Serangan DDoS dan Bot Jahat Meningkat, Cloudflare Menguak Fakta Mengejutkan Keamanan Digital

Sedang Trending 3 hari yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Cloudflare baru saja mengungkap laporan terkini tentang perkembangan keamanan siber dan bumi digital, di mana banyak organisasi menghadapi tantangan kian kompleks.

Mengutip Laporan Status Keamanan Aplikasi 2024 buatan Cloudflare, Kamis (4/7/2024), banyak organisasi kesulitan mengatasi ancaman online dengan pendekatan keamanan sudah usang.

Laporan tersebut mengungkapkan, tim keamanan di beragam organisasi sekarang menghadapi akibat signifikan akibat ketergantungan pada aplikasi modern menjadi fondasi utama situs-situs terkenal saat ini.

Ancaman nan Terus Meningkat

Dunia digital saat ini sangat berjuntai pada aplikasi web dan API, dan memainkan peran krusial dalam beragam aktivitas, mulai dari transaksi e-commerce hingga sistem jasa kesehatan.

Namun, semakin tinggi ketergantungan pada aplikasi ini, semakin besar pula permukaan serangan rentan dieksploitasi.

Matthew Prince, CEO dan salah satu pendiri Cloudflare, menyatakan, “aplikasi web jarang dibuat dengan mempertimbangkan keamanan.”

"Meski demikian, kita menggunakannya setiap hari untuk beragam kegunaan krusial sehingga menjadi sasaran lembek bagi para hacker," katanya.

Temuan Utama dari Laporan

Beberapa temuan utama dari Laporan Status Keamanan Aplikasi Cloudflare 2024 meliputi:

  • Peningkatan Serangan DDoS:

Serangan penolakan jasa terdistribusi (DDoS) tetap menjadi ancaman utama, dengan 37,1 persen dari seluruh lampau lintas aplikasi dimitigasi oleh Cloudflare merupakan serangan DDoS.

Industri nan sering menjadi sasaran meliputi gaming, perjudian, TI dan internet, mata duit kripto, perangkat lunak komputer, serta pemasaran dan periklanan.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi