TikTok Edukasi Remaja tentang Keamanan Digital, Lindungi Diri dari Ancaman Online

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - TikTok semakin serius dalam menjaga keamanan digital penggunanya dengan kampanye #SalingJaga. Kali ini, TikTok membahas soal menjaga keamanan untuk remaja dengan program Teen Safety Education School Roadshow.

“Studi dari UNICEF pada tahun 2022 menunjukkan bahwa 95% anak-anak usia 12-17 tahun di Indonesia menggunakan internet minimal 2 kali dalam sehari, dikatakan cukup tinggi, dan 500 ribu remaja menyatakan pernah menjadi korban pemanfaatan seksual dan perlakuan salah lainnya nan ada di bumi maya.” Ujar Anggini Setiawan, Director of Communications TikTok Indonesia, saat konvensi pers di Jakarta, Kamis (17/10/2024). 

Untuk itu, platform video pendek ini berusaha untuk menyediakan lingkugan nan kondusif bagi para remaja agar tetap bisa berkarya dengan nyaman dan bebas. Ada beberapa perihal nan dilakukan TikTok untuk memastikan perihal itu terjadi. 

Cara TikTok Menjaga Keamanan Digital Remaja

TikTok punya beberapa langkah jitu memastikan pengalaman pengguna, khususnya remaja, tetap positif dan aman.

  • Kebijakan Batas Usia: Aplikasi TikTok membatasi usia pengguna untuk mencegah anak di bawah umur mengakses konten nan tidak sesuai.
  • Fitur Keamanan: Ada beragam fitur seperti filter komentar dan mode privasi yang  bisa dipakai pengguna untuk mengatur kenyamanan akun mereka.
  • Kampanye Proaktif: TikTok tidak hanya menunggu, tapi aktifmengedukasi pengguna dan organisasi soal keamanan digital.

Fitur Keterlibatan Keluarga?

Supaya makin aman, TikTok juga menyediakan fitur nan memungkinkan orang tua alias wali menautkan akun mereka dengan akun sang anak. Lewat fitur ini, orang tua bisa mengontrol:

  • Screen time: Berapa lama anak boleh main TikTok per hari.
  • Konten: Memantau dan membatasi konten nan bisa diakses.
  • Privasi: Mengatur siapa saja nan boleh berinteraksi dengan akun   

Serunya Program Roadshow TikTok

Program Teen Safety Education Roadshow ini datang untuk  mengajak remaja dan orang tua lebih mengerti soal keamanan digital. Acara ini bakal mengunjungi berbagai sekolah di wilayah Jabodetabek selama Oktober hingga Desember 2024.

Kisah Para Kreator dan Tantangan nan Dihadapi

Roadshow ini datang dalam dua sesi utama. Sesi pertama adalah sesi berkarya nan membujuk para remaja untuk mengeksplor produktivitas mereka berbareng dengan para pembuat TikTok. 

Selain itu, ada pula sesi edukasi orang tua. Pada sesi ini, orang tua bakal mendapatkan insight seputar keamanan digital serta langkah mengawasi aktivitas anak di media sosial. 

Pada event itu, sejumlah pembuat TikTok juga membagikan pengalaman mereka. Salah satunya adalah pembuat edukasi Liana Thiana. 

Ia berbagi pengalamannya tentang komentar negatif nan diterima dapat berpengaruh ke bumi nyata. 

“Kadang komentar nan saya dapet di beberapa konten itu ada nan negatif, dan ini ngaruh banget ke bumi nyata, apalagi bikin rasa percaya diri saya turun," tutur Liana Thiana.

“Untuk itu, saya gunain fitur filter komentar di TikTok buat cegah komentar negatif nan ada di konten aku," ujarnya melanjutkan. 

Sementara itu, Halimah, seorang pembuat pengasuhan anak juga menyoroti gimana banyak remaja terkadang kurang memikirkan akibat janagka panjang dari apa nan mereka unggah di media sosial. 

“Anak remaja sering enggak mikirin akibat apa nan mereka lakukan, apalagi pengaruh jangka panjangnya,” Kata Halimah.  

Program roadshow ini diharapkan bisa membikin remaja dan orang tua lebih sadar soal keamanan digital. Jadi, selain tetap bisa imajinatif dan seru di TikTok, semua orang juga merasa kondusif dan nyaman dalam beraktivitas di platform ini.  

TikTok Gandeng Kominfo Lawan Hoaks di Pilkada 2024

Sebelumnya, TikTok datang dengan inisiatif sosial baru untuk memastikan ruang digital tetap kondusif dan nyaman bagi pengguna dalam Pilkada 2024.

TikTok berkolaborasi dengan Kementerian Kominfo untuk mencegah terjadinya misinformasi dengan beberapa program sebelum Pilkada 2024 berlangsung.

Melalui program TikTok Goes to Campus, platfrom TikTok berupaya membujuk generasi muda berkedudukan aktif dalam melawan misinformasi serta menjaga ekosistem media sosial nan sehat.

“Seiring semakin dekatnya pemilu 2024, penyebaran hoaks diprediksi bakal semakin masif. Hal ini bisa merusak kepercayaan publik terhadap proses demokrasi,"” ujar Hokky Situngkir Dirjen Aplikasi Informatika, Kementerian Kominfo dalam konvensi pers nan digelar di Jakarta, Rabu (16/10/2024). 

Mewujudkan Ruang Aman di Aplikasi TikTok

Untuk itu, TikTok menekankan pentingnya keamanan dan kenyamanan dalam menciptakan karya kreatif. Platform video pendek itu pun merilis pedoman singkat organisasi serta kode etik nan bertindak bagi seluruh pengguna.

Selain itu, TikTok menyediakan fitur Tombol Pelaporan unik untuk konten nan berpotensi mengandung misinformasi mengenai Pilkada 2024, demi mencegah penyebaran inromasi tiruan nan bisa mengganggu proses demokrasi.

Tiktok juga mendirikan Pusat Panduan Pemilu yang berfaedah sebagai sumber terpercaya seputar Pilkada.

Fitur ini diharapkan bisa mempermudah masyarakat dalam menyaring buletin tiruan dan memastikan info nan mereka konsumsi berasal dari sumber nan valid. 

Edukasi dan Kolaborasi Melalui Program TikTok Goes to Campus

Salah satu inisiatif unggulan TikTok adalah lokarya #SalingJaga dan program TikTok Goes to Campus.

Dalam program ini, platform video pendek itu melibatkan lebih dari 500 mahasiswa dari beragam kampus untuk mendapatkan edukasi unik tentang langkah mengenali dan melaporkan hoaks. 

Mahasiswa ini kemudian ditugaskan untuk menyebarkan edukasi kepada teman-teman mereka tentang ancaman misinformasi.

Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi