Saat AI dan Augmented Reality Dipakai untuk Identifikasi Masalah Kulit

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi kepintaran buatan rupanya begitu pesat. Jika sebelumnya kecerdasan buatan dipakai untuk mendeteksi masalah pada jasa telekomunikasi sehingga memungkinkan operator telko mengenali dan memperbaiki gangguan dengan lebih cepat, sekarang kepintaran buatan dimanfaatkan pada sektor lainnya.

Salah satunya adalah di sektor kesehatan dan kecantikan. Pasalnya, menurut Salesforce, 65 persen konsumen punya ekspektasi jika brand dan perusahaan bisa beradaptasi dengan perubahan kebutuhan.

Brand pun kudu berupaya memenuhi apa nan diinginkan konsumen, salah satunya dengan support teknologi AI namalain kepintaran buatan hingga augmented reality (AR).

Penggunaan AI dan AR ini dimaksudkan untuk menganalisis kulit secara lebih efektif dan efisien agar bisa memberikan hasil nan akurat.

AI dan AR juga bukan pertama kalinya dipakai melainkan diklaim sudah dipakai 10 tahun terakhir dalam bumi medis, untuk menganalisis beragam masalah kulit. Caranya melalui foto kulit pasien dan bank info nan dihadirkan, hasilnya AI dan AR bisa mengenali beragam masalah mulai dari jerawat, psoriasis, dan eksim.

Kini, teknologi AI dan AR pun makin canggih dan dipakai oleh brand untuk kajian kulit konsumen. Misalnya dalam mendeteksi masalah di kulit wajah konsumen, sehingga brand nan dimaksud bisa merekomendasikan produk alias jasa nan sesuai kebutuhan.

Raksasa e-commerce asal China, Alibaba, membuka sebuah ruang pengalaman kepintaran buatan (artificial intelligence/AI) interaktif di arena Olimpiade Paris 2024. Diberi nama Alibaba Wonder Avenue, ruang tersebut mendemonstrasikan gimana pengalaman ...

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Klaim Punya Akurasi Tinggi

Penyedia teknologi kecantikan dan fesyen Perfect Corp menggunakan AI dan AR untuk menganalisis kulit dan mengembangkan solusi "Beautiful AI." Mereka terus mengembangkan solusi nan bisa dipakai oleh brand serta penyedia jasa kecantikan bagi para konsumen.

Terbaru, teknologi nan dirilis adalah solusi kajian kulit "HD skin analysis." Teknologi ini diklaim bisa memberi hasil dengan kecermatan tinggi lantaran pemanfaatan algoritma AI nan presisi.

Seperti AI lainnya, model AI ini dilatih untuk menganalisis kumpulan info gambar dengan keahlian arti dua kali lebih tinggi dibandingkan standar. Imbasnya, proses identifikasi dan kajian masalah kulit bisa punya kecermatan lebih tinggi.

Dukungan Teknologi AR

Tak hanya itu, penemuan ini juga dapat mendeteksi masalah kulit berasas area wajah. Teknologi AI di HD skin analysis pun dilengkapi perangkat AR nan bisa menampilkan penandaan kulit guna memberi visual nan perincian tentang kulit seseorang.

Founder dan CEO Perfect Corp Alice Chang mengungkap, solusi kajian kulit menggunakan AI ini terus diperbarui.

"Dengan melatih model AI menggunakan gambar berdefinisi 2x lebih tinggi, kami bisa meningkatkan presisi dan personalisasi agar konsumen bisa mencapai tujuan perawatan kulit," dia mengimbunyi.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Tim Cook selaku CEO Apple tiba untuk menghadiri konvensi tahunan Allen & Co Sun Valley di Sun Valley, Idaho pada 9 Juli 2024. (KEVORK DJANSEZIAN / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi