Pengamat Keamanan Siber Beberkan Cara Ampuh Agar Data Pemerintah Terlindung dari Ransomware

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Serangan ransomware Brain Chiper terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 sempat membikin sejumlah jasa publik mengalami kelumpuhan, salah satu nan terparah adalah jasa Imigrasi.

Selain Imigrasi, akibat serangan ransomware ini, data-data milik 282 lembaga pemerintah dienkripsi sehingga tak bisa diakses dan menganggu berjalannya jasa publik.

Pengamat Keamanan Siber sekaligus pendiri Vaksincom Alfons Tanujaya pun membeberkan perihal nan perlu dilakukan oleh pemerintah dan pengelola info agar kejadian serupa tak terjadi lagi di masa nan bakal datang.

"Satu-satunya langkah adalah kita menerapkan standar keamanan nan baik dan benar. (Standar) itu mudah dicari, misalnya ISO 270001 ada, mau cari standar pengamanan ransomware ada," kata Alfons, ditemui di Jakarta, Selasa (2/7/2024).

Menurutnya, nan susah dalam mengelola info bukan gimana standar keamanannya tetapi gimana menjalankan standar keamanan siber itu dengan konsisten.

Ia apalagi mengibaratkan penerapan standar keamanan layaknya seseorang nan tengah berdiet, semuanya kudu konsisten dan tak boleh dilanggar.

"Sama seperti keamanan siber, perlu mengubah kebiasaan. Kalau mau kondusif itu kudu ubah gimana langkah kita memandang data. Admin kudu mengubah langkah pandang, dalam mengelola data," tuturnya.

Alfons memandang sejauh ini persoalan di pemerintah adalah sifat tender proyek, termasuk tender soal keamanan data, nan mempunyai jangka waktu.

"Khusus di pemerintahan nan kebanyakan berbasis proyek, jika sudah dapat proyek, sudah selesai, ditinggal. Padahal, security itu adalah komitmen jangka panjang nan kudu dijaga terus, perlu di-maintain," dia menuturkan.

"Menjaga kebiasaan keamanan info itu nan sulit, kita bisa membangun sesuatu nan besar, tetapi menjaganya nan berat lantaran itu perihal nan kudu rutin dilakukan. Mengubah style hidup untuk selalu kondusif itu butuh kesadaran. Apalagi, pengelola kudu tau jika info itu adalah amanah," tuturnya.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi