XL Axiata Ingin Lelang Frekuensi 5G Segera Mulai, Bidik 700 MHz dan 2,6 GHz

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata berambisi pemerintahan baru melalui Kementerian Komunikasi dan Digital bakal segera membuka lelang spektrum gelombang nan ditujukan untuk menggelar jaringan 5G lebih masif.

Presiden Direktur sekaligus CEO XL Axiata Dian Siswarini berambisi agar pemerintah baru segera melenggarakan lelang spektrum gelombang untuk menggelar 5G nan sebelumnya sudah tertunda.

"Sebenarnya dari akhir tahun lampau ya, sudah bilang bakal dilakukan auction (lelang frekuensi). Itu akan.. akan.. akan. Mungkin sebelumnya kami pikir bakal menunggu selesai pelantikan Pak Presiden dan juga kabinet baru, sekarang kan sudah kabinet baru jadi kami harapkan (lelang frekuensi) bakal menjadi lebih cepat," kata Dian dalam Media Gathering XL Axiata di Yogyakarta belum lama ini.

Sementara itu, Chief Corporate Affairs XL Axiata Marwan O Baasir, menjabarkan, spektrum gelombang 5G nan bakal dilelang dalam waktu dekat adalah 700 MHz, 26 GHz alias milimeter wave (mmWave) dan 2,6 GHz.

XL memandang bahwa spektrum nan tepat untuk menggelar 5G di Indonesia adalah spektrum gelombang 2,6 GHz.

Meski begitu, XL Axiata juga berambisi jika lelang spektrum gelombang untuk 5G ini dibanderol dengan nilai nan terjangkau agar industri tidak terbebani lagi dalam investasi jaringan.

"Karena nan sebelumnya regulatory charges averaging-nya sudah 13-14 persen dari gross revenue, tentu angan kami di spektrum baru, bakal adanya insentif-insentif nan dilahirkan oleh pemerintah, sehingga memberikan keringan bagi industri telko untuk sustainability ke depannya," kata Marwan.

Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa pun menjelaskan pentingnya lelang spektrum frekuensi baru untuk menggelar jasa 5G.

"Kami mengharapkan new spectrum nan betul-betul bisa men-deploy the real 5G experience," katanya.

Oppo merilis seri ponsel Reno terbarunya, Oppo Reno12 Series 5G. Mari kita lihat lebih dekat fitur menarik dan kreasi stylish dari smartphone ini nan siap membawa pengalaman pengguna ke level berikutnya.

Pilihan Spektrum Frekuensi nan XL Inginkan

Adapun nan diharapkan oleh XL Axiata untuk menggelar jaringan 5G adalah gelombang 700 MHz dan 2,6 GHz, dengan dugaan 2,6 GHz tersedia dengan pita selebar 190 MHz.

Gede menakar, jika nantinya lelang dilakukan dengan kondisi Indonesia mempunyai 4 operator seluler dan hasil lelang, pita spektrum tersebut dimenangkan oleh keempatnya, masing-masing operator bisa mendapatkan pita selebar 40-50 MHz spektrum 2,6 GHz.

Sementara, jika lelang dilakukan setelah merger antara XL Axiata dan Smartfren terjadi, nan berfaedah di Indonesia hanya ada tiga operator seluler, lebar pita gelombang hanya bakal dibagi tiga, di mana masing-masing bisa mendapatkan sekitar 60 MHz.

"Jadi kami harapkan 2,6 GHz bakal dilelang di tahun 2025. Tapi nan paling krusial adalah, 5G itu perlu investasi nan sangat besar," tuturnya.

Dari segi tenologi mulai dari antena, RRU, hingga transport nan kudu di-upgrade. Gede menambahkan, power alias daya listrik di masing-masing site untuk menyelenggarakan 5G juga kudu di-upgrade.

5G Butuh Investasi Mahal

"Nah, investasi ini tentunya tidak mini dan sangat tergantung dengan nilai spektrum nan kudu kami bayarkan. nan kami khawatirkan adalah kita bisa mendapat spektrum dengan nilai nan ditetapkan pemerintah alias diminta pemerintah, tapi kita tidak bisa deploy sesuai dengan angan pemerintah. Karena uangnya sudah lenyap untuk bayar spektrum, ada capex dan opex," ujarnya, memberikan penjelasan.

Oleh karenanya, perusahaan nan sekarang tengah dalam penjajakan merger dengan Smartfren ini berambisi pemerintah nan baru dapat mengakomodasi dengan kebijakan-kebijakannya untuk industri telekomunikasi.

"Kami berambisi pemerintah nan baru bisa meng-incentivize kami agar alih-alih membayarkan biaya regulator di depan, kami bisa menggunakan anggaran shopping modal (capex) untuk menggulirkan sebanyak mungkin, dalam waktu nan lebih singkat," kata Gede.

Dengan begitu, jaringan 5G tidak hanya bakal dirasakan oleh mereka nan ada di kota-kota besar sepert Jakarta, Bandung, Denpasar, Medan, Makassar nan ada 5G, tapi juga kota-kota kedua maupun kota-kota ketiga.

Dorong Harga HP 5G Terjangkau

Tak melulu soal spektrum frekuensi, dalam pengguliran 5G, ekosistem menjadi perihal nan penting. Oleh karenanya, Gede berambisi pemerintah juga bisa memacu manufaktur perangkat untuk merilis perangkat berjaringan 5G dengan nilai lebih terjangkau.

"Harga 5G pun entry point tidak boleh lebih mahal daripada nan 4G sekarang. Karena jika enggak, orang kudu merogoh duit lebih banyak hanya untuk menikmati 5G. Jadi, ketika spektrum gelombang dilelang, handset nan murah itu sudah ada di market," ujar Gede mengimbuhi.

Pasalnya berasas penghitungan nan dilakukan, jika penetrasi smartphone 5G di pasar kurang dari 20 persen, tidak bakal ada satu operator pun nan bisa menghasilkan revenue alias untung dari pengguliran jaringan 5G. Padahal, investasi nan digulirkan sudah begitu masif.

XL Axiata pun berharap, di tahun pertama 5G digulirkan secara komersial, sudah ada lebih dari 20 persen handset 5G di pasaran dengan nilai nan terjangkau.

"Dengan begitu, pada tahun kedua dan ketiga, operator seluler bisa mendapatkan untung dari 5G, bukan hanya sekedar hanya cost," katanya.

Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi