Qualcomm akan Beli Sebagian Bisnis Chip Intel?

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Beredar rumor mengejutkan di industri semikonduktor, nan mana Qualcomm disebut tengah menjajaki kemungkinan untuk mengakuisisi sebagian dari upaya chip Intel guna meningkatkan portofolio produk perusahaan.

"Pembuat chip seluler tersebut telah mempertimbangkan untuk mengakuisisi beberapa bagian dari Intel, nan tengah berjuang untuk menghasilkan duit dan berupaya untuk melepaskan unit upaya serta menjual aset lainnya," kata seorang sumber, dikutip dari Reuters, Jumat (6/9/2024).

Bisnis kreasi chip Intel sangat diminati oleh para pelaksana Qualcomm, tetapi mereka tengah mengincar semua unit kreasi perusahaan. Namun menurut sumber lainnya, upaya server Intel sepertinya kurang diminati Qualcomm.

Qualcomm mengaku belum menghubungi Intel mengenai potensi akuisisi dan menolak berkomentar mengenai rencana perusahaan.

"Intel sangat berkomitmen pada upaya PC," kata seorang ahli bicara Intel. Sementara Qualcomm menolak untuk berkomentar.

Qualcomm nan berbobot USD 184 miliar (sekitar Rp 2.833 triliun) telah menyusun rencana untuk membeli beberapa bagian upaya Intel selama berbulan-bulan.

"Ketertarikan dan rencana Qualcomm belum dirampungkan dan dapat berubah," demikian menurut sumber tersebut.

Dulu dikenal dengan kampanye pemasaran "Intel Inside", mitra upaya Intel membikin chip laptop dan desktop nan digunakan di beragam perangkat di seluruh dunia.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

PC Berotak AI

Para pelaksana mengatakan pengenalan PC dengan kepintaran buatan (AI) bakal mendorong konsumen untuk meningkatkan komputer mereka dan menghasilkan lebih banyak penjualan.

Qualcomm menghasilkan pendapatan keseluruhan sebesar USD 35,82 miliar (sekitar Rp 55 triliun) pada tahun fiskal terakhirnya.

Awal minggu ini Intel meluncurkan chip PC baru nan disebut Lunar Lake, di mana menurut para eksekutifnya menawarkan keahlian nan unggul untuk aplikasi AI.

Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. membikin sebagian besar chip tersebut, nan sebelumnya dilakukan Intel secara internal.

Intel Dituntut Pemegang Saham, Ada Apa?

Di sisi lain, pemegang saham gugat Intel pada Rabu, 7 Agustus 2024. Gugatan itu seiring produsen chip tersebut dinilai curang menyembunyikan penyebab masalah keahlian nan buruk, memangkas jumlah tenaga kerja dan menangguhkan.

Sentimen itu juga menyebabkan nilai pasarnya ambruk lebih dari USD 32 miliar alias sekitar Rp 508,93 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.904).

Mengutip telecom.economictimes.com, dari laporan Reuters, Kamis (8/8/2024), gugatan pemegang saham tersebut diajukan terhadap Intel, Chief Executive Officer Patrick Gelsinger, dan Chief Financial Officer David Zinsner di pengadilan federal San Francisco.

Pemegang saham mengatakan mereka terkejut saat Intel mengungkapkan pada 1 Agustus apa nan disebut dengan "foundry business” untuk membikin chip berasas kontruk untuk pihak luar, menurut mereka sedang gagal. Hal itu habiskan biaya miliaran dolar Amerika Serikat saat pendapatan menurun.

Pemegang saham menilai pernyataan perusahaan nan berpusat di Santa Clara, California nan secara material salah alias menyesatkan mengenai upaya dan keahlian manufakturnya telah meningkatkan nilai sahamnya dari 25 Januari-1 Agustus 2024. Intel belum memberikan komentar langsung.

Gugatan hukum itu muncul setelah Intel mengatakan pada Kamis pekan lampau jika bakal memberhentikan lebih dari 15 persen tenaga kerjanya alias lebih dari 15.000 pekerja. Selain itu, Intel juga menangguhkan pembagian dividen mulai kuartal IV sebagai bagian dari restrukturisasi nan dimaksudkan untuk menghemat USD 10 miliar alias sekitar Rp 159,02 triliun pada 2025.

Intel juga membukukan kerugian bersih kuartal II sebesar USD 1,61 miliar seiring pendapatan nan turun menjadi USD 12,83 miliar.

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Pelayan robot melayani pengguna di Robot Cafe, Nairobi, Kenya, Kamis, 29 Agustus 2024. (AP Photo/Brian Inganga)
Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi