Liputan6.com, Jakarta - Ukraina menyerang Moskow dan Rusia bagian barat menggunakan serangan drone terbesarnya. Imbas serangan ini seorang wanita meninggal dunia, ratusan rumah rusak, serta memaksa sekitar 50 penerbangan dialihkan ke airport lain di sekitar Moskow.
Mengutip Reuters, Selasa (10/9/2024), Rusia menyebut pihaknya sukses melumpuhkan setidaknya 20 drone Ukraina ketika drone-drone tersebut menyerang sebagian wilayah Moskow. Sekadar info Moskow dihuni oleh 21 juta jiwa.
Menurut Ukraina, Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada Februari 2022. Rusia telah menyerang Ukraina semalam dengan 46 drone, di mana 38 di antaranya hancur.
Berdasarkan info dari penduduk, serangan drone terhadap Rusia merusak gedung-gedung apartemen bertingkat tinggi di distrik Remenskoe di wilayah Moskow, menyebabkan sejumlah apartemen terbakar.
Seorang wanita berumur 46 tahun terbunuh gara-gara serangan drone oleh Ukraina. Tiga orang terluka di Ramenskoye, demikian menurut gubernur wilayah Moskow Andrei Vorobyov.
Serangan drone Israel di Lebanon pada Kamis pagi menewaskan Mohammad Jabbara, seorang pemimpin militan dari golongan Sunni al-Jamaa al-Islamiya. Menurut laporan media negara Lebanon, roket ditembakkan saat Jabbara mengendarai truk di desa di wilayah B...
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kesaksian Warga Dengar Suara Drone Terbang
Masyarakat pun mengaku mereka terbangun lantaran bunyi ledakan dan api akibat serangan drone tersebut. "Saya memandang ke jendela dan mendapati bola-bola api," kata seorang nan tinggal di dekat lokasi, Alexander Li.
Warga lainnya, Georgy, mengatakan, dirinya mendengarkan bunyi drone nan terbang di luar gedung apartemennya di awal-awal serangan.
"Saya membuka gorden dan barang itu menghantam gedung tepat di depan mata saya, saya memandang semuanya. Saya membawa family saya dan kami berlari keluar," kata penduduk tersebut.
Sekadar informasi, distrik Ramenskoe terletak 50 Km (31 mil) sebelah tenggara Kremlin. Distrik ini mempunyai populasi sekitar semperempat juta orang.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebut, sebanyak lebih dari 70 drone juga ditembak jatuh di wilayah Bryansk Rusia dan puluhan lainnya di wilayah lain. Sejauh ini belum ada kerusakan maupun korban jiwa di sana.
Sebelumnya Drone Rusia Langgar Wilayah NATO
Sebelumnya, Latvia dan Rumania, personil NATO nan merupakan sekutu Ukraina, mengatakan bahwa drone atau pesawat nirawak Rusia melanggar wilayah udara mereka.
Rumania mengatakan sebuah pesawat nirawak Rusia memasuki wilayah udaranya selama serangan malam hari di seberang Sungai Danube di negara tetangga Ukraina pada awal hari Minggu (8/9/2024), sementara Latvia mengatakan satu drone jatuh di bagian timur negara itu sehari sebelumnya.
Mengutip Al Jazeera, Senin (9/9/2024), disebutkan bahwa Kementerian Pertahanan Nasional Rumania mengatakan Bucharest mengerahkan jet tempur F-16 untuk memantau wilayah udaranya dan bahwa pencarian puing-puing senjata itu sedang dilakukan di letak potensial kecelakaan di dekat perbatasan. Tidak ada laporan langsung tentang korban alias kerusakan.
Bucharest mengutuk keras "pelanggaran baru" nan disebabkan oleh "serangan ilegal" Moskow.
Sementara itu, Presiden Latvia Edgars Rinkevics mengatakan sebuah pesawat nirawak militer Rusia telah jatuh di bagian timur wilayahnya.
Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa pesawat nirawak itu terbang ke wilayah udara negara itu dari Belarus dan jatuh di sekitar Rezekne, sebuah kota berpenduduk sekitar 25.000 orang sekitar 55 km (34 mil) di sebelah barat Rusia dan 75 km (47 mil) dari Belarus, sekutu dekat Kremlin.
Meskipun penyerbuan ke wilayah udara Latvia tampak sebagai kejadian langka, Rumania telah mengonfirmasi adanya serpihan pesawat nirawak di wilayahnya pada beberapa kesempatan sejak Rusia memulai invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022. Rumania berbagi perbatasan sepanjang 650 km (400 mil) dengan Ukraina.
Mircea Geoana, wakil sekretaris jenderal NATO yang bakal lengser dan mantan diplomat tinggi Rumania, mengatakan aliansi militer mengutuk pelanggaran Rusia terhadap wilayah udara Rumania.
"Meskipun kami tidak mempunyai info nan menunjukkan adanya serangan nan disengaja oleh Rusia terhadap Sekutu, tindakan ini tidak bertanggung jawab dan berpotensi berbahaya," tulisnya di platform media sosial X.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.