Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pegiat cloud dan pendiri startup terkemuka di Indonesia, baru-baru ini berkumpul untuk membahas optimasi biaya cloud dan menghindari praktik lock-in pada cloud computing.
Dalam aktivitas obrolan nan digelar oleh Akamai Technologies Inc dan mitra strategisnya PT Central Data Technology (CDT) ini, mereka sepakat bahwa peran cloud dalam pertumbuhan upaya menjadi transformatif.
Acara berjudul 'Optimize Costs and Avoid Lock-In With Akamai Cloud' tersebut bermaksud memberikan platform diskusi, berbagi pengetahuan, dan pengalaman dengan narasumber nan kredibel.
Teknologi cloud sendiri tak dipungkiri dapat membantu menyamaratakan lapangan permainan bagi startup, menyediakan skalabilitas dan elastisitas bagi upaya nan sedang berkembang, serta menjadi landasan bagi penemuan dan efisiensi baik di perusahaan rintisan maupun korporasi besar.
Namun, kesempatan ini tidak lepas dari tantangannya. Enterprise Consultant Akamai, Kit Tan, menjelaskan kesulitan nan dihadapi upaya dalam pemanfaatan cloud, ialah biaya nan berlebihan (makin mahal) dan akibat terjebak dalam satu vendor (vendor lock-in).
Menurut penelitian dari Economic Times, startup berskala menengah hingga besar memilih mengurangi biaya cloud bulanan sebesar 50 hingga 60 persen dan mulai beranjak ke penggunaan cloud nan lebih terstruktur dibandingkan dengan nilai on-demand.
“Salah satu kelebihan dari penggunaan cloud bagi startup adalah skalabilitasnya," kata Kit Tan melalui keterangan resminya, Kamis (30/5/2024).
Melalui pemanfaatan cloud computing nan optimal, dia menyebut upaya dapat dengan mudah menyesuaikan operasinya berasas permintaan.
"Keuntungan ini menjadi pendorong utama dalam memacu pertumbuhan upaya nan adaptif dan responsif terhadap perubahan pasar," dia menambahkan.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.