ZTE dan Smartfren Terapkan Komputasi RAN Berbasis AI untuk Dongkrak Kecepatan Internet

Liputan6.com, Jakarta - ZTE berbareng Smartfren bekerja-sama mengimplementasikan teknologi komputasi Radio Access Network (RAN) berbasis Native-AI nan bisa mendongkrak kecepatan internet hingga 15% dan kapabilitas jaringan hingga 5%.

Dengan teknologi ini, pengguna Smartfren bisa menikmati pengalaman internet nan lebih lancar, terutama saat menonton video beresolusi tinggi alias bermain game online.

Hal ini berkah keahlian kepintaran buatan (artificial intelligence/AI) dalam mengalokasikan sumber daya jaringan secara lebih efisien sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Komputasi RAN ZTE berbasis Native-AI mengintegrasikan komunikasi dan komputasi langsung di base station, sehingga memaksimalkan potensi prasarana jaringan.

CTIO PT Smartfren Telecom Tbk, Shurish Subbramaniam, mengatakan Keberhasilan penerapan komputasi RAN ini menandai tonggak krusial dalam integrasi AI dengan jaringan seluler.

"Di era 5G, komputasi RAN ZTE bakal memainkan peran krusial dalam mengoptimalkan Total Cost of Ownership (TCO)," ujar Shurish melalui keterangannya, Kamis (12/9/2023).

Sementara Presiden Direktur ZTE Indonesia, Richard Liang, menilai kerjasama ini diharapkan terus mendorong penemuan dalam jaringan nirkabel, mengubah penemuan menjadi solusi nan menarik untuk perjalanan transformasi digital Smartfren.

"Ke depan, ZTE bakal terus bekerja-sama dengan Smartfren dalam penemuan dan transformasi digital," Richard menambahkan.

Melalui kerjasama strategis ini, ZTE dan Smartfren bakal mengubah lanskap digital dan berkontribusi dalam meningkatkan kehidupan digital serta ekonomi digital nan lebih luas.

Di sisi lain, genap dua tahun sekembalinya vendor smartphone ZTE Mobile ke Indonesia, brand ini menyebut sasaran ambisiusnya ialah menjadi top 5 brand smartphone di Indonesia.

Marketing Manager ZTE Mobile Indonesia Bernadus Agung, mengatakan di Indonesia, pengapalan smartphone ZTE mengalami kenaikan 284 persen dibandingkan pada tahun lalu.

 "Goals kami adalah mau menjadi brand nomor satu di bumi dalam hal shipment product dan dalam tiga tahun kami menargetkan dapat menjadi top 5 vendor di Indonesia," kata Bernadus, dalam peluncuran smartphone ZTE Blade A55 dan Nubia Music di Jakarta, Selasa (3/9/2024).

Advertisement Untuk mewujudkannya, ZTE Mobile berfokus dalam upaya penjualan produk secara online melalui e-commerce maupun offline melalui kehadiran di toko-toko fisik.

"Untuk kehadiran offline, kami menjalin kerja sama dengan dealer dan berupaya meningkatkan visibilitas produk agar ada di toko-toko," kata Bernadus.

Hal ini lantaran ZTE Mobile melihat, banyak konsumen nan tetap mau mencari produk di toko ritel untuk merasakan langsung sebelum memutuskan membeli smartphone.

Tak hanya itu, ZTE juga bakal meningkatkan kerjasama dalam hal branding baik dengan media, influencer, hingga brand lainnya. ZTE pun bakal membikin program nan melibatkan organisasi pengguna smartphone mereka untuk meningkatkan loyalitas penggunanya.

Sementara, dari segi produk pun, agar bisa bersaing dengan brand-brand smartphone lainnya, ZTE Mobile berupaya untuk terus menghadirkan produk berbasis kebutuhan konsumen di beragam sasaran pasar.

Termasuk di antaranya menghadirkan produk-produk smartphone yang menyasar beragam segmen pasar.

Sepanjang dua tahun kehadirannya kembali di Indonesia, ZTE merilis sekitar delapan produk barunya di rentang nilai Rp 1 jutaan hingga belasan juta Rupiah. Salah satunya segmen smartphone Rp 1 jutaan nan baru rilis, ialah ZTE Blade A55 dan Nubia Music.

Nubia Music sendiri menjangkau segmen anak muda pencinta musik. Pasalnya, smartphone ini didukung fitur speaker yang suaranya diklaim 600 persen lebih kencang dibandingkan speaker smartphone sekelasnya.

Adapun ZTE Blade A55 datang dengan kamera, performa, dan intermezo mobile gaming nan diklaim mumpuni untuk memenuhi kebutuhan anak-anak muda.

Dari segi pelayanan, perusahaan asal Tiongkok ini berupaya meningkatkan jasa terhadap konsumen.