Liputan6.com, Jakarta - NEC Corporation bakal membangun sistem komunikasi, sistem pengawasan fasilitas, pengumpulan info untuk proyek ekspansi jalur utara-selatan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Fase 2.
Dalam membangun akomodasi untuk MRT Jakarta Fase 2 ini NEC bekerja sama dengan Larsen & Toubro Limited, sebuah perusahaan bangunan berbasis di India serta subkontraktor unik dari kontraktor utama Sojitz Corporation, perusahaan perdagangan terkemuka di Jepang.
“Dengan memanfaatkan teknologi digital canggih dan secara aktif berupaya mengembangkan prasarana transportasi, NEC bakal terus berkontribusi terhadap perkembangan baru di Indonesia dan meningkatkan kenyamanan bagi penumpang,” kata General Manager Global Transport Integration Department NEC Corporation, Misako Ebisawa.
Melalui keterangan tertulisnya, Jumat (2/8/2024), perusahaan menegaskan bakal tetap berkomitmen untuk meningkatkan keahlian guna menyediakan prasarana transportasi nan aman, terjamin, dan efisien.
Untuk diketahui, proyek ini didukung oleh pemerintah Jepang melalui pinjaman support pembangunan dari Japan International Cooperation Agency (JICA).
Proyek MRT Jakarta Fase 2 bakal memperpanjang jalur sepanjang 16 km (Stasiun Lebak Bulus-Stasiun Bundaran HI) nan dibuka pada tahap pertama lebih jauh ke utara sekitar 6 km (antara Stasiun Bundaran HI dan Stasiun Kota), dengan total panjang kurang lebih 22 km.
Jalur ini bakal membawa penumpang antara Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Kota dalam waktu kurang lebih 45 menit dan dijadwalkan beraksi penuh pada tahun 2030.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.