Liputan6.com, Jakarta - OpenAI baru saja mengumumkan bakal menunda peluncuran fitur "Voice Mode" di ChatGPT hingga satu bulan mendatang, alias sekitar pada Juli 2024.
Sebelumnya, OpenAI menjadwalkan fitur baru "Voice Mode" ini bakal dirilis secara terbatas untuk sejumlah grup berlangganan ChatGPT Plus.
Saat didemokan, banyak pihak menyamakan fitur tersebut dengan asisten virtual AI dalam movie Her tahun 2013, nan disuaran oleh Scarlett Johansson.
Alhasil, aktris pemeran Black Widow di MCU tersebut meminta agar bunyi ChatGPT nan mirip dengan itu dihapus.
Lalu apa nan menjadi argumen OpenAI ini menunda peluncuran fitur baru ChatGPT tersebut?
Dikutip dari Business Today, Rabu (26/6/2024), perusahaan nan dipimpin Sam Altman tersebut menyebut ada tantangan teknis.
OpenAI menjelaskan, penundaan ini berasal dari kebutuhan untuk memastikan pengalaman pengguna nan lancar dan aman.
Perusahaan rintisan AI ini sempat meluncurkan opsi bunyi ChatGPT ini pada aktivitas pengumumkan GPT-4o pada Mei 2024.
Dalam pernyataannya, OpenAI bermaksud untuk meluncurkan fitur bunyi di ChatGPT-4o ini ke sekelompok mini pengguna ChatGPT Plus berbayar pada akhir Juni 2024.
Namun, mereka akhirnya menunda peluncurannya hingga satu bulan lagi untuk mencapai standar peluncuran perusahaan.
“Kami juga berupaya meningkatkan pengalaman pengguna dan mempersiapkan prasarana kami untuk menjangkau jutaan orang sembari mempertahankan respons real-time,” katanya.
OpenAI mengatakan pihaknya “juga sedang berupaya” merilis fitur video, dan berbagi layar nan ditunjukkan perusahaan pada aktivitas bulan Mei.
Sayangnya, pengguna ChatGPT kudu bersabar lebih lama untuk bisa secara langsung menggunakan fitur tersebut.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mantan Pendiri OpenAI Ilya Sutskever bikin Perusahaan AI Baru, Ingin Lawan ChatGPT?
Salah satu pendiri OpenAI dan mantan kepala intelektual Ilya Sutskever mengaku telah mendirikan perusahaan kepintaran buatan (artificial intelligence/AI) baru.
Apakah tujuannya mau melawan ChatGPT? Perusahaan AI tersebut berfokus pada pembuatan lingkungan AI nan kondusif pada saat beberapa perusahaan teknologi terbesar mau mendominasi model AI generatif.
Mengutip Reuters, Kamis (20/6/2024), perusahaan bernama Safe Superintelligence ini merupakan perusahaan Amerika Serikat nan berkantor di Palo Alto dan Tel Aviv.
Melalui cuitan di X namalain Twitter, Sutskever mengungkapkan bahwa dia memulai perusahaan ini untuk keselamatan dan keamanan dalam penggunaan AI.
Keluar dari OpenAI
“Fokus tunggal kami berfaedah tidak ada gangguan dari overhead manajemen alias siklus produk, di mana model upaya kami menjunjung keselamatan, keamanan, dan kemajuan tanpa terisolasi dari tekanan komersial jangka pendek,” ujarnya.
Sutskever berasosiasi dengan mantan peneliti OpenAI Daniel Levy dan Daniel Gross, salah satu pendiri Cue dan mantan ketua AI di Apple sebagai salah satu pendiri perusahaan AI Safe Superintelligence.
Sutskever meninggalkan OpenAI nan didukung Microsoft pada Mei 2024 setelah memainkan peran krusial dalam pemecatan dan perekrutan kembali CEO Sam Altman secara dramatis pada November 2023.
Ilya Sutskever dikeluarkan dari majelis perusahaan setelah Altman kembali menjabat sebagai CEO OpenAI.
OpenAI Tunjuk Mantan Bos Intelijen NSA jadi Direksi
Sebelumnya, OpenAI menunjuk seorang mantan pejabat tinggi cyberwarrior dan intelijen AS (National Security Agencynsa), Paul Nakasone, ke dalam majelis direksinya.
Perusahaan menyebut dia bakal membantu melindungi pembuat ChatGPT dari serangan 'aktor jahat nan semakin canggih'. Demikian sebagaimana dilansir AP News, Sabtu (15/6/2024).
Pensiunan Jenderal Angkatan Darat itu adalah komandan Komando Siber AS dan direktur NSA sebelum mengundurkan diri pada awal tahun 2024.
Dia berasosiasi dengan majelis dewan OpenAI nan tetap merekrut personil baru setelah pergolakan di perusahaan AI asal San Francisco itu memaksa pergantian kepemimpinan majelis tahun lalu.
Anggota majelis sebelumnya tiba-tiba memecat CEO Sam Altman dan kemudian digantikan ketika dia kembali ke peran CEO-nya beberapa hari kemudian.
Sam Altman Kembali Ditunjuk Jadi OpenAI
OpenAI mengembalikan Altman ke majelis dewan pada Maret dan mengatakan mereka mempunyai “kepercayaan penuh” pada kepemimpinannya setelah konklusi dari penyelidikan luar terhadap kekacauan perusahaan.
Dewan OpenAI secara teknis adalah organisasi nirlaba, tetapi juga mengatur bisnisnya nan berkembang pesat.
Nakasone juga berasosiasi dengan komite keselamatan dan keamanan OpenAI nan baru, sebuah golongan nan semestinya memberikan nasihat kepada seluruh majelis mengenai “keputusan keselamatan dan keamanan nan penting” untuk proyek dan operasinya.
Kelompok keselamatan AI terdahulu sudah dibubarkan setelah beberapa pemimpinnya mengundurkan diri.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.