Liputan6.com, Jakarta - Merger antara Vodafone dan Three UK akhirnya mendapat lampu hijau dari regulator Inggris, Competition and Markets Authority (CMA).
Keputusan ini mengakhiri berbulan-bulan pengawasan ketat terhadap kesepakatan upaya senilai USD 19 miliar alias sekitar Rp 301 triliun.
Pun demikian, persetujuan dari CMA ada syaratnya. Merger Vodafone dan Three ini dapat dilanjutkan jika kedua perusahaan menandatangani "komitmen mengikat untuk menginvestasikan miliaran poundsterling" guna memperluas jaringan 5G di seluruh Inggris.
Merger juga diharuskan membatasi tarif seluler tertentu dan menawarkan ketentuan perjanjian nan telah ditentukan sebelumnya kepada operator jaringan virtual mobile (MVNO)--operator seluler nan memanfaatkan jaringan perusahaan lain.
Mengutip CNBC, Kamis (5/12/2024), Vodafone dan CK Hutchison (pemilik jaringan Three UK), mengumumkan transaksi tersebut tahun lalu.
Kesepakatan nan telah disetujui ini bakal menggabungkan upaya kedua merek di Inggris, di mana Vodafone memegang 51% saham pengendali dan sisanya dipegang CK Hutchison.
"Mega-merger ini menandai salah satu momen paling signifikan dalam sejarah seluler Inggris, menandai kehadiran pemimpin pasar baru dengan 29 juta pengguna gabungan," kata Direktur Konsumen dan Konektivitas di CCS Insight, Kester Mann.
Penyelidikan Anti-monopoli
Keputusan CMA muncul setelah membuka penyelidikan antimonopoli atas kesepakatan tersebut pada Januari dan mengumumkan penyelidikan mendalam pada April 2024.
Bulan lalu, pengawas persaingan upaya menetapkan jalur bagi kesepakatan tersebut untuk terus maju, jika penyelesaian tertentu diadopsi.
Regulator cemas merger tersebut, nan bakal memangkas jumlah pemain jaringan telekomunikasi utama dari empat menjadi tiga, bakal menyebabkan tarif jasa lebih tinggi alias jasa nan berkurang.
"Setelah mempertimbangkan bukti-bukti dengan saksama, serta masukan luas nan telah kami terima, kami percaya penggabungan ini kemungkinan bakal meningkatkan persaingan di sektor seluler Inggris dan kudu diizinkan untuk dilanjutkan – tetapi hanya jika Vodafone dan Three setuju untuk menerapkan langkah-langkah nan kami usulkan," kata Stuart McIntosh, ketua golongan penyelidikan independen nan memimpin investigasi di CMA.
Tanggapan Vodafone
Vodafone mengatakan kesepakatan tersebut diharapkan bakal selesai secara resmi pada paruh pertama 2025.
“Keputusan hari ini menciptakan kekuatan baru di pasar telekomunikasi Inggris dan membuka investasi nan dibutuhkan untuk membangun prasarana jaringan nan layak bagi negara ini,” kata CEO Vodafone Margherita Della Valle dalam siaran pers.
Vodafone sebelumnya mengatakan bahwa entitas campuran tersebut bakal menginvestasikan £11 miliar ke dalam prasarana telekomunikasi Inggris.
Perusahaan juga wajib membatasi tarif seluler dan paket info tertentu selama tiga tahun, serta menawarkan nilai nan telah ditetapkan dan ketentuan perjanjian untuk jasa grosir bagi MVNO.
Ketentuan ini bakal diawasi oleh CMA dan regulator komunikasi Ofcom.