Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Budi Gunawan, mengungkap pemerintah melalui desk pemberantasan gambling online bakal bekerja sama dengan platform-platform teknologi dan penyelenggara jasa internet untuk melakukan pemblokiran situs mengenai gambling online.
Mengenai kerja sama dengan platform digital, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, menyebut sejauh ini kementeriannya tidak mungkin melakukan pemantauan sendiri mengenai situs-situs gambling online dan rekening nan disalahgunakan untuk judi online.
"Kemkomdigi tidak mungkin bisa melakukan sendiri pemantauan dan ini bakal sangat membantu jika teman-teman juga mengirimkan aduan," kata Meutya Hafid di instansi Komdigi, Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Meutya mengungkap, saat ini pihaknya mendapatkan permintaan dari Menko Polhukam untuk men-take down sejumlah akun IG nan dianggap mempromosikan aktivitas gambling online.
Menurut Meutya, akun-akun Instagram tersebut terdiri dari akun besar dengan ratusan ribu pengikut hingga akun mini nan hanya punya ribuan followers. Dalam kesempatan konvensi pers ini, Meutya melampirkan sejumlah akun IG nan sudah di-takedown.
Fakta demi kebenaran terungkap usai kasus gambling online nan melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital terbongkar di antaranya, salah satu pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital nan semestinya tidak lulus tes kerja, namun mendapatkan wewen...
Blokir Keyword dan Kerja Sama dengan Google
Meutya mengungkap, sepanjang 4-20 November 2024, pihaknya mendapatkan laporan mengenai keyword mengenai gambling online nan tetap bisa dibuka. Oleh karenanya, Komdigi pun melakukan pemblokiran mengenai keyword-keyword ini. "Dari 4 sampai 20 November, ini usia dari desk pemberantasan gambling online, sekitar 1.361 kata kunci di Google dan 7.252 kata kunci di Meta nan diblokir," kata Meutya.
Ia mengatakan, pemblokiran keyword ini tak bisa secepat nan diinginka, pasalnya Komdigi tak bisa menghapus keyword-keywor ini sendirian.
"Sebagaimana disampaikan oleh Pak Menko, kami tidak bisa sendiri menghapus keywordnya. Kami sudah bersurat ke Google. Kami juga sudah bersurat ke TikTok. Kami juga sudah bersurat ke Meta. Untuk bekerja sama menghapus keyword-keyword tersebut," tutur Meutya memberikan penjelasan.
Sulitnya Google dan Meta Hapus Keyword Terkait Judi Online
Meski sudah bersurat ke Google dan Meta untuk meminta penghapusan kata kunci nan mengenai gambling online, Meutya berbicara perusahaan-perusahaan ini mengikuti guideline masing-masing dalam menghapus konten tertentu di platformnya.
"Mereka mengukuti guidelines dari perusahaannya masing-masing. Ini nan sedang kami dorong, minta untuk mereka ikuti norma nan bertindak di Indonesia," kata Meutya.
Pasalnya menurut Meutya, aktivitas gambling online mungkin tak melanggar patokan di negara lain. Sementara di Indonesia gambling online adalah aktivitas nan langgar patokan hukum. Jadi, platform digital nan beraksi di Indonesia kudu mengikuti patokan pemerintah Indonesia.
"Kalau memang pencarian tentang keyword (terkait gambling online) itu dibuka dari Indonesia, kami minta (kepada platform digital) untuk tidak dimunculkan keyword-nya," ujar Meutya.
Tugaskan Dirjen Aptika untuk Komunikasi dengan Perusahaan Teknologi
Mantan Anggota Komisi I DPR RI ini juga mengungkapkan sebagai menteri nan memimpin Komdigi, dirinya bakal lebih giat berkomunikasi dengan perusahaan teknologi, operator seluler, hingga penyedia jasa internet (ISP) untuk memblokir konten alias keyword mengenai gambling online di platform.
"Nanti siang, kami tugaskan Dirjen Aptika untuk berjumpa dengan perusahaan-perusahaan tersebut. Dari kami singkatnya itu," kata dia.
Tak hanya Google dan Meta, Meutya mengaku bakal berkomunikasi dengan X namalain Twitter untuk menangani konten mengenai gambling online di platform tersebut. Saat ini, dari 4-19 November 2024, konten gambling online nan ditemui di X sebanyak 691 konten.
Menteri nan merupakan politisi Partai Golkar ini curhat, ketika Komdigi menutup situs maupun aplikasi, kadang pihaknya berhadapan dengan tuntutan kembali dari situs nan tak terima platformnya ditutup.
"kami siap berhadapan jika digugat, kami bakal menjelaskan kenapa situs-situs ini kami sinyalir mengenai dengan aktivitas gambling online," kata Meutya Hafid.