Liputan6.com, Jakarta - Industri game Indonesia semakin menunjukkan taringan dengan sejumlah titel nan inovatif dan mempunyai gameplay berkualitas. Salah aatu patut menjadi sorotan adalah "Selera Nusantara".
Dibuat oleh Gambir Studio, game ini membujuk pemain untuk menjelajahi kekayaan kuliner Indonesia dari Sabang sampai dengan Merauke.
"Kita mau membawa makanan Indonesia dari Sabang sampai Marauke, memperkenalkan budaya Indonesia juga lewat makanan ke audiens," kata Shafiq Husein, Chief Executive Officer (CEO) Gambir Studio, dalam sesi wawancara terbatas..
Perjalanan studio game sudah aktif sejak Agustus 2016 dalam menciptakan game bertema kuliner diawali dari game sederhana seperti Bubur Ayam.
Seiring dengan berjalannya waktu, tim berisikan orang-orang berilmu selama 15 tahun di industri game ini menyadari potensi besar nan dimiliki oleh tema makanan sebagai bahasa universal bisa menjangkau lebih banyak orang.
Hal ini mendorong tim di Gambir Studio untuk menciptakan game "Selera Nusantara", sebuah proyek ambisius menggabungkan beragam jenis makanan dari seluruh Nusantara ke dalam satu game.
Game "Selera Nusantara" bukan hanya sekadar game untuk menghibur di waktu senggang, tetapi juga menjadi medium untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia.
Melalui game ini, pemain dapat belajar tentang beragam macam makanan tradisional Indonesia, langkah membuatnya, serta cerita dan sejarah di kembali setiap hidangan.
"Kita terus menambahkan fitur-fitur seperti story, terus juga ada minigame-minigame di dalam game Selera Nusatara juga," kata Shafiq.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Gambir Studio Terus Berinovasi di Game Besutannya
Kesuksesan game "Selera Nusantara" tidak datang secara instan. "Game ini melalui proses pengembangan panjang dan penuh tantangan, mulai dari riset mendalam tentang kuliner Indonesia hingga pemilihan makanan nan bakal diangkat dalam game," jawab Shafiq.
Tim developer juga terus melakukan pembaruan dan menambahkan konten baru berasas feedback dari pasar. Hal ini menunjukkan komitmen mereka untuk terus mengembangkan game agar tetap relevan dan menarik bagi pemain.
Shafiq memaparkan, "sampai saat ini sudah ada 4 season dan masing-masing season itu juga dibagi beberapa chapter. Kita mau menghadirkan jenis kuliner dari kota-kota di Indonesia, jadi tetap banyak nih 'utang' kita."
Selain pengembangan konten, strategi monetisasi nan tepat juga menjadi kunci kesuksesan "Selera Nusantara." Dengan mengandalkan in-app purchase dan iklan, game ini bisa menghasilkan pendapatan signifikan.
"Gambit Studio juga mempunyai rencana ekspansi dengan menghadirkan snack nan tampil di "Selera Nusantara" secara online, dan rencananya bakal membikin web series. Ini bakal memperluas pengalaman bermain bagi pemain," pungkas Shafiq.
Olympic Esports Games Pertama Digelar di Arab Saudi 2025
International Olympic Commitee (IOC) akhirnya mengumumkan peluncuran Olympic Esports Games, menandai langkah krusial dalam integrasi esports ke dalam bumi Olimpiade.
Rencananya, Olympic Esports Games ini bakal digelar perdana pada tahun 2025 di negara Arab Saudi sebagai tuan rumah.
“Ini betul-betul era baru bagi IOC,” kata Presiden IOC Thomas Bach, sebagaimana dikutip dari CNET, Jumat (26/7/2024).
Ia menambahkan, “komunitas esports nan terwakili dalam Komisi Esports kami sangat antusias terlibat dalam inisiatif ini.”
Meskipun tetap ada waktu hingga 2025, IOC belum memutuskan letak spesifik dan tanggal penyelenggaraan Olympic Esports Games. Selain itu, daftar game yang bakal dipertandingkan juga belum ditentukan.
Belum Diungkap Judul Game nan Dipertandingkan
Pangeran Abdulaziz bin Turki Al Faisal, Menteri Olahraga dan Presiden Komite Olimpiade dan Paralimpiade Arab Saudi, menekankan pentingnya inisiatif ini.
“Komitmen kami terhadap esports mencerminkan bumi tempat generasi muda kita tinggal. Kini kita semua mempunyai kesempatan untuk bersama-sama menulis sejarah Olimpiade baru,” ujarnya.
Putri Reema Bandar Al-Saud, personil majelis Komite Olimpiade dan Paralimpiade Arab Saudi, menambahkan, “Dengan lebih dari 23,5 juta gamer, banyak di antaranya adalah wanita."
"Menjadi tuan rumah Olimpiade Esports pada tahun 2025 adalah kemajuan alami dalam perjalanan kami untuk membuka Arab Saudi kepada bumi dan bumi kepada Arab Saudi,” katanya.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.