Top 3 Tekno: Google Hapus Malware Berbahaya Anatsa dari Play Store

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Artikel tentang Google menghapus malware rawan nan meninfeksi aplikasi Android, dan terpampang di Play Store, paling dicari pembaca kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (28/7/2024).

Selain itu, buletin soal nilai iPhone 13 hingga iPhone 15 turun nilai di India hingga pernyataan bos CrowdStrike pastikan 97 persen perangkat Windows kembali pulih juga terkenal kemarin.

Lebih lengkapnya bisa cek di bawah ini.

1. Wajib Tahu, Ini Malware Paling Kejam nan Kuras Uang Pengguna Android sampai Ludes

 phonearena.com)

Google baru-baru ini telah menghapus sejumlah aplikasi rawan dari Play Store untuk bersih-bersih toko aplikasi besutannya.

Aplikasi tersebut terinfeksi trojan perbankan Anatsa, malware rawan dan sadis nan mencuri info finansial pengguna Android.

Insiden ini menyoroti masalah keamanan nan sedang berjalan dan kekhawatiran tentang proses peninjauan aplikasi Google. Demikian sebagaimana dikutip dari Gizchina, Minggu (28/7/2024).

Baca Selengkapnya di Sini

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2. Harga iPhone 13 hingga iPhone 15 Turun di India, Ini Penyebabnya

iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max (Apple)

Apple menurunkan nilai iPhone di India sebesar 3% hingga 4%, menyusul keputusan pemerintah India untuk menurunkan bea masuk bagi telepon pandai dari 20% menjadi 15%.

Pemotongan nilai berkisar dari 300 rupee (sekitar Rp 58 ribu) untuk model seperti iPhone 13, iPhone 14, dan iPhone 15, hingga 6.000 rupee (sekitar Rp 1,1 juta) untuk iPhone 15 Pro dan Pro Max.

Ini menandai pertama kalinya Apple menurunkan nilai model Pro generasi terbaru di India. Langkah tersebut dilakukan pada saat permintaan iPhone melambat di Tiongkok.

Baca Selengkapnya di Sini

3. Bos CrowdStrike: 97 Persen Perangkat Windows nan Sempat Down sudah Kembali Pulih

 Blog CrowdStrike)

CEO CrowdStrike, George Kurtz, mengumumkan info terbaru mengenai tragedi 'blue screen of death (BSOD)' nan menimpa jutaan perangkat Windows di seluruh dunia.

Ia menyebut 97% perangkat Windows nan mengalami BSOD akibat masalah pada pembaruan perangkat lunak keamanan siber, sekarang sudah kembali pulih.

"Upaya pemulihan kami telah ditingkatkan berkah pengembangan teknik pemulihan otomatis dan dengan memobilisasi semua sumber daya kami untuk mendukung pelanggan," kata Kurtz dalam sebuah postingan di LinkedIn, dikutip dari Engadget, Minggu (28/7/2024).

Baca Selengkapnya di Sini

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi