Liputan6.com, Jakarta - Memasuki era disrupsi teknologi, Universitas Kristen Indonesia (UKI) berkomitmen mempersiapkan generasi muda dengan menghadirkan mata kuliah wajib 'Introduction to AI' bagi seluruh mahasiswa baru di delapan fakultasnya.
Inisiatif ini merupakan kerjasama UKI dengan University of Southern California (USC) untuk mendirikan pusat kepintaran buatan (AI Center) berbasis universitas di Indonesia.
Mata kuliah 'Introduction to AI' dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dasar tentang AI, mulai dari sejarah perkembangannya hingga aplikasi terbaru saat ini.
"Mahasiswa baru dari delapan fakultas di UKI bakal dibekali pemahaman awal tentang AI dan mulai menerapkannya dalam beragam konteks, baik akademik maupun profesional," kata Rektor UKI, Dhaniswara K. Harjono, melalui keterangannya, Jumat (12/7/2024).
Ia menilai perihal ini krusial untuk mempersiapkan para mahasiswa dalam menghadapi tantangan dan kesempatan di era Generative AI nan serba cepat.
"Pemahaman esensial ini bakal mendorong mahasiswa untuk menjadi inovator dan pemimpin masa depan nan ocehan memanfaatkan teknologi AI di beragam bidang," Dhaniswara menambahkan.
Senada dengan Dhaniswara, Pembina Yayasan UKI Edwin Soeryadjaya, menuturkan inisiatif AI Center merupakan langkah krusial untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan dan kesempatan di era Generative AI.
"Pendidikan AI tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga membekali mahasiswa dengan keahlian analitis dan berpikir kritis nan sangat diperlukan di bumi kerja saat ini," klaimnya.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
AI Center Berbasis Unversitas
UKI melalui AI Center berbasis universitasnya, bakal memberikan akses penuh bagi para mahasiswa ke sumber daya dan skill di bagian AI.
Kolaborasi dengan USC diharapkan dapat melahirkan generasi penerus nan siap memimpin perkembangan teknologi AI di masa depan.
AI diperkirakan bakal berkontribusi hingga USD 3 triliun pada PDB dunia di tahun 2030, menjadikannya salah satu pendorong utama transformasi beragam industri.
Di sisi lain, AI juga menghadirkan disrupsi terhadap jenis pekerjaan tertentu. Oleh lantaran itu, pendidikan AI menjadi krusial bagi generasi muda untuk beradaptasi dan memanfaatkan kesempatan di era digital.
Pekerja Indonesia Paling Banyak Pakai AI daripada SDM di Asia Paifik dan Global
Penggunaan kepintaran buatan (artificial intelligence/AI) telah membantu masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya di bumi kerja.
Melihat penerapan AI yang terus meluas, Microsoft dan LinkedIn telah merilis info Indonesia dari laporan dunia Work Trend Index 2024 mengenai penggunaan AI di bumi kerja.
Menurut keterangan resmi yang Tekno Liputan6.com terima, Kamis (13/6/2024), temuan mengungkapkan persentase pekerja di Indonesia nan menggunakan generative AI, lebih tinggi dibandingkan info Asia Pasifik dan global.
Tak hanya itu, persentase pemimpin di Indonesia nan percaya perusahaannya perlu mengadopsi AI untuk tetap kompetitif juga lebih banyak dari negara lain di wilayah Asia Pasifik dan global.
Temuan tersebut membuktikan minat pemanfaatan teknologi AI nan kuat untuk memberikan akibat positif bagi bisnis, serta menandakan potensi munculnya budaya baru dalam sektor ketenagakerjaan Indonesia nan didorong oleh AI.
Menurut Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir, era AI memungkinkan masyarakat untuk berinovasi dan berkarya dengan lebih cepat.
“Saat ini, kita sedang berada di era transformasi AI nan memungkinkan kita untuk berkarya dan berinovasi jauh lebih cepat. Melihat cepatnya penyesuaian Indonesia untuk penerapan AI menunjukkan kesempatan positif untuk merealisasikan kesempatan ekonomi digital Indonesia," kata Dharma.
Ia juga mengungkapkan langkah untuk mengubah antusiasme penerapan teknologi menjadi transformasi AI ke dalam ranah bisnis.
"Pertama, identifikasi masalah upaya dan integrasikan AI ke dalam solusinya. Kedua, ambil pendekatan top-down dan bottom-up. Ketiga, prioritaskan training keahlian AI bagi setiap individu,” Dharma memungkaskan.
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.