Liputan6.com, Jakarta - Dalam kunjungannya ke Indonesia, CEO Microsoft Satya Nadella menyorot soal jumlah developer di Indonesia nan terus tumbuh dengan pesat. Ia menyebut, pertumbuhan developer software Indonesia di GitHub tumbuh hingga dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir.
Untuk diketahui, saat ini ada lebih dari 3,1 juta developer di Indonesia nan memakai GitHub, platform pengembangan software milik Microsoft. Dengan jumlah itu, Indonesia menjadi organisasi developer terbesar ketiga di area Asia Pasifik, setelah dan Tiongkok.
Sementara untuk organisasi GitHub secara global, Satya menuturkan, Indonesia sekarang di urutan delapan. Karenanya, dengan pertumbuhan jumlah developer nan semakin pesat ini, Indonesia diprediksi bakal menjadi organisasi developer kelima di GitHub pada 2026.
"Saya merasa Indonesia bakal menjadi nomor lima secara dunia (di GitHub) pada 2026. Jadi, ini bakal menjadi perihal nan menggembirakan," tutur Satya Nadella dalam event Microsoft Build nan digelar di Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Berdasarkan proyeksi, jumlah developer Indonesia di GitHub bakal menggantikan posisi Inggris nan saat ini berada di posisi kelima. Indonesia sendiri juga disebut mencatat peningkatan jumlah developer nan signifikan dari tahun ke tahun di GitHub.
Data menunjukkan jika jumlah developer Indonesia di GitHub mencapai 31 persen dari tahun ke tahun (Year-on-Year) pada 2023. Selain pertumbuhan developer, dia juga menyebut soal perkembangan proyek AI generatif di GitHub dari Indonesia nan meningkat.
"Ada pertumbuhan sebesar 200 persen lebih dalam proyek-proyek AI generatif di Indonesia. Jadi, ini menujukkan sungguh cepatnya teknologi ini menyebar," tutur Satya melanjutkan.
Oleh karena itu, dalam kesempatan itu, Satya Nadella juga mengumumkan soal GitHub Copilot Workspace nan saat ini tetap dalam tahap preview. Ia menyebut, Copilot Workspace merupakan peningkatan keahlian dari GitHub Copilot.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
CEO Microsoft Satya Nadella: Kami Ivestasi Rp 28 Triliun di Indonesia untuk Kembangkan AI dan Data Center
CEO Microsoft Satya Nadella mengumumkan investasi nan bakal dilakukan perusahaan di Indonesia dengan nilai USD 1,7 miliar (sekitar Rp 28 triliun) untuk empat tahun ke depan.
Investasi ini ditujukan untuk pengembangan infrastruktur data center sekaligus AI di Indonesia.
Ini merupakan investasi tunggal terbesar nan dilakukan Microsoft sepanjang 29 tahun kehadirannya di Indonesia. Menurut Satya, dengan investasi ini pula, Microsoft bakal memberikan kesempatan training ketrampilan AI pada 840.000 orang di Indonesia.
"Jadi, saya sangat antusias mengenai perihal ini. Sebab, kami bakal mempunyai prasarana training kelas dunia," ujar Satya Nadella saat event Microsoft Build di Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Lebih lanjut dia menuturkan, infrastuktur ini nantinya bisa dipakai developer untuk melatih model mereka.
Menurut Satya, jasa Azure dari Microsoft saat ini sudah tersedia di lebih dari 60 wilayah, dengan 300 lebih info center nan tersebar di beragam negara, dengan salah satunya nan terbaru bakal datang di Indonesia.
"Apakah itu Nvidia, AMD, alias chip Maya milik Microsoft, semuanya bakal menjadi bagian dari prasarana pusat info nan memungkinkan setiap developer untuk dapat melatih model mereka, melakukan konklusi terbaik terhadap model mereka," tutur Satya menjelaskan.
Perlu diketahui, investasi prasarana ini merupakan kelanjutan dari inisiatif Berdayakan Indonesia nan diumumkan Microsoft pada Februari 2021. Inisiatif tersebut datang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi inklusif, dengan salah satu rencananya adalah mendirikan data center pertama di Indonesia.
Dijelaskan, investasi nan diumumkan ini memungkinkan Microsoft memenuhi permintaan terhadap jasa cloud computing service di Indonesia nan terus meningkat.
Hal ini juga memungkinkan Indonesia memanfaatkan kesempatan ekonomi dan produktivitas nan dihadirkan teknologi AI terbaru.
Presiden Jokowi Minta CEO Microsoft Satya Nadella Bangun Pusat Riset AI di Bali dan IKN
CEO Microsoft Satya Nadella mengunjungi Indonesia. Dalam kesempatan ini Nadella sempat berjumpa dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta. Investasi adalah salah satu perihal nan dibahas.
Selain itu menurut Menkominfo Budi Arie Setiadi, Jokowi juga menyarankan kepada Satya Nadella agar Microsoft mau membangun pusat riset unik AI di Indonesia.
Budi Arie Setiadi mengatakan Microsoft menegaskan komitmennya untuk berinvestasi sebesar USD 1,7 miliar alias setara nyaris Rp 28 triliun di Indonesia.
"Angkanya sudah dirilis, Microsoft berkomitmen untuk berinvestasi sebesar nyaris Rp 28 triliun untuk mengembangkan AI dan cloud di Indonesia," kata Budi Arie Setiadi dalam konvensi pers di Kantor Kominfo, Selasa (30/4/2024).
Budi Arie menyebut investasi tersebut digelontorkan selama 4 tahun. Menurut dia, investasi ini menjadi angin segar bagi Indonesia.
"Karena Indonesia sebagai bangsa sangat diperhitungkan dalam kancah ekosistem digital global," kata Budi Arie.
Lebih lanjut, Menkominfo Budi Arie mengatakan, Indonesia bakal siap membantu jika ada perihal nan dibutuhkan oleh Microsoft dalam melaksanakan investasi mereka di Indonesia. Bahkan, menurutnya Jokowi juga mengusulkan untuk membangun pusat riset unik Ai di Indonesia.
"Seperti nan disampaikan, Pak Presiden mengusulkan ada pusat riset unik AI di Indonesia," katanya, menyebut kata-kata Jokowi saat berjumpa dengan Satya Nadella.
Bicara tentang nilai investasi Microsoft sebesar nyaris Rp 28 triliun, Budi Arie mengatakan, jumlah tersebut bakal dipakai untuk membangun AI dan cloud Microsoft. Apalagi menurutnya, Microsoft juga sedang mengembangkan proyek AI berjulukan Odyssey.
Jokowi dan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan disebut-sebut mengusulkan pusat riset AI tersebut berlokasi di Bali alias Ibu Kota Nusantara.
"Karena IKN itu krusial terutama, Pak Presiden meminta Microsoft membantu (pengembangan) smart city di IKN," katanya.
Satya Nadella Bicarakan Pentingnya AI dengan Jokowi
Dalam pertemuannya dengan Jokowi, CEO Microsoft Satya Nadella juga menyebut jika AI sekarang menjadi perihal nan begitu krusial dan menyangkut beragam aspek kehidupan manusia.
"Keuntungan Indonesia, itu jadi bagian dari ekosistem digital global, apalagi AI menjadi sesuatu nan sangat krusial di masa depan," kata Budi Arie.
Lebih lanjut Budi menyebutkan, "Satya Nadella menyampaikan ke presiden bahwa AI membantu di sektor pertanian dan perikanan. Dengan AI ini, sumber daya alam bisa digunakan lebih produktif dan maksimal.
Menirukan Satya Nadella, Budi juga menyebut jika AI tidak hanya bisa dimanfaatkan dalam bagian teknologi kepemerintahan tetapi juga banyak perihal lain, termasuk upaya dan ekonomi digital.
Bantu Transformasi Digital
Budi Arie mengatakan, nantinya kerjasama antara Indonesia dengan Microsoft diharapkan bisa membantu transformasi digital Indonesia.
"Pak Presiden sampaikan, perihal nan sangat krusial di Indonesia adalah transformasi digital," tuturnya.
Menurut Budi Arie, salah satu bagian dari rencana Microsoft di Indonesia adalah investasi dalam mencetak talenta digital di bagian AI. Total Microsoft berencana melatih 840.000 talenta digital unik AI.
"Kami sampaikan, jika pihak Microsoft mempunyai sasaran melatih 840.000 talenta digital dalam waktu 4 tahun, maka dalam satu tahun ada 210.000 talenta digital," tuturnya.
"210.000 orang Indonesia, anak-anak muda kita bisa latih skill-nya untuk menguasai teknologi AI. Ini kan pekerjaan berat makanya pemerintah kudu mendukung inisiatif dan prakarsa Microsoft," kata Budi memungkasi.
Infografis Skor Indeks Persepsi Korupsi 2022 Melorot, Respons Jokowi dan KPK. (Liputan6.com/Trieyasni)
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.