Liputan6.com, Jakarta - Tesla kembali tersangkut rumor masalah keselamatan. Perusahaan melakukan recall 125.227 mobil listrik lantaran masalah pada sistem peringatan sabuk pengaman.
Menurut Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (National Highway Traffic Safety Administration/NHTSA), sabuk pengaman pengemudi bisa saja dilepas, dan lampu peringatan serta bel mungkin tetap tidak aktif.
Mengutip Reuters, Senin (3/6/2024), kerusakan ini melanggar persyaratan keselamatan federal dan dapat meningkatkan akibat cedera seseorang.
Model Tesla nan terkena akibat terjadi dalam satu dasawarsa terakhir terdiri dari beberapa model Model S 2012-2024, Model X 2015-2024, Model 3 2017-2023, dan Model Y 2020-2023.
Untuk mengatasi masalah ini, Tesla bakal mengubah sensor dari berjuntai pada berat bangku menjadi apakah gesper terpasang dan mobil dihidupkan. Pembaruan melalui sistem over-the-air bakal dimulai pada Juni 2024.
Tesla menarik kembali lebih dari dua juta kendaraan pada Desember 2023, setelah masalah keselamatan Autopilot dan penyelidikan NHTSA selama dua tahun.
Penarikan lebih lanjut terjadi awal tahun ini. Pada Januari, Tesla menarik kembali 200.000 kendaraan Model S, X dan Y mulai tahun 2023 lantaran masalah perangkat lunak nan mencegah kamera persediaan berfaedah saat mobil dalam keadaan mundur.
Mobil listrik nan disertakan mencakup lebih dari 10 persen produksi perusahaan pada tahun 2023. Tesla juga menarik kembali 3.878 Cybertrucks pada April setelah menemukan bahwa alas akselerator bisa lepas.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tesla Turunkan Target Produksi 20 Juta Unit Kendaraan per Tahun
Sebelumnya, Tesla mengumumkan bakal menurunkan sasaran untuk bisa produksi 20 juta unit kendaraan per tahun pada 2030. Dalam laporan terbarunya, perihal ini menunjukan bahwa perusahaan telah beranjak dari mobil listrik, dan lebih konsentrasi ke rotaxis.
Disitat dari Reuters, perusahaan asal Amerika Serikat ini juga membatalkan rencana untuk produksi model baru nan diperkirakan menelan biaya US$ 25 ribu, dan menggembor-gemborkan teknologi penggerak otonom sebagai sumber utama pertumbuhannya.
Selain itu, Tesla sendiri berencana untuk mengadakan aktivitas peluncuran robotaxi-nya pada 8 Agustus mendatang.
"Robotaxis dan robot humanoid perusahaan Optimus bakal "sangat berarti" bagi Tesla," ujar Elon Musk, melalui tayangan video di aktivitas konvensi tahunan Viva Technology di Paris.
Tapi, Elon Musk sendiri menolak menjawab pertanyaan mengenai timeline mobil murah Tesla, dalam aktivitas konvensi tahunan tersebut.
Sementara itu, Musk mengatakan pada April bahwa Tesla berencana untuk memajukan peluncuran model-model baru, termasuk mobil terjangkau, paling sigap akhir tahun ini.
Namun, Tesla mengatakan pihaknya berencana untuk menggunakan lini produk nan ada saat ini untuk kendaraan baru nan terjangkau dibandingkan akomodasi baru, sehingga membikin perubahan strategis nan bakal menghasilkan pengurangan biaya lebih mini dari perkiraan dan pertumbuhan volume nan tidak terlalu besar.
Tesla Paling Inovatif
Tesla, sebagai salah satu produsen mobil listrik terkemuka di dunia, tetap memegang gelar sebagai perusahaan otomotif paling inovatif.
Hal tersebut, berasas survei dari Readiness Indicator (FRI/ Indikator Kesiapan Masa Depan) 2024 nan dirilis oleh The International Institute of Management and Development (IMD).
Posisi Tesla ini, diikuti oleh pabrikan Cina, seperti BYD di posisi kedua, dan Volkswagen AG dari Jerman di tempat ketiga, serta Stellantis NV asal Belanda di urutan keempat, dan Hyundai Motor Co. Ltd asal Korea Selatan di ranking lima.
Indikator tahunan FRI 2024 mengukur ketahanan masa depan dari 24 perusahaan otomotif dunia. Indikator ini mengurutkan ranking berasas tingkat penemuan nan dilakukan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
"Indikator Kesiapan Masa Depan selalu bergerak dinamis. Menurunnya ranking perusahaan dalam daftar bukan berfaedah perusahaan itu tidak inovatif. Inovasi mereka tidak cukup pesat, sehingga diambil alih oleh para pesaing," jelas Howard Yu, Direktur IMD Center for Future Readiness, dalam keterangan resmi, Rabu (22/5/2024).
Infografis Mobil Kepresidenan di Indonesia
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.