5G Kunci Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia, Kominfo Siapkan Strategi Menuju Visi 2045

Sedang Trending 7 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) berencana menerapkan beberapa strategi untuk memperluas jaringan 5G di Indonesia. Strategi ini dipersiapkan untuk visi Digital Indonesia Vision 2045.

Di aktivitas Ericsson Imagine Live Indonesia 2024, Direktur Penataan Sumber Daya Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo, Denny Setiawan, membeberkan rencana penerapan 5G untuk masa depan digital Indonesia.

Ia menyebut ada lima prioritas Presiden Joko Widodo untuk transformasi prasarana dan ekonomi, ialah memberikan konektivitas dan komunikasi digital, memberikan fasilitas pada pertukaran info dan pengetahuan, serta meningkatkan produktivitas dan kerjasama antar sektor. 

Tidak hanya itu, prioritas itu juga mencakup menghadirkan Smart City dan Internet of Things (IoT), serta menjembatani kesenjangan digital dan memastikan akses nan setara.

"Prioritas ini bakal menjadi pilar untuk memberikan masa depan cerah bagi Digital Indonesia Vision 2045," ujar Denny.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyebut terdapat ada tiga dasar untuk memajukan Indonesia menuju Digital Indonesia Vision 2045.

"Pilar untuk menuju Digital Indonesia Vision 2045 adalah Digital Government, Digital Society, dan Digital Economy," ucap Denny.

"Kita perlu meningkatkan prasarana dan ekosistem digital, dengan kebijakan regulasi, sumber daya manusia digital, riset dan penemuan digital," dia menambahkan. Dengan peningkatan dan ekspansi 5G di Indonesia, diharapkan pertumbuhan ekonomi digital bakal bertumbuh pesat.

Pada 2022 Indonesia bakal buka lelang pita gelombang 5G sekaligus bakal merilis layanannya. Ini dia fakta-fakta dari konektivitas 5G.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

5G Bisa Dorong Infrastruktur Digital Indonesia

Denny juga menambahkan, kebutuhan 5G adalah kesempatan besar untuk memajukan prasarana digital Indonesia. "Teknologi 5G merupakan kunci untuk menuju Digital Indonesia Vision 2045," ujar Denny.

Ia membeberkan info dari World Economy Forum nan menunjukkan nilai ekonomi dunia untuk 5G di tahun 2035 dapat mencapai USD 13.2 triliun, alias sekitar Rp 212 kuadraliun.

Melihat pertubuhan ekonomi dunia nan meningkat berkah 5G, dia menyebut pertumbuhan jaringan tersebut di Indonesia sudah cukup cepat. Ia juga memandang gambaran besar jika teknologi ini bisa meningkatkan GDP (Gross Domestic Product) di Indonesia.

"Potensi ekonomi 5G di Indonesia sudah cukup cepat. Dan, saya memandang gambaran nan menarik bahwa 5G bakal meningkatkan GDP serta membantu Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi nan maju," kata Denny.

Target Frekuensi Baru untuk Tingatkan Infrastruktur Digital Indonesia

Untuk membantu pertumbuhan prasarana digital, Denny menyebut kalau Kominfo bakal menyediakan gelombang baru untuk ekspansi dan pertumbuhan internet.

Sebagai informasi, gelombang nan dipakai untuk kebutuhan internet adalah 850/900/1800MHz, serta 2.1/2.3/5GHz. Beberapa gelombang tersebut telah digunakan untuk kebutuhan 5G.

Agar pertubuhan prasarana digital Indonesia semakin maju, Kominfo telah menyiapkan beberapa gelombang baru. Di 2024, Kominfo berencana untuk merilis gelombang baru, ialah 700MHz, dan 26GHz.

Frekuensi 700MHz sebelumnya diperuntukkan untuk penyiaran televisi analog. Setelah TV Analog dimatikan (Analog Switch Off/ASO), Kominfo bakal menyiapkan gelombang tersebut untuk membantu prasarana internet di Indonesia.

Menurut info Kominfo, total bandwidth nan tersedia untuk gelombang 700 MHz adalah sebesar 45MHz FDD (Frequency Division Duplex).

Sementara itu, gelombang 26 GHz rencananya juga bakal dilelang Kominfo mulai 2024. Kominfo menyebut gelombang ini bakal dilelang untuk jaringan 5G TDD dengan bandwidth 2750MHz.

Tak berakhir di situ, di 2025, Kominfo berencana melelang dua gelombang baru, ialah 2.6GHZ dan 3.3GHZ serta 3.5GHz.

Sebelumnya, gelombang 2.6 GHZ diperuntukkan untuk TV satelit berlangganan. Kini, gelombang itu bakal tersedia untuk teknologi seluler IMT.

Tak hanya itu, gelombang 3.3 dan 3.5GHz juga bakal dilelang untuk kebutuhan prasarana internet Indonesia. Kedua gelombang itu sebelumnyadipakai untuk layanan satelit tetap dan Broadband Wireless Access (BWA).

Nantinya, gelombang 3.3GHz bakal tersedia setelah menyelesaikan migrasi BWA di 2022, sedangkan frekuensi 3.5GHz bakal tersedia secara berjenjang di area tertentu.

Infografis Konsumsi Media

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi