Liputan6.com, Jakarta - Lazada berbareng Kantar baru saja mengumumkan peluncuran laporan berjudul Adopsi Penggunaan Artificial Intelligence di Asia Tenggara. Penelitian ini dilakukan dengan survei pada 6.000 pengguna e-commerce di enam negara letak Lazada beroperasi.
Dalam penelitian ini, Lazada dan Kantar menilik penggunaan dan mengambil AI pada platform e-commerce. Analisisnya didasarkan pada kesadaran, kepercayaan dan preferensi, kebiasaan belanja, serta kesulitan konsumen.
Hasilnya, laporan ini menungkap jika 63 persen responden di Asia Tenggara percaya AI telah diadopsi secara luas dalam shopping online.
Sementara untuk di Indonesia sendiri, ada sekitar 54 persen responden nan memanfaatkan AI untuk mendapatkan rekomendasi shopping nan lebih personal.
"Jadi, banyak dari konsumen nan merasakan AI memberikan pengalaman nan jauh lebih menyenangkan dan memudahkan," ujar Associate Director Kantar Ummu Hani dalam konvensi pers nan digelar, Kamis (7/11/2024).
Disebutkan, banyak dari responden mengidentifikasi AI sebagai chatbot AI (63 persen), terjemahan (53 persen), dan visual product search (52 persen). Ini memang merupakan fitur AI utama nan digunakan di e-commerce.
Kondisi nan sama juga bertindak di Indonesia. Bahkan, laporan ini menemukan jika ada 64 persen responden Indonesia menggunakan chatbot, lebih tinggi dibandingkan negara lain di Asia Tenggara.
"Awareness tentang fitur-fitur itu sudah lumayan tinggi, terutama chatbot. Mungkin, lantaran ini salah satu AI nan sudah umum dan banyak digunakan," tuturnya.
Laporan ini juga mengungkap tingkat kepercayaan sangat tinggi pada platform berbasis kecerdasan buatan.
Mayoritas responden mengandalkan AI untuk mendapatkan rekomendasi produk (92 persen) dan ringkasan produk (90 persen) nan dipersonalisasi.
Hasil riset turut menunjukkan tingkat adopsi AI nan mencapai 77 persen di Indonesia merepresentasikan tingginya kepercayaan dan penerimaan konsumen terhadap teknologi ini.
Sebanyak 53 persen responden Indonesia menilai penggunaan AI di dalam e-commerce mempermudah proses belanja.
Adapun fitur nan paling digemari adalah chatbot AI, pencarian produk dengan gambar, rekomendasi produk, dan kajian ulasan produk.
Rela Bayar Lebih untuk Akses AI
Laporan ini juga menemukan jika sebagian besar pembeli (83 persen) rela bayar lebih banyak untuk merasakan peran AI ketika shopping online.
Sementara di Indonesia, responden nan rela bayar lebih untuk menggunakan AI di dalam platform e-commerce mencapai 85 persen.
Hal ini dikaitkan dengan faedah penggunaan AI nan dirasakan pelanggan. Sebab, AI disebut memudahkan pencarian produk, meningkatkan jasa pelanggan, dan meningkatkan kenyamanan shopping online.
Tidak hanya itu, 80 persen responden juga mengaku mereka menggunakan fitur AI di aplikasi e-commerce setidaknya seminggu sekali.
Lazada Update Deretan Fitur Baru ke AI Lazzie, Bikin Pengalaman Belanja Lebih Personal Sambut 11.11
Melihat potensi itu, Lazada juga mengumumkan sejumlah fitur baru berbasis Gen AI pada platform mereka di Asia Tenggara. Kehadiran fitur baru ini juga disebut sebagai bagian dari menyambut promo shopping online 11.11.
Menurut Head of Operations Lazada Indonesia, Amelia Tediarjo, fitur-fitur Gen AI terbaru Lazada nan dihadirkan lewat chatbot AI Lazzie ini bekerja menjadikan shopping online lebih personal, interaktif, dan efisien.
Berbekal support teknologi Alibaba, AI Lazzie dapat membantu pengguna menemukan produk nan sesuai dengan kebutuhan, memberikan rekomendasi produk nan dipersonalisasi, serta menjawab pertanyaan seputar shopping di Lazada.
"Gen AI sebagai salah satu strategi kami untuk meningkan customer centric dan juga customer experience kami. Jadi, Gen AI adalah satu strategi diferensiasi kami untuk user," tutur Amelia dalam konvensi pers nan digelar, Kamis (7/11/2024).
Dengan support Gen AI ini pula, menurut Amelia, konsumen juga bisa terbantu untuk membikin keputusan dalam membali sesuatu. Layanan ini pun diakses pengguna kapan pun.
"Lewat kecerdasan buatan, kami mau membantu consumer mendapatkan pengalaman shopping nan lebih personalized, sesuai dengan selera merekan dan mempunyai kualitas pelayanan nan tinggi," tutur Amelia melanjutkan.
AI Lazzie sendiri merupakan jasa interaktif dan terintegrasi nan dirancang sebagai asisten shopping nan dipersonalisasi. Chatbot ini didukung oleh teknologi ChatGPT dari OpenAI.
Hadir dengan empat fitur utama, jasa AI diharapkan bisa meningkatkan proses pengguna dan penjual. Untuk mengetahui fitur utama AI Lazzie, berikut ini daftarnya:
Fitur Baru AI Lazzie
Pesan+
Ini merupakan fitur chatting nan dipersonalisasi di aplikasi. Jadi, fitur ini dapat memberikan respons sesuai dengan konteks, rekomendasi shopping lebih personal, akses ke voucher dan kode promo tersembunyi, serta paket shopping spesial.
Model Try-On
Dengan fitur ini, pengguna bisa memilih model virtual untuk mencari ukuran dan corak busana nan sesuai. Fitur ini juga dapat merekomendasikan ukuran busana berasas model AI.
Fitur nan baru ditambahkan ini bakal secara signifikan mengurangi biaya pemasaran dan operasional bagi penjual, sekaligus meningkatkan efisiensi penjualan.
Deskripsi Produk Berbasis AI
Kini, penjelasan produk nan menarik di laman info produk dirancang dan dihasilkan sepenuhnya oleh AI. Jadi, info nan ditampilkan bakal menyorot kelebihan utama produk nan sesuai dengan preferensi pengguna.
Ulasan Cerdas Berbasis AI
Fitur ini dapat merangkum ulasan-ulasan produk secara cerdas, serta menawarkan pengguna info dari pengguna lainnya untuk membikin keputusan shopping nan lebih tepat.
"Sebagai platform nan berorientasi pada konsumen, pembaruan AI kami turut memfasilitasi pengguna untuk mendapatkan beragam penawaran dan mengakses nilai bersaing untuk produk nan diincar," ujar Amelia.