Usai 40 Tahun, Microsoft Akhirnya Rilis 2 Fitur Baru di Notepad

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft baru saja meluncurkan dua fitur baru untuk aplikasi Notepad. Kehadiran dua fitur ini menarik, lantaran selama 40 tahun tidak ada fitur baru nan ada di Notepad.

Mengutip info dari The Verge, Selasa (9/7/2024), dua fitur baru di Notepad adalah spellcheck (periksa ejaan) dan autocorrect (koreksi otomatis).

Dua fitur ini telah diuji sejak Maret 2024, dan sekarang datang untuk semua pengguna Windows 11 secara bertahap.

Seperti namanya, fitur spellcheck nyaris serupa dengan nan ada di Microsoft Word. Nantinya, kata nan salah ketik bakal digarisbawahi warna merah untuk memudahkan pengguna memandang kesalahannya.

Fitur ini dapat diaktifkan alias dinonaktifkan pengguna Windows 11 berasas jenis file, seperti .md, .srt, .lrc, alias .lic. Fitur ini juga bakal dinonaktifkan secara otomatis di file log dan jenis file lain nan mengenai dengan pengkodean.

Namun, sedikit berbeda dari Word, ketika pengguna mengklik kanan pada kata nan salah di Notepad, opsi koreksi pelafalan tidak langsung terbuka. Pengguna perlu mengklik sekali lagi untuk memandang daftar pelafalan nan benar.

Sementara untuk fitur autocorrect di Notepad, fitur ini bakal langsung memperbaiki kata nan salah ketik secara otomatis. Hanya nan perlu diketahui, fitur ini perlu diaktifkan terlebih dulu.

Sebagai informasi, Notepad pertama kali dirilis Microsoft pada 1983 dengan nama Multi-Tool Notepad. Aplikasi ini memang dirancang sebagai jenis sederhana dari Microsoft Word.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Microsoft Ajak Pengguna Update Windows 10 dan 11 untuk Hindari Kerentanan Akibat WiFi

Di sisi lain, apakah Anda jenis pengguna nan selalu menunda untuk meng-update OS Windows di laptop kamu? Kalau iya, mungkin sekarang adalah saat nan tepat untuk memperbarui Windows di laptop kamu. 

Minggu lalu, Microsoft menambal celah kerentanan pada Windows 11 dan Windows 10. Kerentanan ini bisa membikin PC alias laptop Anda berada dalam akibat ketika sedang terhubung dengan jaringan WiFi di tempat umum. 

Mengutip The Verge, Jumat (21/6/2024), sebagaimana dipublikasikan oleh The Register, celah kerentanan nan berjulukan CVE-2024-30078 memungkinkan untuk dieksploitasi oleh hacker melalui paket jahat ke perangkat nan terhubung dengan jaringan WiFi sama. Misalnya jaringan WiFi publik di bandara, warung kopi, hotel, apalagi kantor. 

Dari sanalah, si penjahat siber bisa menjalankan perintah jarak jauh dan mendapatkan akses ke sistem, semua tanpa hubungan alias autentikasi dari pengguna. 

Microsoft pun menggulirkan patch sebagai bagian dari update keamanan bulanannya pada 11 Juni lalu. 

Microsoft pun melabeli kerentanan ini sebagai perihal nan krusial "important" untuk segera ditambal. Label important ini merupakan ranking keparahan tertinggi perusahaan dalam perihal kerentanan keamanan. 

Meski pengguna tak berencana membawa laptop ke warung kopi dalam waktu dekat, si pengguna tak boleh menunda untuk update patch kerentanan ini. 

Microsoft bakal Matikan Dukungan Windows 10, Ini nan Harus Pengguna Ingat

Sementara itu, meskipun Windows 11 telah diperkenalkan lama dan pengguna OS ini makin banyak, sistem operasi ini masih menjadi primadona.

Hal ini lantaran Windows 11 menghadirkan stabilitas nan lebih optimal, serta banyak pengguna nan familiar dengan antarmukanya.

Pun demikian, nampaknya Microsoft mau agar semua pengguna Windows 10 beralih ke Windows 11 nan lebih baru, dengan fitur-fitur baru nan dimiliki.

Sebelumnya, terdapat iklan pop-up mengganggu di Windows 10 nan meminta pengguna untuk melakukan upgrade.  

Kini, Microsoft telah membikin laman pengarahan di situs mereka. Lewah laman ini, Microsoft secara lembut memberi tahu pengguna bahwa support Windows 10 bakal dimatikan. Jadi, pengguna kudu melakukan upgrade ke Windows 11.

Setop Dukungan Windows 10 Mulai 14 Oktober 2024

Mengutip laporan Gizchina, Rabu (29/5/2024), Microsoft mengumumkan support untuk Windows 10 bakal berhujung pada 14 Oktober 2025. Setelah tanggal tersebut, pengguna tidak bakal lagi menerima pembaruan keamanan alias support teknis. 

Halaman ini juga meyakinkan pengguna bahwa PC mereka bakal terus berfaedah seperti biasa. Namun, pengguna disarakan memperbarui perangkat PC mereka ke Windows 11 agar tetap mendapatkan support teknis serta pembaruan keamanan.

Situs pemberitahuan terdiri dari beberapa bagian berbeda seputar informasi Windows 11. Halaman pertama memunculkan fitur-fitur Windows nan lebih baru.

Situs tersebut menyebut bahwa memperbarui PC ke Windows 11 dapat memberikan peningkatan fitur keamanan, peningkatan kinerja, dan antarmuka nan lebih modern. 

Selain itu, laman situs tersebut menampilkan komparasi antara Windows 10 & 11, serta menu untuk menampilkan beragam pilihan laptop baru dengan OS Windows 11.

Di bagian akhir juga terdapat bagian untuk pertanyaan umum nan mencakup banyak pertanyaan krusial bagi pengguna nan berencana beranjak ke Windows 11.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi