Liputan6.com, Jakarta - Twitch baru saja mengaktifkan kembali akun mantan Presiden Donald Trump, setelah akun tersebut dibekukan hingga pemisah waktu nan belum ditentukan.
"Kami mengaktifkan kembali channel Twitch milik mantan Presiden Donald Trump," tulis Twitch, sebagaimana dikutip dari Engadget, Senin (22/7/2024).
"Kami percaya ada gunanya mendengarkan calon Presiden secara langsung, jika memungkinkan. Trump sekarang adalah calon resmi Presiden AS dari Partai Republik," kata perusahaan.
Latar Belakang Penangguhan Akun Twitch Donald Trump
Platform streaming milik Amazon ini pertama kali mengeluarkan penangguhan sementara pada akun Presiden Trump pada tahun 2020.
Kala itu, Donald Trump dianggap telah melanggar kebijakan perilaku kebencian dan pelecehan. Akun Twitch Donald Trump dipulihkan dua minggu kemudian.
Namun, Twitch akhirnya menangguhkan akun Donald Trump tanpa pemisah waktu setelah mantan Presiden AS ke-45 tersebut "menghasut" pendukungnya untuk menyerang US Capitol.
Twitch adalah platform internet terkini nan mencabut larangan terhadap salah satu akun Trump, di mana sebelumnya Meta mengangkap pembatasan akun Donald Trump di FB dan IG seminggu lalu.
Diketahui, Trump pertama kali berasosiasi di Twitch pada 2019 saat dirinya melakukan kampanye kepresidenannya melawan Presiden Joe Biden.
CEO Meta Mark Zuckerberg Tak Bakal Dukung Donald Trump dan Joe Biden saat Pemilu 2024
Di sisi lain, CEO Meta Platforms Mark Zuckerberg menolak mendukung Donald Trump dan Joe Biden. Ia juga mengatakan tidak berencana untuk terlibat dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) ke depan dengan langkah apapun.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Komentar Mark Zuckerberg Soal Pemilu 2024
Adapun komentar Mark Zuckerberg muncul ketika beberapa tokoh berpengaruh di Silicon Valley termasuk CEO Tesla Elon Musk dan pemodal ventura, Marck Andreessen dan Ben Horowitz mendukung Trump sebagai presiden.
Dalam sebuah wawancara dengan media itu pada Kamis, 18 Juli 2024, miliarder Mark Zuckerberg menuturkan, reaksi langsung mantan Presiden AS Donald Trump setelah ditembak adalah “badass”.
Seorang laki-laki berupaya menembak Trump saat kampanye di Butler, Pennyslvania pada Sabtu, 13 Juli 2024 dan membikin para pendukungnya. Hal itu juga hentikan kampanye Partai Demokrat, sehingga meningkatkan kekhawatiran bakal kekerasan politik lebih lanjut.
Meta Sering Kritik Unggahan Donald Trump
Meta sering kritik unggahan Donald Trump lantaran mengandung info nan salah dan melanggar patokan konten di platformnya. Ia juga menangguhkan akun FB dan instagram selama dua tahun setelah kerusuhan Capitol pada Januari 2021.
Zuckerberg menuturkan, Meta membuat perubahan nan dia minta bakal membikin FB tidak terlalu menjadi pusat perhatian dalam pemilihan umum (Pemilu) mendatang.
“Saya pikir Anda bakal memandang jasa kami kurang berkedudukan dalam pemilu ini dibandingkan pada masa lalu,” disebutkan dalam laporan itu mengutip pernyataannya.
Meta dan Zuckberg tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.
Alasan Meta Angkat Pembatasan Akun Donald Trump
Sebelumnya, Perusahaan induk FB dan Instagram, Meta, telah menghapus pembatasan nan diterapkan pada akun mantan Presiden AS Donald Trump.
Meta memperbarui pernyataan nan mengumumkan berakhirnya penangguhan Trump di FB dan IG pada Januari 2023. Alasannya untuk mencerminkan status baru calon presiden dari Partai Republik tersebut.
Meta menghapus Donald Trump dari semua platform-nya setelah serangan di US Capitol pada 6 Januari 2021 di tengah keadaan nan ekstrem dan sangat tidak biasa. Demikian pernyataan resmi Meta, dikutip dari Engadget, Minggu (14/7/2024).
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.