Liputan6.com, Jakarta WhatsApp merupakan salah satu aplikasi chat nan paling terkenal saat ini. Sama seperti aplikasi lainnya, WA mempunyai jenis beta nan memungkinkan penggunanya mencoba fitur-fitur baru nan tetap dalam tahap pengembangan.
Tapi, kadang aplikasi jenis beta bisa mengalami masalah alias apalagi merusak fitur dan kegunaan nan sudah ada. Ini terjadi pekan lalu, di mana pengguna nan mengunduh WhatsApp beta terbaru menghadapi masalah nan membikin aplikasi tidak bisa digunakan.
Menurut pengguna X (sebelumnya berjulukan Twitter), Vaibhav Jain, membuka obrolan di WA dengan jenis beta ini menyebabkan seluruh layar berubah menjadi hijau. Masalah ini tampaknya terjadi di jenis 2.24.24.5 dari WA beta.
Mengapa ada WA Beta?
Mengutip Android Police, Senin (11/11/2024), sama seperti semua perangkat lunak beta, WA juga bisa punya bug. Versi beta bukan hanya memberi gambaran tentang fitur baru nan bakal datang, tapi juga membantu developer menemukan masalah alias bug di aplikasi mereka.
Terkadang bug ini ringan, seperti fitur nan tidak berfungsi, tapi bisa juga lebih parah. Inilah argumen menggunakan aplikasi beta di ponsel utama bisa berisiko, lantaran bug besar seperti ini bisa bikin aplikasi tidak bisa digunakan sama sekali.
Mengembalikan aplikasi ke jenis lama juga tidak mudah, terutama lantaran WA beta sekarang diunggah sebagai app bundle, bukan APK biasa. Aplikasi APK Mirror Installer memudahkan pemasangan app bundle, tapi mengembalikan ke jenis lama agak susah lantaran adanya pembatasan di Android.
Banyaknya laporan pengguna di media sosial, ditambah dengan Vaibhav Jain nan menandai akun X WA di cuitan aslinya, menunjukkan bahwa developer aplikasi kemungkinan sudah mengetahui bug ini.
Jadi, jangan bingung jika WA milih Meta merilis beta baru untuk memperbaiki masalah ini dalam satu alias dua hari ke depan. Perlu diingat, bug layar hijau (green screen) dan aplikasi menutup paksa hanya terjadi di versi 2.24.24.5 dari WA beta, untuk jenis 2.24.24.4 tetap melangkah normal
WhatsApp Tambah Fitur Pencarian Gambar Langsung, Deteksi Hoaks Lebih Gampang
WhatsApp terus menghadirkan gebrakan baru dalam untuk para penggunanya. Kali ini, aplikasi chatting tersebut dilaporkan sedang menguji pencarian gambar terbalik (reverse image search) yang sudah bisa dicoba di kanal beta untuk Android.
Fitur ini memungkinkan pengguna aplikasi WhatsApp untuk langsung mencari gambar nan diterima secara online, guna memastikan keaslian gambar tersebut.
Mengutip GSM Arena, Kamis (7/11/2024), langkah kerjanya cukup simpel. Setelah menerima gambar di WhatsApp, pengguna cukup mengetuk gambar tersebut, lampau pilih opsi Search on web di menu tiga titik di pojok kanan atas.
Fitur ini bakal mengunggah gambar ke Google untuk mencari gambar nan sama alias mirip. Jadi, pengguna bisa mendapatkan konteks lebih dan memastikan apakah gambar tersebut original alias palsu.
Sebenarnya, pencarian gambar terbalik ini sudah bisa dilakukan secara manual lewat aplikasi Google, tapi kehadirannya langsung sebagai fitur WhatsApp membuat prosesnya jadi lebih praktis.
Saat ini, fitur pencarian gambar terbalik baru tersedia bagi pengetes beta WhatsApp, dan mungkin perlu waktu beberapa minggu alias apalagi beberapa bulan sebelum dirilis untuk semua pengguna.
Kendati demikian, langkah ini menunjukkan komitmen aplikasi chatting milik Meta tersebut untuk membantu pengguna lebih waspada terhadap potensi hoaks nan kerap beredar di beragam platform.
WhatsApp Rilis Fitur Baru, Pengguna Bisa Kelompokkan Chat agar Mudah Dicari
Sebelumnya, WA memperkenalkan peningkatan dalam perihal pengelolaan obrolan. Fitur baru ini berjulukan Custom List, nan memungkinkan pengguna mengelompokan chat berasas syarat tertentu.
Perkenalan Custom List memperluas fungsionalitas filter chat nan sudah diperkenalkan awal tahun ini.
Fitur baru WhatsApp tersebut menyediakan pendekatan bergerak untuk organisasi chat nan sesuai dengan pengalaman komunikasi paling efisien untuk pengguna.
Mengutip Gizchina, Selasa (5/11/2024), Custom List memungkinkan pengguna mengurutkan obrolan ke dalam kategori-kategori.
Dengan tool ini, pengguna bisa membikin grup untuk kontak nan merupakan personil keluarga, teman, kantor, alias apa pun. Pengaturan baru di aplikasi WhatsApp memudahkan pengguna mencari obrolan krusial dengan cepat.
Dengan mengembangkan personalisasi untuk mengatur dan mengelola pesan, WA berupaya untuk meningkatkan pengalaman pengguna, jadi lebih mudah untuk memprioritaskan chat dan beranjak di antara beragam jenis percakapan.
Fitur ini menawarkan langkah nan jelas untuk mengatur dan mengendalikan komunikasi pribadi dan profesional.