Liputan6.com, Jakarta - Saat ini smartphone telah menjadi kebutuhan pokok nan membantu aktivitas bagi banyak orang. Pengguna berjuntai pada smartphone, baik itu untuk komunikasi, mengakses informasi, hiburan, membikin konten, hingga mengerjakan beragam pekerjaan.
Karena berjuntai pada perangkat ini, kerapkali pengguna tak mematikan smartphone mereka. Namun, Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat belum lama ini menyebut pentingnya me-restart smartphone demi keamanan.
Mengutip Gizchina, Sabtu (1/6/2024), info ini berasas arsip berjudul "Praktik Keamanan Siber" NSA. Dokumen tersebut menganjurkan tindakan keamanan nan tampaknya sederhana tetapi penting, ialah mematikan dan menyalakan kembali smartphone (restart) setidaknya seminggu sekali.
Restart smartphone disebut tak hanya menyelesaikan gangguan alias masalah keahlian tetapi juga melindungi perangkat dari kemungkinan adanya ancaman keamanan siber.
Restart memastikan semua proses dan aplikasi berakhir sepenuhnya. Kegiatan tersebut berpotensi menganggu aktivitas rawan nan tersembunyi di background.
NSA memang tak menyelidiki secara spesifik teknisnya, namun para mahir percaya, restart perangkat secara rutin bakal mengganggu proses nan berlangsung, nan bisa dieksploitasi oleh jenis serangan siber tertentu.
WhatsApp menghentikan support untuk smartphone Android dengan iOS lawas. Pengguna dengan Android 4.0.4 dan iOS 9 pun tidak bisa lagi memakai aplikasi WA mulai 1 November 2021.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.