Liputan6.com, Jakarta - YouTube telah menambahkan sejumlah fitur baru bagi pengguna jasa Premium. Tak tanggung-tanggung, jasa milik Google itu menambahkan lima fitur sekaligus.
Penambahan fitur itu dimaksudkan agar pengguna YouTube Premium lebih nyaman dalam menikmati konten, sekaligus merayu pengguna non-Premium agar berlangganan jasa itu.
Dikutip dari Android Headlines, Sabtu (29/6/2024), tim YouTube telah menambahkan lima fitur baru, dengan tiga di antaranya merupakan fitur nan tetap diuji coba.
Ini berfaedah dua fitur lainnya adalah fitur nan sudah melangkah normal, sedangkan sisanya berkarakter opsional dan tetap mungkin mempunyai bug saat dipakai. Berikut lima fitur nan ditambahkan pada YouTube berbayar.
Fitur Stabil YouTube Premium
1. Jump Ahead
Fitur pertama adalah Jump Ahead. Fitur ini adalah tombol nan muncul saat pengguna mengetuk dua kali pada video untuk melewati beberapa detik ke depan.
Fitur ini menggunakan AI dan info pengguna untuk untuk menentukan bagian terbaik dari video YouTube yang diputar.
Tombol tersebut mungkinkan pengguna melewati video ke bagian nan paling banyak diminati penonton lain.
Fitur ini baru tersedia untuk pengguna Android, sedangkan pengguna iOS bakal mendapat fitur ini dalam beberapa minggu ke depan.
2. Picture-in-picture di Shorts
Kedua adalah support picture-in-picture saat memutar YouTube Shorts. Fitur ini bekerja dengan langkah mengecilkan video Shorts saat pengguna membuka aplikasi lain.
Fitur tersebut telah lama diterapkan untuk video berdurasi panjang. Nantinya, pengguna tetap bisa menikmati video Shorts meski tengah membuka aplikasi lain.
Aplikasi Youtube hari ini mendadak tidak bisa diakses oleh para penggunanya di seluruh dunia. Hal ini ditanggapi beragam oleh warganet di Twitter,
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Fitur Uji Coba YouTube Premium
Tak hanya fitur nan sudah stabil, YouTube juga menghadirkan fitur eksperimental, ialah fitur nan tetap diuji oleh tim YouTube, berikut di antaranya:
1. Smart Downloads untuk Shorts
Fitur uji coba pertama adalah Smart Downloads untuk Shorts. Fitur ini bakal membikin sistem mengunduh video Shorts secara otomatis.
Video nan diunduh pun juga telah disesuaikan dengan selera pengguna. Jadi, pengguna bisa menonton video itu saat tidak tersambung ke internet.
2. Conversational AI
Berikutnya ada Conversational AI. Fitur ini adalah chatbot berbasis AI. Conversational AI bakal membantu pengguna menggali info mengenai video nan sedang diputar.
Fitur ini dapat digunakan tanpa perlu menghentikan pemutaran video. Dengan kata lain, pengguna bisa bertanya kepada AI tanpa kudu menghentikan sementara video terlebih dahulu.
3. Watch Page
Terakhir, ada fitur Watch Page nan disempurnakan. Fitur ini bakal mengubah tampilan Watch Page menjadi lebih segar.
YouTube Negosiasi Lisensi Musik dengan Label Rekaman untuk Latih Tool AI
Selain menambahkan fitur baru untuk pengguna Premium, YouTube dilaporkan tengah melakukan negosiasi dengan sejumlah label rekaman besar seperti Sony, Warner, hingga Universal.
Negosiasi ini dilakukan untuk mendapatkan lisensi dari lagu-lagu milik label rekaman tersebut.
Mengutip info dari The Financial Times, Kamis (27/6/2024), lisensi itu dibutuhkan YouTube untuk melatih tool kecerdasan buatan (AI) nan bisa menghasilkan musik dengan style artis popular.
YouTube dikabarkan menawarkan pembayaran tunai pada label rekaman dan musisi agar mengizinkan musik mereka digunakan untuk melatih software AI. Namun, langkah ini menuai kontroversi di kalangan musisi.
Banyak musisi nan cemas kalau AI generatif bisa mengurangi nilai karya mereka dan melanggar kewenangan cipta. Untuk diketahui, YouTube telah menguji coba perangkat AI generatif di tahun lalu.
Dengan tool tersebut, pengguna dimungkinkan membikin klip musik pendek cukup dengan memasukkan perintah teks.
Tool ini dirancang untuk meniru bunyi dan lirik penyanyi terkenal, tapi dilaporkan hanya 10 musisi nan setuju berperan-serta dalam fase uji coba.
Untuk itu, di tahun ini, kabarnya platform video milik Google itu berencana meluncurkan tool baru di tahun ini dan berambisi bisa membujuk lebih banyak musisi nan bisa bergabung.
Meski tetap kontroversial, penggunaan AI dalam industri musik sebenarnya tetap terus berkembang dan dipelajari.
YouTube Blokir Trik Pembayaran Langganan Premium Lewat VPN
Di sisi lain, YouTube baru saja memblokir trik pembayaran langganan nan menggunakan Virtual Private Network (VPN). Hal tersebut dilakukan agar pengguna bayar biaya YouTube Premium sesuai dengan letak negara pengguna.
Sebagai informasi, biaya berlangganan YouTube Premium bervariasi tergantung negara.
Hal tersebut dilakukan lantaran Google telah mensurvei rata-rata penghasilan pengguna di seluruh dunia, sehingga YouTube mematok biaya jasa Premium nan menyesuaikan pendapatan pengguna tergantung letak negara.
Contohnya, pengguna di AS nan mau berlangganan YouTube Premium wajib bayar biaya sebesar USD 13.99 (sekitar Rp 230 ribu), di Swiss pengguna perlu bayar USD 18 (sekitar Rp 296 ribu) per bulan, di Inggris dengan harga mencapai USD 16.50 (sekitar Rp 271 ribu).
Biaya tersebut terbilang sangat tinggi. Sebaliknya, biaya YouTube Premium di beberapa negara, khususnya negara berkembang jauh lebih murah.
Sebagai contoh, di Filipina, biaya langganan jasa tersebut hanya USD 2.83 (sekitar Rp 46 ribu). Bahkan, di Argentina, pengguna hanya perlu bayar biaya USD 1 (sekitar 16 ribu) untuk menikmati YouTube Premium.
Perbedaan biaya berlangganan itu banyak disadari oleh pengguna. Mereka akhirnya memakai trik baru agar biaya berlangganan YouTube Premium lebih murah, ialah dengan memakai VPN.
Dengan penggunaan VPN, sistem mengira bahwa pengguna tinggal di salah satu negara tersebut dan mendaftar ke Premium di bawah tarif negara terkait, sehingga mengurangi tagihan mereka.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.