Omzet Klaster Usaha Telur Asin Abinisa Meroket Berkat Pemberdayaan BRI

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Desa Sujung di Kabupaten Serang terkenal dengan produk telur asinnya nan khas. Di kembali ketenaran telur asin tersebut, ada kisah sukses dari sebuah inisiatif nan berjulukan Klaster Asin Abinisa di Desa Sujung.

Berdiri sejak 2018, Klaster Telur Asin Abinisa telah membawa perubahan signifikan di Desa Sujung. Antara lain, sukses meningkatkan kapabilitas upaya masyarakat dan memperkuat kerja sama antar pelaku usaha.

Kemudian, berkah klaster ini para kreator telur asin sekarang dapat memproduksi produk dengan kualitas nan lebih baik dan jumlah nan lebih banyak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya itu, mereka juga mempunyai akses pasar nan lebih luas, baik lokal maupun nasional. Hal ini tentu saja berakibat positif pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Desa Sujung.

Seiring berjalannya waktu, Klaster Telur Asin Abinisa juga memperluas portofolio produknya. Tidak hanya terbatas pada telur asin, klaster ini mulai memproduksi egg roll, salted egg, dan telur asin omega.

Inovasi produk ini membantu klaster menembus pasar nan lebih luas dan beragam. Saat ini, kebanyakan penjualan produk dipasarkan secara online melalui beragam platform e-commerce.

Berkat keberhasilan nan telah dicapai, Klaster Usaha Desa Sujung sukses diundang oleh BRI dalam aktivitas Brilian Indepence Week 2024 nan diselenggarakan di Kantor Pusat BRI, Jakarta Pusat.

Pemilik UMKM Abinisa, Susi Rahmawati mengatakan, kunci kesuksesannya adalah konsisten dalam menjaga kualitas produk. Salah satunya penggunaan kepala udang sebagai pakan bebek nan merupakan penemuan dan membedakan produk nan diproduksi dengan produk sejenis.

Saat ini omzet Klaster Usaha Telur Asin Abinisa terus meningkat. Bahan dalam sebulan omzet mereka bisa mencapai ratusan juta rupiah.

"Tantangan bagi upaya kami adalah kesiapan bahan baku kepala udang. Kami mendapatkan pasokan kepala udang dari supplier, namun terkadang terjadi keterlambatan pengiriman dapat mengganggu produksi," ujar Susi.

Dalam kesempatan ini, Susi menyampaikan selain kualitas produk, kesuksesan ini bisa diraih juga berkah support dan pendampingan dari BRI.

Sebab, selain support finansial, kata Susi, BRI juga memberikan pelatihan-pelatihan nan sangat berfaedah bagi pengembangan upaya Klaster Telur Asin Abinisa. Seperti training pemasaran digital dan pengembangan produk.

"BRI sering memberikan pengarahan alias pendampingan untuk UMKM golongan kami," imbuh Susi.

Adapun pemberdayaan Klaster Usaha sendiri merupakan pemberdayaan kepada golongan upaya nan terbentuk berasas kesamaan upaya dalam satu wilayah, sehingga tercipta keakraban dan kebersamaan dalam peningkatan maupun pengembangan upaya para anggotanya.

Hingga akhir Juli 2024 tercatat BRI telah mempunyai 31.488 klaster upaya nan tergabung dalam program Klasterku Hidupku. BRI juga telah menyelenggarakan 2.184 training dalam program Klasterku Hidupku tersebut.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa program Klasterku Hidupku merupakan salah satu corak strategi nan mengutamakan pemberdayaan.

"Secara umum, strategi upaya mikro BRI di 2024 bakal konsentrasi pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank nan berkomitmen kepada pelaku UMKM telah mempunyai kerangka pemberdayaan nan dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi," ungkap Supari.

(inh)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com