tim | CNN Indonesia
Jumat, 27 Des 2024 09:00 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Harga minyak melemah pada Kamis (26/12) sore waktu AS imbas sepinya perdagangan karena seremoni Natal.
Mengutip Reuters, nilai minyak mentah berjangka Brent turun 32 sen alias 0,43 persen ke US$73,26 per barel. Sementara itu nilai minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup di US$69,62 per barel alias turun 0,68 persen dibanding sebelum Selasa (24/12) alias sebelum Natal.
Selain sepinya perdagangan, analis juga menyebut minyak tertekan penguatan dolar AS terus mencapai tonggak sejarah minggu lalu. Mereka menyebut dolar nan kuat membikin minyak lebih mahal bagi pemegang mata duit lainnya sehingga membikin permintaan turun dan harganya terjungkal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun tekanan akibat sepinya aktivitas perdagangan tertahan sentimen persetujuan nan diberikan Otoritas China terhadap penerbitan obligasi negara unik senilai 3 triliun yuan (US$411 miliar) tahun depan untuk menghidupkan kembali perekonomian nan melemah beberapa waktu belakangan ini.
"Menyuntikkan stimulus ke dalam perekonomian suatu negara menciptakan peningkatan permintaan, dan peningkatan permintaan mendorong nilai lebih tinggi," kata Tim Snyder, kepala ahli ekonomi di Matador Economics.
Tekanan juga tertahan proyeksi Bank Dunia yang dikeluarkan pada Kamis (26/12) kemarin bahwa pertumbuhan ekonomi China pada 2024 dan 2025 bakal naik.
Meski naik, Bank Dunia memperingatkan bahwa lemahnya kepercayaan rumah tangga dan bisnis, serta halangan di sektor properti, bakal terus membebani pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada tahun depan.
Pelemahan juga tertahan laporan mingguan terbaru American Petroleum Institute mengenai persediaan minyak AS yang menunjukkan stok minyak mentah turun pekan lampau sebesar 3,2 juta barel.
[Gambas:Video CNN]
(agt/agt)