Liputan6.com, - TikTok meluncurkan beberapa pembaruan direct message (DM), termasuk fitur group chat yang sangat diminati pengguna.
Perusahaan induk TikTok, ByteDance, mencatat bahwa fitur group chat belum tersedia, tetapi mereka nan mempunyai akses ke fitur tersebut bakal dapat mengobrol dalam grup nan beranggotakan hingga 32 orang.
Kamu dapat mengakses fitur baru TikTok ini dengan beberapa cara.
- Dari kotak masuk, cukup tombol Chat di bagian atas layar alias nama dalam daftar pesan, lampau tombol "Opsi lainnya..."
- Kemudian pilih kawan mana nan mau Anda sertakan.
- Lalu ketuk "Mulai obrolan grup."
Metode lain untuk memulai obrolan grup adalah dengan membagikan kiriman ke sekelompok orang.
- Saat Anda mempunyai video dan mau ajak mengobrol dengan lebih dari satu orang, ketuk tombol Bagikan.
- Lalu pilih 'Buat obrolan grup'.
- Pilih kawan nan mau Anda kirimi video, tambahkan pesan jika Anda suka.
- Mulailah mengobrol dengan teman-teman tentang video tersebut.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Batasan Usia
Kamu dapat menerima undangan grup chat nan diterima melalui kotak masuk. Namun, Anda hanya bisa mengundang orang nan Anda ikuti berbareng ke obrolan grup.
Seperti fitur DM biasa, obrolan grup tidak tersedia bagi pengguna berumur antara 13 dan 15 tahun.
Sedangkan untuk remaja berumur 16 dan 17 tahun, mereka hanya dapat berasosiasi dalam obrolan grup jika mereka mempunyai setidaknya satu kawan berbareng di sana.
Jika mereka membikin obrolan grup, kudu meninjau dan menyetujui secara manual siapa nan bakal bergabung.
TikTok juga menghadirkan stiker di DM, menyuguhkan cara berbeda untuk berinteraksi satu sama lain secara visual. Kamu pun dapat membikin dan mengunggah stiker unik untuk digunakan siapa saja.
Tak Mau Kalah dari TikTok, FB Genjot Fitur Video Pendek
Sementara itu, di era digital saat ini, konten video menjadi salah satu pilar utama dalam menarik perhatian pengguna media sosial. Sebagai salah satu platform medsos terbesar, FB berupaya menjawab tantangan dan kebutuhan penggunanya.
Hal ini diungkap oleh Tom Alison, selaku VP of Facebook, Meta. Dia menjelaskan, FB mengadaptasi platform mereka untuk mendukung beragam format video, mulai dari video panjang, video pendek, live video, hingga Reels.
"Kami tetap mempunyai video panjang nan hebat, live video luar biasa, dan format-format lain juga terkenal di area Asia-Pasifik," ungkapnya.
Raksasa media sosial ini juga tidak mau kalah dari TikTok, di mana banyak pengguna saat ini sedang menggandrungi konten short video alias video singkat.
"Pada umumnya, video pendek dapat dibagikan lebih mudah dan banyak disukai, terutama di kalangan dewasa muda. Berkaca dari perihal ini, kami memperbarui pengalaman video kami agar sesuai dengan apa nan dicari orang sekaran," katanya.
Hal ini menunjukkan komitmen dan keunikkan dari platform medsos besutan Mark Zuckerberg tersebut, di mana berupaya untuk menyediakan beragam jenis konten video dapat dinikmati oleh semua pengguna.
Pengalaman menjelajah dan terhubung menggunakan video di FB pun disebut-sebut menjadi lebih mudah dan menarik.
Tom menjelaskan, tingkat konsumsi pengguna mengenai konten video di FB dan Instagram mencapai lebih dari 60 persen dari total waktu aktivitas digital mereka. Dari total tersebut, video dengan format Reels tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan ini.
Infografis Larangan Aplikasi TikTok di 10 Negara Plus Uni Eropa. (Liputan6.com/Trieyasni)
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.