Ukraina Tuding Rusia Lakukan Kejahatan Siber hingga Bikin Sistem Lumpuh

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Rusia melakukan serangan siber massal terhadap sistem registrasi negara Ukraina. Informasi ini diungkap oleh Wakil Perdana Menteri Ukraina Olha Stefanishyna.

Gara-gara serangan siber ini, sistem jasa di Ukraina ditangguhkan sementara.

Mengutip Reuters, Selasa (24/12/2024), sistem registrasi tersebut berisi info krusial tentang penduduk negara Ukraina. Misalnya info tentang kelahiran, kematian, perkawinan, hingga kepemilikan properti.

"Hari ini serangan siber eksternal terbesar dalam beberapa waktu terakhir terjadi pada registri negara Ukraina," tulis Stefanishyna di Facebook.

Ia melanjutkan, sebagai akibat dari serangan tertarget ini, pekerjaan instansi pendaftaran terpadu dan negara nan berada di bawah yurisdiksi Kementerian Kehakiman Ukraina ditangguhkan sementara.

Stefanishyna mengatakan, kejahatan siber tersebut jelas dilakukan oleh Rusia untuk mengganggu keahlian prasarana negara nan sangat penting.

Ia mengatakan, pekerjaan untuk memulihkan operasi bakal menyantap waktu sekitar dua minggu, tetapi kantor-kantor bakal menyediakan beberapa jasa di hari Jumat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ungkap telah mempunyai info intelijen bahwa sebanyak 10 ribu tentara dari Korea Utara sedang dipersiapkan untuk berasosiasi dengan pasukan Rusia.

Maraknya Serangan Siber Selama Peperangan Ukraina dan Rusia

Berdasarkan penilaian awal, dikatakan bahwa jasa negara bagian lainnya tidak terpengaruh.

"Setelah pemulihan selesai, kajian menyeluruh terhadap serangan tersebut bakal dilakukan untuk meningkatkan perlindungan terhadap serangan serupa di masa mendatang," katanya.

Adapun selama perang kedua negara berjalan nyaris 34 bulan, lembaga Ukraina dan Rusia menjadi sasaran serangan siber nan serius.

Serangan nan dimaksud termasuk serangan massal terhadap penyedia jasa seluler Ukraina Kyivstar pada Desember 2023 dan serangan terhadap kementerian Rusia, Juni lalu.

Drone Ukraina Hantam Gedung di Kazan Rusia

Sebelumnya, militer Ukraina di Kyiv pada Sabtu (21/12/2024) melancarkan serangan pesawat nirawak besar-besaran ke kota Kazan, Rusia, 1.000 kilometer dari perbatasan.

Ini merupakan serangan terbaru dalam serangkaian serangan udara nan meningkat dalam bentrok nan telah berjalan nyaris tiga tahun, dikutip dari Japan Today, Minggu (22/12).

Dalam laporan pejabat setempat di Kazan, pesawat nirawak menghantam gedung apartemen bertingkat tinggi di kota berpenduduk lebih dari 1,3 juta jiwa itu.

Serangan ini merusak gedung pencakar langit di Kazan tetapi tidak menyebabkan korban jiwa.

Meskipun serangan sejauh ini ke wilayah Rusia jarang terjadi, Kazan dan wilayah Tatarstan, sebelumnya telah menjadi sasaran pesawat nirawak Ukraina.

Serangan semacam itu dianggap memalukan bagi Rusia, setelah nyaris tiga tahun dalam serangan militernya di Ukraina.

"Hari ini Kazan mengalami serangan pesawat nirawak besar-besaran," kata Rustam Minnikhanov, kepala Tatarstan, dalam sebuah posting di Telegram.

Hantam Gedung Tinggi

"Dulu perusahaan industri diserang, sekarang musuh menyerang penduduk sipil di pagi hari," tambahnya.

Video di jaringan media sosial Rusia menunjukkan pesawat nirawak menghantam gedung bertingkat tinggi dan memicu munculnya api.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, dua pesawat nirawak menghantam blok apartemen 37 lantai.

Ia mengatakan, Ukraina telah menargetkan akomodasi industri nan tidak disebutkan, tetapi tidak mengalami kerusakan.

Ukraina telah meningkatkan serangannya terhadap sasaran di dalam Rusia selama beberapa bulan terakhir -- khususnya setelah Washington D.C bulan lampau memberi Kyiv izin untuk menggunakan rudal guna menyerang sasaran militer di wilayah Rusia nan dekat dengan perbatasan berbareng kedua negara.

Meskipun tidak secara unik menyebut serangan terhadap Kazan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan: "Kami pasti bakal terus menyerang sasaran militer Rusia dengan pesawat nirawak dan rudal."

Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi