Apple Ungkap 2 Tren Teknologi Besar pada 2025: Pengembang Indonesia Sudah Siap?

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Prediksi teknologi 2025 mengungkap dua tren besar nan bakal mengubah industri pengembangan aplikasi, apa itu?

Tahun 2025 bakal segera tiba dalam hitungan beberapa minggu mendatang, di mana banyak pihak memprediksi teknologi alias invosi apa nan bakal menjadi tren tahun depan.

Tim Liputan6.com pun bertanya ke Esther Hare, Senior Director of Worldwide Developer Marketing Apple.

Ditemui saat aktivitas wisuda Apple Developer Academy di Jakarta, Esther berbagi info dan prediksi bakal seperti apa industri teknologi, khususnya pengembangan aplikasi di 2025.

"Saya rasa kecerdasan buatan (AI) tetap menjadi tren di 2025, khususnya dalam pengembangan aplikasi. Kamu kudu mengerti gimana caranya mengimplementasi AI ke dalam aplikasi," kata Esther.

Karena itu, Apple Developer Academy telah menjadikan AI  sebagai salah satu konsentrasi utama dari kurikulum.

"Siswa akademi tidak hanya diajarkan memahami dasar AI, tetapi juga diajak untuk menggunakan teknologi ini dalam menciptakan aplikasi relevan dengan kebutuhan masyaraat," katanya.

Esther memberikan contoh dengan HerLens, di mana aplikasi ini dapat dipakai untu pemeriksaan kanker serviks dengan menggabungkan AI untuk memberikan solusi medis lebih akurat.

Berbekal pengetahuan di teknologi AI ini, developer diharapkan dapat menganalisa tantangan baru dan gimana langkah mereka mengatasi perihal tersebut.

"Bila mereka bisa mencari solusi untuk mengimplementasi AI ke dalam aplikasi buatannya, pastinya bakal sangat luar biasa," ujarnya.

Namun, dia juga menekankan peran manusia tetap penting. Siswa akademi didorong untuk memahami gimana melatih model AI secara etis dan bertanggung jawab.

Potensi VisionOS di Masa Depan

Selain itu, Esther juga mengungkap potensi VisionOS di masa depan. Meski mengambil teknologi ini tetap dalam tahap awal, Apple telah menyaksikan antusiasme besar terhadap VisionOS di pasar global, terutama di Amerika Serikat.

Bagi developer di Indonesia, VisionOS bisa membuka kesempatan baru untuk menciptakan aplikasi berbasis augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). Sayangnya, saat ini Apple Vision Pro tetap belum tersedia untuk pasar Indonesia.

Apple Developer Academy Bawa Solusi Digital untuk Mendorong Ekonomi Indonesia?

 Apple)</p>

Apple Developer Academy di Indonesia, nan berlokasi di Jakarta, Surabaya, dan Batam telah membuktikan diri sebagai katalisator transformasi digital signifikan.

Ambil contoh Daniel Aditya Istyana nan sekarang bekerja sebagai Senior Software Engineer iOS di Tokopedia, alias Jessi Febria founder dan CTO dari Petanetra nan sekarang merambah ke Taiwan.

Daniel dan Jessi adalah sejumlah contoh dari beberapa lulusan akademi buatan Apple ini, tidak hanya mencetakk developer aplikasi berbakat tetapi juga memberikkan akibat ekonomi nyata.

"Saya sadar teknologi bisa meringankan tugas sehari-hari, dan pengalaman ini memotivasi saya untuk terus belajar lebih jauh, baik untuk memudahkan pekerjaan saya sendiri maupun membantu orang lain," ucap Daniel.

Inovasi Berbasis Lokal untuk Pasar Global

"Salah satu kekuatan utama dari Apple Developer Academy adalah kemampuannya untuk menginspirasi mahasiswa untuk membikin aplikasi menjawab kebutuhan organisasi lokal, sekaligus potensi di pasar globa," ucap Esther Hare, Senior Director of Worldwide Developer Marketing Apple.

Salah satunya adalah aplikasi Petanetra. "Awalnya dirancang untuk kebutuhan lokal, namun mendapatkan pengakuan internasional dengan mengikuti program Apple Entreperneur Camp," katanya saat berjumpa dengan tim Liputan6.com di Jakarta.

Aplikasi Berpotensi Curi Perhatian Pengguna?

 Istimewa)</p>

Lainnya adalah solusi bagi pengemudi jarak jauh untuk menentukan waktu salat. "Inovasi ini tidak hanya menunjukan produktivitas mahasiswa, tetapi juga membuktikan teknologi dapat menghormati nilai-nilai lokal sembari menjangkau pasar global."

Salah satu aplikasi nan mencuri perhatian Esther adalah HerLens. "Saat melihat-lihat aplikasi, Herlens mencuri perhatian saya dan sangat luar biasa," katanya.

Herlens sendiri adalah aplikasi untuk menjadi solusi inovatif untu mencegah kanker leher rahim alias serviks, menggunaan teknologi kepintaran buatan (AI)) dengan sasaran kecermatan sebesar 95 persen.

"Saya rasa aplikasi ini sangat fantastis, ditambah pengguna bisa pakai HerLens dari wilayah terpencil sekalipun," ucapnya.

Tidak hanya Indonesia, Esther merasa aplikasi ini juga bisa dipakai di negara-negara lain, dengan letak terpencil nan berbeda-beda.

Berbekal App Store, aplikasi-aplikkasi ini dapat didistribusikan ke 175 negara sehingga memberikan kesempatan ekspansi luar biasa.

Kolaborasi dengan Industri

 Ist)</p>

Tak hanya berfokus pada pembelajaran di ruang kelas, Apple Developer Academy juga membangun hubungan dengan bumi industri. Salah satu contoh sukses tersebut adalah transformasi digital pada upaya furnitur keluarga.

"Salah satu siswa akademi membikin aplikasi manajemen inventori untuk upaya furnitur milik keluarganya dari manual ke digital," jelas Esther.

Dia menambahkan, "hal-hal seperti ini nan dapat membantu perekonomian, memang tidak berakibat besar dan singkat dalam ekonomi Indonesia, tetapi berpotensi memperluas konsep skala upaya ini ke tingkat global."

Dukungan akademi terhadap ekonomi di Indonesia terlihat dari meningkatnya jumlah aplikasi diciptakan untuk beragam sektor, mulai dari kesehatan hingga pendidikkan.

Asah Talenta Digital untuk Bangun Ekonomi Indonesia

<p>Polaread pamerkan aplikasi di Apple Developer Academy di Jakarta. (Liputan6.com/ Yuslianson)</p>

Dengan pengenalan teknologi baru seperti kepintaran buatan (AI) dan VisionOS ke dalam kurikulum, lulusan akademi siap menghadapi tantangan masa depan, menjadian siswa sebagai aset berbobot bagi ekonomi digital Indonesia.

Lewat talenta lokal, menciptakan penemuan berbasis komunitas, dan mendukung ekonomi kretif, akademi ini telah mengubah langkah pandang masyarakat terhadap teknologi.

Kisah suses seperti Petanetra dan aplikasi lainnya, menunjukan solusi lokal dapat berakibat dunia dan diharapkan bisa menciptakan pengaruh berantai nan positif bagi ekonomi Indonesia.

Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi