlu diingat, semua pembayaran hanya bisa dilakukan melalui kartu angsuran alias debit Mastercard alias Visa.

Infografis 10 Negara Pertama dan 10 Pengguna Terbaru Starlink. (Liputan6.com/Abdillah)

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi