Liputan6.com, Jakarta - Di era digital saat ini, kebutuhan bakal jaringan server nan andal dalam bumi pendidikan, khususnya bagi penyedia jasa pendidikan, menjadi krusial.
Infrastruktur ini bukan hanya sekadar pendukung operasional akademik, tetapi juga fondasi bagi pembelajaran digital dan manajemen administratif nan efektif.
Kualitas internet nan optimal menjadi syarat absolut bagi server nan digunakan di lingkungan pendidikan. Akses tanpa halangan ke platform pembelajaran daring, video konferensi, dan aplikasi berbasis cloud sangat berjuntai pada hubungan internet nan stabil dan cepat.
Hal ini krusial untuk memastikan proses belajar mengajar daring melangkah lancar tanpa gangguan teknis.
Lebih lanjut, prasarana jaringan server nan mumpuni juga dituntut untuk bisa menampung lonjakan pengguna secara bersamaan, terutama di area kampus alias lembaga pendidikan dengan populasi nan besar.
Kapasitas penyimpanan info nan besar juga menjadi kebutuhan mendesak untuk mengelola beragam info akademik, mulai dari materi pelajaran, tugas siswa, rekaman pembelajaran, hingga arsip penelitian nan jumlahnya terus bertambah.
Aspek keamanan data juga menjadi prioritas utama nan tidak boleh diabaikan. Institusi pendidikan bertanggung jawab untuk melindungi info sensitif, seperti info pribadi siswa/mahasiswa, nilai akademik, dan laporan institusi.
Kebocoran info semacam ini dapat berakibat serius bagi reputasi lembaga dan kepercayaan publik. Untuk itu, penerapan sistem keamanan nan kuat, termasuk pemantauan jaringan secara berkala, menjadi sangat penting.
Serangan Siber Bisa Lumpuhkan Aktivitas Belajar Mengajar
Pemantauan ini bermaksud untuk mendeteksi potensi serangan siber, seperti Distributed Denial-of Service (DDOS), nan ditandai dengan lonjakan traffic secara tiba-tiba pada server alias situs web. Serangan semacam ini dapat melumpuhkan sistem dan mengganggu aktivitas belajar mengajar.
Dengan demikian, investasi pada prasarana jaringan server nan berbobot tinggi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan bagi lembaga pendidikan nan mau memberikan jasa terbaik di era digital.
Keandalan server dan keamanan info menjadi fondasi krusial bagi keberlangsungan proses pembelajaran nan efektif dan efisien.
Kedua aspek itu menjadi concern Leap Telkom Digital melalui jasa Netmonk Prime, nan diklaim telah digunakan lebih dari seribu pengguna di nyaris 150 lembaga pendidikan di Indonesia, dan sukses mengurangi downtime di setiap implementasinya.
Salah satu lembaga pendidikan nan menggunakan solusi monitoring jaringan Netmonk Prime adalah Universitas Hasanudin.
Bisa Atasi Masalah Sebelum Downtime
System and Network Administrator Universitas Hasanudin, Ardyansah, mengatakan fitur dashboard monitoring jaringan nan disediakan Netmonk Prime bisa memperoleh info secara real-time.
Hasilnya, mereka dapat mendeteksi lebih awal hambatan nan terjadi pada jaringan sesuai titik permasalahannya dan memitigasi masalah tepat sasaran.
"Netmonk membantu dalam memonitor link speed di jaringan kami. Netmonk Prime bisa mendeteksi lebih awal sehingga kami bisa segera mengatasi masalah sebelum downtime terjadi," ujarnya, dikutip Selasa (24/12/2024).
Lebih lanjut, penggunaan monitoring jaringan Netmonk Prime mempunyai beberapa faedah nan signifikan, antara lain mendeteksi gangguan jaringan, optimasi keahlian jaringan, dan meningkatkan kesiapan layanan.
Ardyansah menyebut Netmonk Prime utamanya dapat dimanfaatkan untuk memantau penggunaan bandwidth secara perseorangan dan mengidentifikasi end-user nan menggunakan bandwidth secara berlebihan.