JEMBER – Isu-isu krusial mengenai kesehatan masyarakat dan lingkungan menjadi pembahasan utama dalam konvensi internasional berjudul ”The 3rd Public Health On Agro-Coastal Community (PHAC) 2024 nan digelar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Jember.
Konferensi internasional dengan tema Global Awareness on Environmental Health ini digelar di Gedung Soerahman lantai 5 Universitas Jember dan dihadiri oleh 200 peserta secara daring maupun luring. Acara dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Jember, Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Jember menekankan pentingnya konvensi ini sebagai upaya memperkuat kerjasama internasional dalam menghadapi tantangan perubahan lingkungan. “Konferensi ini menjadi wadah strategis untuk berbagi pengetahuan dan penemuan guna menjawab persoalan kesehatan masyarakat, khususnya di organisasi pesisir dan agro,” ujarnya.
Ia berharap, Konferensi ini tidak hanya menjadi arena berbagi pengetahuan tetapi juga membangun jejaring internasional dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Sementara itu, Dr. Farida Wahyu Ningtyias, S.KM., M.Kes., Dekan FKM UNEJ, mengungkapkan, konvensi ini menyoroti isu-isu krusial mengenai kesehatan masyarakat dan lingkungan, dari beberapa prespektif global.
Dalam wawancaranya, dia menyampaikan peran FKM UNEJ dalam meningkatkan derajad kesehatan masyarakat melalui aktivitas tridharma perguruan tinggi. Beberapa contoh kajian adalah tentang masyarakat pesisir mengenai food coping strategy untuk menghadapi paceklik nan juga berpengaruh pada status gizi masyarakat dan juga pemanfaatan pangan lokal di masyarakat, sehingga tidak hanya menjadi solusi pangan tetapi juga menciptakan akibat ekonomi nan positif,” katanya.
Konferensi ini menghadirkan empat narasumber utama dari beragam negara. Yaitu Assistant Prof. Anu Surach, Ph.D. (Rhamkhaeng University Thailand), Associate Professor Dr. Sam Froze (Universiti Malaysia Sarawak), Mr. Rey Francis Erana (San Carlos University, Philipiness) dan Kurnia Andriansyah Akbar,S.KM., M.KKK., Ph.D. (FKM Universitas Jember). Setiap pemateri menyampaikan pandangan dan solusi inovatif untuk menangani perubahan lingkungan dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.
Ketua panitia, Dr. Novia Luthviatin, S.KM., M.Kes., memaparkan, ruang lingkup pembahasan dalam konvensi ini mencakup beragam rumor strategis. Yaitu Perubahan suasana dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, Solusi inovatif untuk teknologi kesehatan lingkungan, Kesehatan mental dalam kondisi lingkungan tertentu, Perubahan perilaku untuk keberlanjutan lingkungan, Kerangka kebijakan untuk kesehatan lingkungan, Pertanian berkepanjangan dan keamanan pangan, Polusi udara dan penyakit pernapasan, Pengurangan jejak karbon di tempat kerja, Lingkungan nan kondusif untuk kesehatan reproduksi pekerja, Ketimpangan kelamin dalam kebijakan suasana dan tata kelola lingkungan, dan Kesehatan lingkungan di rumah sakit dan jasa kesehatan primer.
“Dengan hadirnya 200 peserta, baik secara langsung maupun virtual, aktivitas ini kami berambisi dapat melahirkan ide-ide segar untuk mengatasi tantangan perubahan lingkungan, khususnya di organisasi pesisir dan agro. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember terus berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi dunia dalam mendukung kesehatan masyarakat nan berkelanjutan,” tuturnya.