Liputan6.com, Jakarta - Kecepatan loading video YouTube di Rusia menurun tajam ketika diputar di komputer desktop dan laptop. Hal ini ditengarai lantaran Google kandas meng-update peralatannya di Rusia.
Menurut seorang personil parlemen, Google juga menolak untuk membuka blokir channel media Rusia.
Mengutip Reuters, Selasa (30/7/2024), Rusia mengkritik Alphabet (induk Google) telah menghapus saluran YouTube milik media dan tokoh masyarakat Rusia.
Rusia juga mendenda perusahaan internet asal AS itu beberapa kali lantaran Google dianggap kandas menghapus konten nan dianggap terlarangan di negara tersebut.
Kepala Komite Kebijakan Informasi Majelis Rendah Parlemen Rusia, Alexander Khinshtein, mengungkap, kecepatan loading lebih lambat pada situs hosting YouTube.
Khinshtein mengatakan, YouTube bisa dikenai hukuman lantaran dinilai melanggar norma Rusia.
Melalui Telegram-nya, Khinshtein mengklaim, kecepatan unduh YouTube di Rusia telah menurun 40 persen dan bakal terus tutun sampai minggu depan hingga 70 persen.
"Hal ini lantaran tindakan (lebih tepatnya lantaran tidak adanya tindakan) dari YouTube sendiri," tuturnya.
Youtube menyiapkan biaya bensar untuk para pembuat membikin konten viral di Youtube Shorts. Kreator bakal dibayar Rp 143 juta per bulan asalkan bisa membikin konten shorts nan viral.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Google Belum Tingkatkan Kualitas Server
Sementara itu, regulator komunikasi Rusia Ruskomnadzon mengatakan, kualitas streaming video YouTube menurun lantaran Google belum meningkatkan server Google Global Cache di Rusia.
Bukan hanya itu, Khinshtein juga mengungkap, Google tidak berinvestasi dalam prasarana Rusia dan membiarkan anak upaya lokalnya bangkrut, sehingga mencegah perusahaan itu dari upaya bayar jasa info center lokal.
Pihak Google tak segera memberikan permintaan komentar atas tudingan tersebut.
Meski begitu, YouTube memang memblokir akses ke saluran nan mengenai dengan media nan didanai negara Rusia pada Maret 2022. Oleh karenanya, pengguna YouTube di seluruh bumi jadi tak bisa memandang video-video nan diblokir.
YouTube Blokir Konten-Konten Rusia
Alasan YouTube memblokirnya lantaran adanya kebijakan nan melarang konten penyangkalan, meremehkan alias meremehkan peristiwa kekerasan nan terdokumentasi. Dikatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina termasuk dalam kebijakan peristiwa kekerasan. Materi nan melanggar pun bakal dihapus.
Sementara itu, anak perusahaan Google di Rusia mengusulkan ambruk pada akhir tahun 2022. Alasannya, penyitaan rekening perbankan oleh otoritas Rusia membikin instansi Google di Rusia tak bisa beroperasi, termasuk bayar karyawan, pemasok, dan vendor nan berdomisili di Rusia.
Rusia Perlambat Medsos
Rusia juga memblokir dan memperlambat media sosial lainnya. Untuk menghindari perihal ini, banyak orang Rusia menggunakan virtual private network (VPN).
Menanggapi tentang lambatnya streaming video YouTube, Pemimpin ri Kota Chechnya, Republik Rusia, Ramzan Kadyrov mengusulkan agar negara tersebut memblokir YouTube sepenuhnya.
"Kebijakan YouTube nan anti Rusia dan penolakan mereka untuk memblokir channel-channel Rusia," jadi argumen YouTube layak untuk diblokir di negara itu.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.