Kacamata Pintar Ray-Ban Meta kini Bisa Unggah Foto Langsung ke Instagram Stories

Sedang Trending 7 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Meta (perusahaan induk Facebook, Instaram, dan WhatsAp) baru saja memperbarui kacamata pandai besutannya, Ray-Ban Meta, untuk memberikan lebih banyak keahlian handsfree.

Salah satunya adalah fitur nan memungkinkan pengguna berbagi foto ke Instagram Stories tanpa kudu melalui smartphone.

Kamu cukup mengucapkan "Hai Meta, bagikan foto terakhir saya ke Instagram", jika Anda sudah mengambil foto nan diinginkan.

Kamu juga bisa mengucapkan "Hai Meta, posting foto ke Instagram" jika mau lebih spontan dan langsung mengambil foto untuk diunggah sebagai Story.

Cara ini untuk momen-momen nan Anda tidak keberatan berbagi dengan para followers tanpa diedit secara real-time.

Selain itu, Anda bisa menggunakan Ray-Ban Meta untuk memutar lagu dengan sigap di Amazon Music.

Cukup ucapkan "Hai Meta, putar Amazon Music" untuk mulai mendengarkan melalui open-ear audio system nan tertanam di kacamata pandai ini.

Kamu pun dapat mengatur volume dengan kontrol sentuh alias dengan perintah suara. Asyiknya, jika Anda mempunyai akun aplikasi Calm dan perlu melakukan dekompresi, Anda bisa mendengarkan meditasi dengan kacamata pandai tersebut.

Untuk melakukannya, cukup ucapkan "Hai Meta, mainkan Daily Calm". Gampang, bukan?

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Meluncur Secara Bertahap

Semua fitur ini diluncurkan secara bertahap, sehingga belum semua pengguna bisa memanfaatkan fitur-fitur terbaru itu.

Bulan lalu, Meta juga meluncurkan fitur multimodal AI untuk kacamata pandai Ray-Ban setelah pengetesan selama berbulan-bulan.

Fitur ini memungkinkan kacamata pandai untuk bertindak sebagai gadget AI pribadi di luar ponsel pintar, mirip dengan Rabbit R1 dan Humane AI Pin.

Berkat pembaruan tersebut, sekarang Anda dapat meminta kacamata pandai untuk mendeskripsikan objek di lingkungan, mengidentifikasi gedung terkenal, dan membaca tanda dalam beragam bahasa.

Perusahaan juga memberi Ray-Ban Meta keahlian untuk melakukan panggilan video secara handsfree dengan WA dan Messenger.

Meluncur Secara Bertahap

Di sisi lain, Komisi Uni Eropa mengambil langkah tegas mengenai dengan Meta. Lembaga ini memulai investigasi umum terhadap Meta, perusahaan induk FB dan Instagram.

Investigasi dilakukan mengenai adanya kekhawatiran mengenai perlindungan anak dan perilaku adiktif nan disebabkan oleh platform tersebut.

Mengutip Gizchina, Sabtu (18/5/2024), investigasi ini di bawah Undang-Undang Layanan Digital alias DSA, nan bermaksud untuk mengevaluasi kepatuhan Meta terhadap peraturan dan langkah-langkah untuk melindungi anak-anak secara online serta mencegah potensi ancaman nan disebabkan oleh algoritma adiktif.

Komisaris Eropa untuk Pasar Internal Meta Thierry Breton menyatakan keraguan tentang upaya Meta memenuhi kewajibannya di bawah patokan DSA, terutama dalam mengurangi akibat nan dihadapi oleh anak muda di Eropa ketika memakai FB dan Instagram.

"Komisi Eropa cemas bahwa sistem FB dan Instagram, termasuk algoritma mereka bisa merangsang perilaku adiktif online pada anak-anak dan menciptakan pengaruh lubang kelinci," kata Thierry Breton.

Adapun investigasi terhadap Meta bakal berfokus pada beberapa aspek utama. Tujuannya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan anak-anak di platform media sosial.

Kekhawatiran Akan Sifat Adiktif Platform-Platform Meta

Salah satu kekhawatiran utama dari Eropa adalah sifat adiktif nan ditimbulkan FB dan IG dengan algoritma nan bisa menyebabkan kecanduan perilaku.

Adapun pengaruh lubang kelinci nan dimaksud adalah pengaruh nan menarik pengguna untuk mengonsumsi konten nan kian bermasalah. Konten-konten ini juga bisa berakibat pada kesehatan mental dan emosional pengguna.

Berikut adalah tiga area nan bakal ditelusuri Uni Eropa selama menyelidiki Meta:

1. Kecanduan dan Efek Lubang Kelinci: Investigasi bakal meneliti potensi platform dalam memicu perilaku adiktif dan sistem nan dapat menyebabkan pengguna, utamanya anak-anak, masuk ke siklus terus menerus mengonsumsi konten nan bisa berpotensi ancaman dan adiktif.

2. Efektivitas Tool Verifikasi Usia: Investigasi bakal menilai tool dan metode nan dipakai Meta untuk memverifikasi usia pengguna, utamanya anak-anak, untuk memastikan konten nan sesuai dengan usia dan langkah keamanan nan diterapkan.

Privasi dan Keamanan Anak Jadi Poin nan Diinvestigasi

3. Privasi dan Keamanan bagi Anak-anak: Dalam perihal ini, Uni Eropa mau mengevaluasi tingkat privasi, keselamatan, dan keamanan nan diberikan kepada anak-anak saat memakai FB dan Instagram, terutama mengenai dengan pengaturan privasi default dan langkah kerja sistem rekomendasi.

Sementara itu, merespon soal investigasi nan dilakukan terhadapnya, Meta menekankan upaya jangka panjangnya dalam mengembangkan tool dan fitur nan ditujukan untuk melindungi pengguna muda di platformnya.

Perusahaan juga menggarisbawahi metode verifikasi usia dan komitmennya untuk menyediakan lingkungan nan kondusif bagi anak-anak. Meta menyatakan kalua mereka serius melindungi anak-anak.

Kendati begitu Meta memang menghadapi kritik dan tantangan norma di masa lalu, termasuk gugatan atas dugaan pengumpulan info anak-anak tanpa persetujuan orang tua. Hingga ketakutan jika platformnya bisa berakibat merusak kesehatan mental anak-anak.

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi