Liputan6.com, Jakarta - Meta baru saja mengumumkan jika Meta AI bakal menjangkau lebih banyak pengguna di seluruh dunia. Lewat pengumuman terkini, perusahaan telah menambah daftar negara nan mendukung jasa tersebut.
Mengutip info dari GSM Arena, Kamis (10/10/2024), Meta AI sekarang secara resmi datang di enam negara baru ialah Inggris, Brasil, Bolivia, Guatemala, Paraguay, dan Filipina.
Khusus pengguna di Filipina, Meta apalagi memungkinkan mereka untuk berinteraksi menggunakan bahasa Tagalog. Selain enam negara tersebut, chatbot AI ini juga dipersiapkan untuk datang ke 15 negara lainnya.
Negara itu adalah Algeria, Mesir, Indonesia, Irak, Yordania, Libya, Malaysia, Maroko, Arab Saudi, Sudan, Thailand, Tunisia, Uni Emirat Arab, Vietnam, dan Yaman.
Adapun bahasa nan didukung di wilayah ini termasuk Arab, Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Dengan ekspansi ini, Meta AI bakal tersedia di 43 negara dan dapat berkomunikasi dalam beragam bahasa.
Pengguna dapat mengakses Meta AI melalui situs resminya, alias langsung berkomunikasi melalui aplikasi WhatsApp, Facebook, Messenger, hingga Instagram.
Untuk diketahui, Meta AI merupakan chatbot besutan Meta. Chatbot ini bisa menjadi rekan berbincang penggunanya.
Tidak hanya bisa diajak mengobrol, Meta AI juga bisa menjadi asisten pribadi nan sangat membantu. Sebab, chatbot ini bisa membantu pengguna untuk menyusun agenda hingga mencari resep makanan.
Metea AI juga bisa dimanfaatkan untuk mengenali objek di sekitar pengguna, termasuk mengedit gambar, apalagi membikin caption nan imajinatif untuk kebutuhan di media sosial.
Meta Tantang OpenAI, Rilis AI Baru nan bisa Hasilkan Video dengan Suara
Di sisi lain, perusahaan induk Facebook, Meta, membikin model AI baru berjulukan Movie Gen. AI itu dapat membikin klip video dan audio nan tampak realistis sebagai respons terhadap perintah pengguna.
Meta menyatakan bahwa model AI tersebut dapat menyaingi perangkat dari perusahaan rintisan kreator media terkemuka seperti OpenAI dan ElevenLabs.
Contoh kreasi Movie Gen nan disediakan oleh Meta menunjukkan video hewan nan berenang dan berselancar, serta video nan menggunakan foto original orang untuk menggambarkan mereka melakukan tindakan seperti melukis di atas kanvas.
"Movie Gen juga bisa menghasilkan musik latar dan pengaruh bunyi nan disinkronkan dengan konten video," kata Meta dalam sebuah posting blog, sebagaimana diwartakan Reuters, Minggu (6/10/2024).
"Semua orang dapat menggunakan perangkat tersebut untuk mengedit video nan sudah ada," klaim Meta menambahkan.
Dalam satu contoh video, Meta meminta perangkat tersebut memasukkan sebuah pom-pom ke tangan seorang laki-laki nan berlari sendirian di padang pasir.
Sementara di contoh video lainnya, perangkat tersebut mengubah tempat parkir dalam video seorang laki-laki nan bermain skateboard dari tanah kering menjadi tempat nan tertutup oleh genangan air.
Meta Ungkap Kacamata Pintar Orion: Tawarkan Pengalaman AR dengan Dukungan AI
Beberapa waktu lalu, Meta juga mengungkap kehadiran kacamata AR (Augmented Reality besutan mereka. Kacamata ini disebut sudah dikembangkan sejak lima tahun lalu.
Dikutip dari situs resminya, Minggu (29/9/2024), Meta memperkenalkan nama kacamata AR ini dengan ini nama Orion.
Kacamata ini disebut mampu menghubungkan bumi bentuk dan virtual, sehingga membikin penggunanya lebih hadir, terhubung, dan merasa lebih berdaya.
"Industri ini terus berupaya menghadirkan produk nan nyaman dipakai sehari-hari, dengan layar besar, input cepat, dan AI nan canggih – dan Orion adalah jawabannya," tulis Meta dalam situsnya.
Sebelum Orion, Meta telah memperkenalkan kacamata pandai hasil kerjasama dengan Ray-Ban. Kacamata itu juga telah dilengkapi dengan AI.
"Kita bisa ngobrol dengan asisten pintar, terhubung dengan teman, alias menangkap momen-momen krusial tanpa perlu buka smartphone," tulis perusahaan lebih lanjut.
Namun, Meta kali ini meningkatkan pengalaman tersebut dengan memperkenalkan Orion. Sebab, menurut perusahaan itu, industri ini selalu bermimpi bisa menghadirkan kacamata AR nan menggabungkan layar holografis besar dan asisten AI.
Tampilan dari Augmented Reality
Meta mengaku sudah bekerja keras selama bertahun-tahun untuk memperkecil teknologi canggih nan biasa ada di headset VR dan MR dalam corak nan lebih ramping dan stylish.
Memiliki kreasi nan ringkas, Orion disebut tetap bisa menghadirkan bagian pandang terbesar. Pengguna bisa melakukan multitasking dengan jendela digital, termasuk menonton intermezo di layar besar dengan kacamata ini.
Meski mempunyai fitur nan mumpuni, Orion tetap tidak ubahnya kacamata biasa, termasuk lensa nan transparan. Karenanya, pengguna tetap bisa memandang situasi sekitarnya dengan leluasa.
Kacamata Orion ini pun sudah dibekali dengan asisten pandai Meta AI untuk mengenali apa nan dilihat penggunanya di bumi nyata.
Dengan fitur ini, pengguna bisa meminta resep makanan hanya dengan memandang lemari es sembari melakukan video call dengan teman, apalagi mengatur agenda keluarga.