Perlindungan Data Jadi Tantangan, Pemerintah dan Industri Harus Bersinergi

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah saat ini tetap menghadapi tantangan soal perlindungan data. Keenterian Komunikasi dan Informatika nan berubah nama menjadi Kementerian Komuikasi dan Digital juga mempunya konsentrasi menyelesaikan persoalan tersebut.

Menteri Komdigi Meutya Hafid pun disebut sudah mengatahui soal tantangan tersebut. Karenanya, dia telah mempersiapkan sejumlah langkah strategis menghadapi rumor perlindungan data tersebut.

"PR kita adalah gimana mengamankan data-data kita itu juga mengenai dengan digital dan pemerintahan nan efisien efektif itu juga bisa dilakukan dengan juga menerapkan digital," tutur Menkomdigi beberapa waktu lalu.

Selain itu, berasas UU Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi, para pelaku upaya juga diwajibkan lebih bertanggung jawab dalam mengolah data. Untuk itu, upaya ini pun perlu mendapat support dari pelaku industri.

Menyadari tantangan tersebut, Alfa Siber Teknologi sebagai perusahaan pemasok keamanan siap membantu pemerintah menjalankan UU PDP. Hal ini sejalan dengan teknologi perlindungan keamanan siber nan dikembangkan perusahaan.

"Dukungan solusi nan dimiliki Alfa Siber Teknologi dapat mendukung penguatan terhadap UU PDP ini," tutur Sales Director PT Alfa Siber Teknologi Ivan Adriansyah dikutip dari siaran pers nan diterima, Senin (28/10/2024).

Salah satu tindakan konkret nan dilakukan Alfa Siber Teknologi adalah menyiapkan teknologi keamanan data nan terus mengikuti perkembangan, sehingga perlindungan info bisa terus ditingkatkan di semua lini.

"Alfa Siber Teknologi berkomitmen untuk selalu dapat menyediakan solusi-solusi cyber security nan handal dalam menghadapi perkembangan ancaman-ancaman nan semakin advance," tutur Ivan lebih lanjut.

Terlebih, perusahaan ini juga terus berkomitmen selalu bisa menyediakan solusi keamanan siber nan inovatif serta sesuai dengan izin UU PDP.

Beberapa di antaranya adalah Stellar Cyber Open XDR, Krontech PAM, dan Cyberint nan bisa konsentrasi pada pencegahan kebocoran data.

Jangan Tertipu! Hacker Manfaatkan Iklan Google Authenticator Palsu untuk Sebarkan Malware

Di sisi lain, engguna internet wajib berhati-hati dengan iklan nan muncul di laman pencarian. Baru-baru ini, penjahat siber membikin iklan Google Authenticator palsu untuk menjebak korban.

Terkini, hacker memasang iklan malware DeerStealer berkedok Google Authenticator tersebut di platform iklan milik Google sehingga berpotensi besar mengelabui pengguna.

Selama bertahun-tahun, kampanye periklanan rawan (malvertising) telah menargetkan platform pencarian Google, tempat pelaku ancaman memasang iklan untuk meniru situs perangkat lunak terkenal dan memasang malware di perangkat pengunjung.

Dalam tindakan saat ini, pelaku kejahatan bisa membikin iklan di Google search yang menampilkan domain resmi. Akibatnya, korban bakal mengira iklan tiruan tersebut adalah resmi.

Mengutip laporan Malwarebytes via Bleeping Computer, Jumat (2/8/2024), penjahat siber ancaman membikin iklan menampilkan iklan Google Authenticator saat pengguna mencari perangkat lunak tersebut di penelusuran Google.

Agar lebih meyakinkan korban, pelaku membikin iklan tersebut dengan menampilkan 'google.com' dan "https://www.google.com" sebagai URL nan bisa diklik. Padahal, perihal ini tidak perbolehkan ketika pihak ketiga membikin iklan tersebut.

Google Blokir Pengiklan Palsu

Malwarebytes mencatat, identitas pengiklan diverifikasi oleh Google, menunjukkan kelemahan lain dalam platform iklan disalahgunakan oleh pelaku ancaman.

Google mengatakan kepada BleepingComputer, mereka memblokir pengiklan palsu yang dilaporkan oleh Malwarebytes.

"Pelaku menghindari penemuan dengan membikin ribuan akun secara berbarengan dan menggunakan manipulasi teks, dan disembunyikan untuk menipu pengulas dan sistem otomatis situs web berbeda dari dilihat visitor biasa," kata Google.

Saat sudah masuk ke laman Google Authenticator palsu dan mengeklik tombol unduh, korban tanpa sadar menjalankan malware pencuri info DeerStealer.

Disebutkan, malware DeerStealer ini mempunyai keahlian untuk mencuri kredensial, cookie, dan info laun tersimpan di browser web pengguna.

Ada baiknya, Sebelum mengunduh file, pastikan URL nan Anda gunakan sesuai dengan domain resmi proyek. Selain itu, selalu pindai file nan diunduh dengan anti virus terbaru sebelum menjalankannya. 

Roket SpaceX Falcon Heavy dengan pesawat antariksa Europa Clipper di dalamnya meluncur dari Kompleks Peluncuran 39A di Pusat Antariksa Kennedy NASA di Cape Canaveral pada 14 Oktober 2024. (CHANDAN KHANNA/AFP)
Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi